Chap 29. Daddy with 2 jagoan

121 6 0
                                    

Usia kehamilan al sudsh menginjak trisemester ke 3 Fase morning sicknes sudsh berhasil al lewatin tidak ada lagi yang namanya muntah atau pusing sekarang, yang tinggal hanylah sifat manja sama jo terbukti pagi ini.

Al masih berada di pelukan jo padahal jam sudsh menujukan pukul 08.30  dimana seharusnya jo sudah duduk di bangku utama memimpin jalanya rapat tapi nyatanya dia masih di kamar memeluk tubuh sang istri, mengelus perut yang sudah membedar, dan mengecup pucuk kepala sang istri. Jo sangat senang melihat istrinya manja seperti ini berbeda dengan kehamilan 2 jagoanya al bahkan masih bisa bawa mobil sendiri msekipun kehamilan nya sudsh besar, tapi kehamilan kali ini al sangat berbeda

"Aku lusa kayaknya berangkat" ucapa jo membuat al mengangkat kepala memperhatikan suamina

"Kemana?"

"Ingat proyek pertambangan yang aku terima" al mengadahkan ke langit langit mengingat pembicaraan waktu itu dinana jo menyampaikan dia menerima proyek

"Meeka minta aku sama tim untk melihat langsung kilang minyak itu "

"Di papua?"

"Iya aku kesana"

"Berapa lama"

"Mungkin seminggu"

"Harus kamu yang pergi jo. Bukannya proyek ini juga kerja sama dengan jay, bang tama sama yudha yah?"

"Kenap ngga gantian aja gitu"

"Ngga bisa aku udah kebagian di derah sana sayang"

"Tapi itu jauh jo dan resiko nya gede. Aku ngga mau"

"Hey dengar dulu al aku cuma ngeceksetelah itu aku balik kok"

"Yan tetap ajajo, resiko lebih gede"

"Bang tama yudha sama jay juga sebenaranya mau tukeran cuma tim sana sudsh menentukannya al"

"Apa harus kesana? Kamu ninggalin aku gitu"

"Cuna seminggu habis itu aku janji aku pulang"

"Seminggu buat aku berat jo. Kamu disini aja ngga bisa dhubungin aku nangis"

"Apalagi kamu disana seminggu ngga ada kabar"

"Aku janji bakal hubungi kamu kok"

"Terserah deh" al langsubg bangkit menuju kamar mandi meninggalkan jo yang masih binggung. Jujur dalam hati jo ngga rela ninggalin al dalam keadsan hamil tapi dia juga harus ngecek kerjaan. Anda investor itu mau ditukar jay aja kessna mungkin jo bisa tenang taoi investor minta jo yang nanganin projek

Malam harinya selesai makan malam semua pda sibuk. 2 jagoan yangsibuk denga pr merek, al yang mengupas buah jo yang memperhatikan anak anaknya mengerjakan tugas 2 jagoannya sudsh pada gede bahkan si bungsu sudah berganti panggilan dari adek menjadi abang, abang harsen

"Boys" panggil jo

"Iya dad" sang kakak menjawab

"Sini dulu yuk" jo menepuk sofa di samping kiri dan kanan untuk ditepati 2 jagoan dia. Tanpa aba2 mereka berdua sudsh duduk di sebelah kanan dan kiti, jo langsung merangkul dan menciumin pucuk kepala anak anaknya

"Daddy boleh minta tolong ngga ke kakak dan abang"

"Minta tolong apa dad?"

"Jagain mammy nanti kalau daddy pergi"

"Emangnya daddy mau pergi kemana"

"Daddy ada kerjaan"

"Jauh?"

"Iya jauh"

"Tapi daddy pulang kan?"

"Pastinya daddy pulang"

"Makanya selaam daddy pergi kalian berdua jagai. Mammy dan adek bayi yah"

"Tentu daddy kakak sama harsen pasti jagain mammy"

"Daddy"

"Ehmmm"

"Kalau adek bayinya mau diusap daddy tidurnya gimana?"

"Harsen yabg gantiin"

"Emang boleh?"

"Boleh dong kenapa ngga boleh"

"Takur nanti dedek bayinya nangis"

"Ngga kok kak abang harsen abangnya, dia ngga bakal nangis"

"Kecuali kalau abang harsen nakal"

"Harsen ngga nakal kok"

"Janji yah ngga nakal"

"Janjii dong"

"Daddy berap lama perginya?"

"Mungkin seminggu atau lebih"

"Ehmmm!

"Daddy bisa kan minta tolong sama kalian"

"Nanti kalah mammy ada apa-apa kaluan langsung hubungin om D atau om jay yah"

"Siap daddy"

"Terus selama daddy pergi kalian ngga boleh berantem"

"Ngga boleh rebutan, ngga boleh berisik, bantu mammy. Ngga boleh buat mammy kesel yag"

"Iyq daddy"

"Tapi kalau daddy pulang bawa oleh-oleh yah"

"Iya pasti daddy bawa buat kalian. Assl kalian mau bantu daddy"

"Yeay pasti daddy, harsen siap jaga mammy"

"Marhen juga siap"

"Siap apa? Ucap mammy yang baru naik dengan sepiring buah buahanya seger yang sudsh dipotong, marhen yang melihat itu langsu g berlari dan menbantu mammynya

"Sini mammy marhen bantu bawa buahnya"

"Hati2 yah sayang"

"Kalian habis bicarain apa?"

"Ngga ada kok mammy"

"Ehmm sudsh prnya?"

"Sudah"

"Yah udsh makan buahnya dulu habis itu tidur yab jangan lupa gosok gigi"

"Siap mammy"

Selesai melakukan aktivitas semua sudah berada di ranjang masing masing mereka sudsh terlelap kedaam mimpi tanpa mereka tau bagaimana kedepannya, apa yang bakal terjadi ketika tuhan mempermainkan taktiknya. Mereka hanya perlu menyiapkan semuanya meskipun secara tiba tiba

Marhen Harsen vs daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang