Chap 12/. Daddy dan kakak

111 7 0
                                    

Sudah lewat 5 hari kakak dirawat, sebenarnya kakak udah bisa pulang di hari kedua karna katanya Badanya udah sehat. Tapi mammy masih kepengen kakak dapat perawatan intensif , senja juga bilang marhen belum 100% pulih.

Pagi ini kakak di jagain daddy karna mammy mau ngurusin rumah, sejak kedatangannya mammy belum sempat pulang kerumah dia selalu standby dirumah sakit. Tapi tenang meskipun standby dirumah sakit soal makanan Harsen mammy selalu pantau, kebetulan juga bibi sudah kembali kerumah jadi bisa lah minta tolong masakin.

Kebosanan melanda si kakak, iya dia bosan karna sudah 5 hari dia ngga keluar cuma tidur di ranjang, selama 5 hari juga marhen tidak ikut proses belajar mengajar, mammy cuma minta tolong sama temannya yang kebetulan jadi wali kelasnya marhen untuk  mengcopy semua catata agar anaknya tidak ketinggalan pelajaran.

Pagi ini marhen hanya menonton tv, ditemanin daddy yang sibuk dengan laptop dan berkas kerjanya, iya selama marhen sakit daddy juga memindahkan perkerjaan kerumah sakit, hanya sesekali. Ke kantor kalau ada meeting atau ketemu client. Alasannya kenapa pekerjaan dibawa kerumah sakit katanya biar bisa jaga kakak dan mammy nya.

"Daddy"
"Ehmmm"
"Daddy" mendengar panggilan sang anak jo langsung memberhentikan pekerjaannya
"Kakak Kenap? Lapar?"
"Ngga, kakak boleh ngga keluar? Kakak bosan" keluh anak 6 tahun itu
"Tapi kan kakak lagi sakit"
"Kakak sehat kok ini sudah sehat"
"Nanti yah tunggu mammy boleh atau ngga"
"Daddy"
"Sayang nanti kalau kakak sudah sembuh kita jalan2 daddy janji"
"Kakak may jalan2 kemana aja daddy turutin"
"Asal kakak sembuh dulu"
"Beneran yah daddy kalau kakak sembuh kita jalan2"
"Iya emang mau kemana"
"Kebun binatang boleh?l
"Tentu sayang, asal kamu jangan om Jay aja"
"Om Jay emang kenapa"
"Om Jay waktu kecil pernah nangis di kebun binatang"
"Kenapa?"
"Karna om Jay ngasig makan monyet tapi monyetnya ngga ngucapin terima kasih. Jadi on Jay nangis"
"Tapi kan monyet ngga bisa bicara daddy"
"Makanya  om Jay kamu ada2 aja"
"Udah jam 9 waktunya minum obat"
"Habis minum obat marhen boleh makan semangka?"
"Boleh tapi dikit aja"
"Habis makan semangka marhen mau tidur di peluk daddy boleh?"
"Tentu sayang" jo langsung menuangkan beberapa obat yang akan diminum marhen. Selesai minum obat sesuai janji marhen meminta sepotong semangka dan tidur diperlukan jo

Jujur marhen bukan tipe yang terlalu dekat sama daddynya marhen lebih pro ke mammynya beda denga Harsen yang selalu daddynya.  Tapi bukan berarti mereka berdua ngga dekat atau ngga kompak. Mereka selalu kompak dalam hal membuat kejutan untuk mammynya. Kalau soal kejutan jo lebih senang berujar pikiran sama anak sulung daripada si bungsu, karna kalau si bungsu busa jadi kejutan itu gagal.

Kedekatan jo sama marhen juga bisa dihitung. Marhen hanya beberapa kali ngikutin daddynya ke kantor itupun selalu dengan harsen, dan kalau ngomongin hoby marhen selalu pakai perantaraan mammynya boleh atau ngga. Bukan bukan karna marhen takut sama daddynya kembali lagi karna marhen lebih dekat sama mammynya. Makanya kalau marhen minta sesuatu secara langsung ke jo pasti langsung jo turutin.

"Daddy"
"Ehmmm"
"Suatu saat marhen mau jadi kayak daddy"
"Kenapa?"
"Soalnya daddy hebat bisa jagain mammy, marhen sama Adek"
"Daddy juga sibuk kerja untuk kita walaupun dihari weekend juga"
"Tapi daddy hebat, suatu saat marhen mau kayak daddy"
"Kalau marhen mau kayak daddy, marhen harus kuat dan rajin berlajar"
"Marhen juga harus bisa jaga mammy sama Adek kalau daddy ngga ada"
"Emang daddy mau kemana"
"Daddy ngga kemana2 kok"
"Daddy selalu disini sama kalian"
"Daddy"
"Iya"
"Marhen sayang daddy, marhen juga sayang sama Adek"
"Marhen janji bakal jaga mammy sama Adek nanti"
"Anak hebat, jagoan daddy hebat"
"Daddy juga hebat, sayang daddy"
"Sayang kakak juga" jo langsung mengecup puncak kepala anaknya jujur selama 8 tahu. Hanya saat marhen lahir sampai balita dia me gendong marhen selebihnya marhen ngga mau digendong daddy katanya marhen kalah digendong daddy kayak anak kecil.

Suara dengkuran halus menandakan sang anak sudah terlelap diperlukan jo, hanya tersenyum kecil memperhatikan wajah jagoannya yang pulas tidur. Dalam hati dia mengucapkan banyak syukur atas kehadiran marhen di tengah dia sama al, di tambah  lagi jo bersyukur al bisa mewarisin gen mammynya entah dari wajah dan sifatnya dan tentu cara berpikirnya. Kalau dipikir-pikir gen jo di marhen ngga ada sama sekali semuanya duplikat mammynya.

"Cepat sembuh sayang daddy"
"Cepat tumbuh dengan baik, daddy akan selalu di samping kalian"
" i love you anakku"



"Cepat sembuh sayang daddy""Cepat tumbuh dengan baik, daddy akan selalu di samping kalian"" i love you anakku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marhen Harsen vs daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang