part 2

6.6K 421 5
                                    


#zeearas

Rambut berantakan, lebam di pipi dan pelipis dan juga 2 luka di bibir serta beberapa bercak merah yang menghiasi leher putih mulus milik Aras,
Bukan tanpa alasan,  namun kelakuan tak senonoh dari ke dua kakak zee itu, mereka adalah nick dan er ke dua kakak bejatnya itu
Tak jarang mereka menjamah Aras untuk kepuasan nafsunya , lelah? Tentu saja ,namun ia tak tau harus bagaimana, ia hanya bisa pasrah dan diam .

Zee, apakah menurut kalian dia juga begitu?
Yah tentu saja sama-sama Berengseknya,
Apa menurut kalian zee juga melakukan hal tak senonoh pada Aras ?Jawaban juga iya, namun zee melakukannya dalam keadaan tidak sadar saat itu,saat itu zee tengah mabuk dan Aras tengah sakit demam ,  Aras memaklumi apa yang dilakukan zee terhadapnya karena saat itu zee mabuk  ,dan dari situ lahh perasaan zee tumbuh pada Aras,

"Aras, pastikan zee makan siang dengan benar nanti di sekolah, kamu ngerti? " Ujar Elisa ibunda zee

" Baik nyonya " Jawab Aras
Lalu elisa pergi dari hadapan Aras

Sejak dulu kedua orang tua zee jarang sekali berada di rumah karena sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, ibunda zee selalu mengatakan agar Aras selalu menjaga zee dimana pun, karena jika terjadi sesuatu pada zee sedikitpun Aras yang akan di beri hukuman karena tak menjaga zee dengan baik

Setelah mobil ibunda zee pergi Aras pun melangkahkan kakinya menuju sekolahnya yang lumayan jauh
Ia selalu bangun pagi pagi agar datang ke sekolah tepat waktu,

Di sisi lain terlihat seseorang dengan seragam yang sama seperti Aras, tengah memantau dari dalam mobil mewahnya , siapa lagi kalau bukan zee, ia hanya diam menatap Aras yang berjalan dengan santai
Lalu tak lama ia melakukan mobilnya.

__________
______________________
Di sekolah Aras sampai tepat waktu, ia berjalan menyusuri depan kelas kelas yang masih ramai
Tatapan menjijikkan pun mulai terpancar dari seluruh orang,

" Ehhh homo berapa ronde lu semalam "

" Dihh najis banget, dia pikir dia imut gitu, sumpah pen muntah gua woi "

" Gila sehh kalo gue dah malu banget tiba-tiba deketin zee dengan alasan bawain bukunya dia "

" Namanya juga cari cuan hasil Ngelonte
Pantes aja lah godain zee, secara kan si zee tajir ganteng pulak njirrr "

Yah itulah suara-suara yang menghiasi telinga Aras pagi ini

Tak lama Diki deen dan zee pun datang, seketika Diki dan deen merangkul bahu Aras kecuali zee yang hanya diam saja

"Dah dateng lonte kita " Ejek Diki

" Anjer lu dik lonte " Balas deen tertawa

Aras hanya diam takut jika melawan zee akan memukulinya kembali

" Rasa mau bantuin kita gak? " Tanya Diki

" Ba-bantu apa? " Tanya Balik Aras

" Bantuin puasin kita lah bego hahaha" Jawab Diki

" Tolong Ja-jangan " Permohonan Aras

" Alahhh pelit banget lo sat, dah lah ayok, cepetan deen " Paksa Diki
Dengan sekuat tenaga Aras menolak
Sampai sampai ia mulai kehabisan cara dengan rasa takut ia menarik seragam zee meminta tolong

" Tuan tolong  sa-saya "
Zee hanya melihat tanggan Aras yang menarik baju seragamnya , seketika dengan cepat zee menarik kerah baju Aras sehingga sangat empu terombang-ambing

" Lo berani narik baju gue sialan mesum " Marah zee

"Ma-maf" Seru Aras gemetar
Karena pertama kalinya ia menyentuh zee
, zee menarik kerah baju Aras, ia hendak membawa zee ke gudang belakang, dengan pasrah Aras mengikuti zee

Sesampainya di gudang belakang zee melemparkan tubuh Aras ke tanah dengan keras

" Lo berani nyentuh gue " Bentak zee
Zee sebenarnya bukan marah karena Aras berani menyentuhnya, ia sebenarnya hanya marah karena kedua temannya pun menginginkannya

" Buggghhhh " Suara pukulan itu lagi
Aras hanya dia

" Dan satu lagi kalo lo gak mau mereka kek gitu sama lo, lo mending gak usah ke sekolah begok, karena mereka bisa bedain antara sampah sama manusia " Seru zee lagi sembari menjambak rambut Aras

" Sa-sakit tuan" Seru Aras mulai meneteskan air matanya

" Lo emang gak pernah berguna, lo cuman bisa nangis, lo cowok apa cewek sih hah? " Sembari melepaskan jambakan nya

Aras tersenyum lalu berkata " Maaf tuan saya cuma gak bisa Naha air matanya " Jawab Aras sembari mengusap air matanya

Zee lalu ia duduk di bangku tak terpakai di Sana
Dia memijat pangkal hidungnya

Aras melihat luka yang ada di tangan Aras
Dengan cepat ia mengeluarkan hansaplast dari dalam tasnya
Ia mengambil tangan zee perlahan lalu mulai membersihkan darah zee menggunakan seragamnya, zee hanya menatap wajah Aras yang mulai penuh dengan lebam dan dari dahinya mengalir sebuah darah segar
Wajah Aras terlihat serius dengan penuh kehati-hatian
Setelah usai zee pun beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan Aras dengan mata yang berkaca-kaca,
Aras lalu tersenyum melihat kepergian zee

______
_____________
Malam ini di kediaman keluarga pradikta terlihat 3 orang pemuda tampan yg tengah menikmati makann masing masing
" Kenapa tangan lo? " Tanya Nick kakk pertama zee
Zee hanya diam tak menjawab

" Gue selesai " Ucapnya, lalu beranjak dari duduknya pergi menuju dapur hendak mengambil air soda dalam kulkas
Namun langkahnya terhenti saat melihat sosok Aras dengan hansaplast di dahinya tengah duduk di kursi dengan memangku makanannya.
Ia makan dengan damai walaupun hanya makan dengan nasi saja, ia tak cukup berani meminta sedikit lauk saat anggota keluarga sedang makan bersama ,jatah pelayanannya pun sudah di rebut oleh para pelayan lainnya ,
Tak lama atensi Aras tertuju pada zee
Ia tersenyum
" Tuan perlu apa? Biar saya ambilkan "
Seru Aras
Zee diam tak menanggapi perkataan Aras
Lalu tiba-tiba zee menarik baju Aras sehingga sang empu pun terhuyung kedepan
Mereka sampai di meja makan yang sudah tak ada orang  " Duduk dan makan " Perintah zee

" Tapi tuan sa-saya"
" Makan" Bentak zee
Dengan cepat Aras mengambil nasi dan beberapa lauknya, dengan sedikit segan ia mulai melahap makanan itu, sedangkan zee hanya diam menatap layar handphonenya.
Terlihat Aras makan sangat lahap sekali sampai-sampai ia tak sadar nasi yang ia makan menempel kemana-mana.
Zee masih fokus pada layar handphonenya namun ia sedikit pintar untuk mencuri curi pandang pada Aras, secercah senyuman pun mulai terbentuk di bibir pemuda tampan tegap itu.

Bersambung...
Jangan lupa ⭐⭐
Jangan lupa jugak 💬💬

ARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang