Chap 17. Kakak Dan Abang

112 12 0
                                    

Sudah terhitung 2 minggu daddy berada di Amerika. Selama 2 minggubitu juga telpon mammy ngga berhenti berdering entah itu telpon, face timw atau habya sekedar imess. Ada satu hari al beneran jengah dengan sang suami karna hari itu jo beneran telpon dia setiap menit
"Aku kangen kamh yng, kepengen cepat balik kepengen meluk lamu ih"
Al cuma bisa menghembuskan napasnya. Sampai papi jo mibta tolong untuk bilang jo.

Selama daddy di amerika harsen dan marhen memilih tidur di kamar mammynya dengan alasan mau jaga mammyny. Swperti malam ini mwreka lagi face timw bertiga sama daddyna

"Jagoan lagi pada ngapain?"
"Lagi meluk mammy" ucap harsen sambil mengoda daddynya
"Awas yah kamu daddy pulabg mammy daddy peluk sepuasnya"
"Tidak akan bisa"
"Bisa dong nanti mammy daddy culik"
"Awas aja nanti mammy harsen jaga 24 jam dari daddy"
"oh tidak bisa mammy kan boboknya sama daddy yeh"
"Ih daddy awas yah"
"Hahahaha, kakak mana?"
"Kakak tug ada lagi ngerjain tugas"
"Aduh anak daddy satu itu pintar banget sih"
"Harsen juga pintar"
"Iya harsen juga"
"Daddy kapan pulang?"
"Sebentar lagi daddy pulavg, kenapa? Kangen yah?"
"Ngga  tuh harsen cuma nanya  biar mammy ngga sendiri terus tidurnya"
"Kan ada kakak sama harsen yang nemenin mammy"
"IYA SIH"
"Daddyy"
"Iya kak?"
"Grandma sama grandpa mana"
"Grandma dirumah, grandpa lagi ada urusan. Kenapa"
"Titip salam rindu dari marhen"
"Hqrsen juga titip salam"
"Iya nanti daddy sampaikan. Sekarnwg waltunya tidur. Besok sekolah kan?"
"Iya daddy"
"Udah gosok gigi belum?"
"Belum daddy"
"Gosok gigi dulu sana"
"Oke daddy" 2 jagoan labgsubg belari ke kamar amsing-masing, Seperti malam bisanya harsen marhen tidur bertiga sama mammy
"Aku makin kangen mereka sama kamu juga"
"Sabar tinggal beberapa hari lavi kok"
"Beberapa hari lagi masih lama untuk aku"
"Nikmati waktu sama mami papi dulu jo"
"Udah lama kab kamu ngga balik kesana"
"Iya sih tapi maunya balik kesini sama kamu dan anak-anak"
"Soon kita sekeluarga kesana yah tunggu kakak sama harsen libur"
"Iya, kamu gimana hari ini"
"Seperti biasa. Cuna butik lagi rame"
"Capek yah?"
"Sedikit"
"Aku mau peluk, stress aku ngga bisa meluk kamh kalau capek"
"Jangan gitu ah, ngga baik nanti sampe indonesia kamu bebas meluk aku sampe kamu puas"
"Beneran yah"
"Iya, ini kamu lagi ngga ada kerjaan?"
"Ngga lagi ditanganin papi. Aku cuma bagian lapangan"
"Jangan lupa vitamin yah"
"Pasti sayang"
Lagi asyik mereka ngobrol ternyata 2 jagoan sudsh siap dengan baju tidur mereka
"Sudah siap tidur?"
"Sudah daddy"
"Daddy disana jangan lupa makan dan istirahat yah"
"Siap kakak"
"Jabgan lupa vitaminnya daddy"
"Siap bro"
"Dan janganblupa belii. Harsen mainan"
"Ehhh emang mau mainan apq lagi"
"Bebas daddy"
"Yah udah nanti kalau daddy kelar kerjaan yah. Sekqranf waktunya kalian tidur"
"Ucap salam dulu sama daddynya"
""Semangat kerjanya daddy, peluk cium dari kami"
"Terima kasih jagon daddy selamat tidur peluk ciu. Dari daddy untuk mammy kakak dan harsen"
"See you daddy"
"See you sayang"
"Aku tutup yah"
"Selamat istirahat"
Telepon labgusbg terputus karna mengingat di indonesia sudsh jam 10 dan besok harsen marhen dan mammy kembali melakukan rutinitas seperti biasanya

Amerika
Pov jo

Sepeninggak telpon terputus rasanya semkin berata. Benar kata peptqg rindu itu berat. Sama kayak aku sekqrang menahan rindu sama istri dan anak demi menjadi anak yang berbakti. Pandanga gue tertahan di lockscreeb  dimana memasabg sosok luar biasa setelah mammi. Sosok yang tidak pernah kata lelah.
Membuka wallpaper sda foto keluarga yahg di ambil ketika 2 jagoan masih di tahap sang kaka 1 sd dan adek baru masuk TK. Tidak terasa 2 jagoan sekarnwg sudah bertambha besar rasanya tidsk ingin melepas merka besar ingin rasanya tetap bisa mengendong mereka, tapi sekarang untuk dicium pipinya saja sudsh malu. Pikiran ku terputus ketika ornag yahg aku hormati. Memasukin ruangang

"Sudah nelpon mereka"
"Sudsh pi"
"Lagi apa cucu papi"
"Mau persiapan tidur tadi"
"Ah papi kangen sama mereka. Kira sudsh sebesar apa yah"
"Marhen sudah kelas 4 harsen kelas 3 pi"
"Aduh perasaan pappi baru kemaren gendong mereka sekarnag sudah sd"
"Sama pi jo juga, jo ngerasa jauh banget melihat masa pertumbuhan mereka"
"Alenza hebat dia jadi ibu yang baik. Kamu harus bangga jo"
"Pasti pi jo bangga sama al, al ngga pernah sekali oun ngeluh kalau dia capek"
"Mau sebandel apapun harsen al ngga pernah marah pakai nada tinggu tapi marhen sama harsen selalu takut kalau al sudah diam"
"Seram yah"
"Sama kayak mami pi"
"Bisa papi bayangkan"
"Kalia berdua ngga ada rencana mau kasih marhen sama harsen adik?"
"Jo ada pi cuma jo ngga mau maksa al"
"Harsen sama marhen ngga minta gitu"
"Kalau harsen ada pi ,cuma marhe.. papi tau kan cucu papi satu itu"
"Tidsk mau menuntut"
" yYah, tapi melihat gelagat marhen sama anak kecil jo bisa lihat kalau marhen kepengen banget adik"
"Malah jo lihat marhen yahg kepengen banget punya adik apalgi adik cewek"
"Bukn cucu papi aja. Mami kamu juga kepengwn cucu lagi kayaknya"
"Beberapa hari mami kamu selalu cerota kaau habis kumpul sama teman-temannya"
"Ada yang baru dapat cucu cewwk, ada yanv anak ya mah lagira. Atau ada yang bialng seru punya cucu cewek"
"Dan mammi kamu selalu beli boneka, kalau ditabya untuk apa katanya untuk simpna. Aja"
"Boneka yahg dikamar bawah pi?"
"Iya"
"Pantas kenapa kamar itu banyak bonekanya. Segitu kepengennya mami"
"Papi ngga tau jo. Papi pun juga kepengen cucu lagi tapi pappi ngga mau maksa kalin karna nanti kalian yang jalanin"
"Nanti jo bicarakan sama al pi"
"Iya yang terpenring sekarang kalian fokus sama perkembangan 2 jagoan papi"
"Itu pasti pi. Papi ke indonesia deh lihat bagaimana perkembangan cucu papi"
"Nanti kerjaan selesai papi ke ina. Kangen keliling sama. Harsen papi"
"Aduh pi anak itu bener2 deh jo kadang tobat lihat kelakuan dia"
"Kayak kamu yah"
"Al juga bilang  begitu"
"Tapi pi harsen sama marhen berbeda banget"
"Kalau marhen anaknya lebih kalem dan enak aja disuruh kalau harsen kudu banyak bangte persayaratan mya baru mau dilakukan"
"Nah seperi kamu banget. Beneran sepeti kamu jo
"Namanya juga bapak dan anak pi. Sama kayak jo dan papi ka "
"Iya yah"
"Oh iya mereka udah bilang mau jadi apa atau hobinya"
"Kalau marhen lebih ke musik   pi, kalau harsen masih ngalir aja sekarang"
"Coba tentukan arahnya jo biar nanti mudab di bentuk"
"Iya pi, tapi aku sama al ngga maksa apapun ke anak2. Biar mereka yang menentukan"
"Yah bagus itu taoi kamu sama al harus juga memperhatikannjangan lepas aja"
"Iya pa"
"Yah idsh kita lanjut. Ke proyek"
"Ayo pi

Marhen Harsen vs daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang