part 25

2.9K 190 6
                                    


Makin kesini,pemeran semakin bertambah ya guyss😊☺

6 bln sejak kepergian zee waktu itu aras menjadi orang yang lebih pendiam dan tidak terbuka sama sekali, ia hanya berbicara jika menurutnya penting,dan hanya pada Diki dan Deen ia mau berbicara panjang lebar,kepergian zee sudah membuatnya lebih menderita dari sebelumnya, ia kehilangan orang yang sangat ia cintai, ia juga masih berharap kedatangan zee,sekarang aras tinggal sendiri di sebuah apartemen yang di berikan oleh Miranda mamah angkatnya, walaupun sempat beradu argumen panjang agar aras tetap bersama mereka namun aras menolak karena alasannya yang tak mau merepotkan orang lain lagi , sampai pada akhirnya Miranda memberikannya sebuah apartemen agar aras tidak tinggal di sebuah kontrakan,
Selain bekerja di cafe , aras juga sekarang berkuliah bersama Diki dan deen, yahh teman aras sekarang hanya Diki dan deen, mereka juga sangat menjaga aras sekarang karena pesan dari zee, bagaimana dengan natasha?, ia sekarang langsung bekerja meneruskan usaha keluarganya di luar kota,
Entahlah aras akan mengharapkan zee sampai kapan yang ia inginkan saat ini hanya zee berada di sampingnya,

Saat ini aras tengah beristirahat bersama diki di kantin yang sudah di sediakan oleh kampus,sedangkan deen belum selesai dengan kelasnya,
" Aelahh Deen lama banget lagi " Ujar diki, aras hanya diam memperhatikan diki yang mulai jengah menunggu deen,
" Ras, Ngomong-ngomong lo gak pernah dapet kabar dari Los Angeles? " Tanya diki, aras hanya menggeleng,
" Tapi aku percaya, suatu saat nanti tuan zee bakalan balik lagi temuin aku " Jawab aras percaya diri,
Diki hanya tersenyum, lalu mengangguk meyakinkan aras,
Namun tak lama tiba-tiba deen datang dengan tergesa-gesa,
" Ada apa deen? " Tanya aras , bingung
"Gila tu cewek, gue di kejar sampek ngap kek gini anjirrr" Ujar deen,
" Kenapa sih deen lo gak jujur aja sama tu cewek kalo lo udah punya pacar, lama lama gue sleding juga tuh cewek " Ujar diki kesal, pasalnya teman seangkatan mereka  yang bernama bunga terus mengejar-ngejar deen, ia menyukai deen sejak menjadi mahasiswa baru di kampus itu,
" Ciehhh cemburuan lu " Goda deen sembari mencolek pipi diki,
Aras hanya tertawa melihat wajah diki yang memerah antara marah dan malu
" Deen sayang..... "Triak wanita yang menyukai deen itu, dengan penampilan seksinya dan poni depan yang menjadi ciri khasnya, yah dialah bunga ,
" Apaaa " Sersah Diki kesal,
" Sorry ya gue gak ada urusan sama lo " Ujar bunga,
" Dihhh nyolot lu" Ujar diki
" Aduuuhhh apaan sih bunga, tadi kan gue udah nolak lo, sorry gue ada janji sama temen-temen gue, jadi gak bisa temenin lo makan siang "jelas deen,
" Tapi besok bisa kannn? " Tanya bunga lagi,
" Aduhhh besok ya besok bunga jangan di tanyain sekarang " Ujar deen kesal,
" Issshh deen mahh mau di perjuangin malah kek begitu " Ujar bunga memanyunkan bibirnya,
" Dihh , lo kira , lo begitu lucu apa " Timpal diki,
Aras hanya menahan perutnya melihat derama mereka bertiga, sampai-sampai tak lama seorang pemuda datang di tengah-tengah mereka, tentu saja itu adalah satria, kakak tingkat aras, deen dan diki ,yang terus mengganggu aras sejak aras menjadi mahasiswa baru di kampus itu, sebenarnya satria bukan mengganggu aras ,satria hanya menyukai aras , namun aras terus bersikap dingin dan cuek padanya, karena aras tau maksud dan tujuan satria apa,
" Nahh ini dia nih lagi ngapain disini " Ujar diki lagi,
" Ehh gue kakak tingkat lo ya gak usah sok sok ngatur " Ujar satria,
Satria dan diki memang seperti itu setiap bertemu pasti selalu beradu argumen dan perdebatan pasti terjadi, karena diki pun juga tau maksud dari satria apa, Diki hanya tidak Terima dengan datangnya satria yang tiba-tiba langsung ingin masuk ke kehidupan aras dan merebut posisi zee temannya  di hati aras,
" Gak di kampus gak di luar tetep aja setan setan tuh pada berkeliaran, heran gue, alah capek gue, terserah kalian aja lah " Ujar diki, lalu pergi,
" Lhah dikk kenapa kita di tinggal " Panggil deen, lalu dengan cepat deen menarik tangan aras ,namun tiba-tiba aras di tarik kembali oleh satria,
" Ras lo pulang sama gue aja ya " Ujar satria,
" Ehhh apaan lo enggak ya " Ujar deen,
" Dihh deen lo sama gue aja sini " Seru bunga,
Sekilas aras melihat tangan satria yang tengah memegangnya, sampai pada akhirnya aras melepaskan genggaman tangan satria,
" Maaf kk aras gak bisa " Ujar aras, lalu dengan cepat pergi bersama deen,

...

Setelah pulang berkuliah sekarang aras bekerja di sebuah cafe yang tak terlalu jauh dari apartemennya, kadang nanti diki dan deen akan menghampirinya untuk menemaninya,
Saat ini aras tengah sibuk melayani para pengunjung cafe,
" Ras tolong bawah ke meja 11 ya " Ujar rani teman kerja aras,
" Iya " Jawab aras,
Aras pun mengantarkan pesanan untuk meja no 11 ,
Setelah semua pesanan sudah di antarkan ,aras pun duduk di dalam dapur bersama Rani yang tengah menyetupuy es cappucino nya,
" Tumben diki sama deen belom dateng temenin lo? " Tanya rani,
Aras hanya mengedikkan bahunya,
Rani juga sudah sangat kenal dengan deen dan Diki karena mereka setiap hari ke cafe itu untuk menemani aras bekerja,
Tak lama tiba-tiba seseorang dari belakang menyodorkan sebuah es cappucino pada aras, aras sepontan menengok pada orang itu yang ternyata adalah refan  teman kerja aras juga, sama seperti Rani,
" Thanks " Ujar aras, refan hanya mengedikkan bahunya,
" Kemarin temen lo yang namanya satria itu kesini nanyain lo " Ujar refan,
Aras hanya menghela nafasnya jengah
" Lhah kemarin pas sore Denis juga ke sini nyariin lo ras " Ujar rani,
" Emang kenapa mereka nyariin lo Ras?" Tanya refan,
Yahh satria dan Denis adalah kakak tingkat aras yang sedang berusaha  memperebutkan hati aras, namun aras tidak pernah menggubris mereka berdua, di hati aras masih tetap teguh memilih zee orang yang dia cintai sejak kecil dulu,

" Yaa gak papa sih Ras respon aja, Btw si satria ganteng ko " Ujar refan,
" Kalo menurut gue sih mending si denis Ras, udah ganteng, tajir, terus royal lagi orangnya " Ujar rani sembari membayangkan wajah denis,
" Kalo gitu kenapa gak sama lo aja ran? " Tanya refan,
" Gue sihh mau-mau aja fan, cuman Dianya mau gak ama gue" Ujar rani lalu tertawa canggung,
Aras yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya heran,
Sampai tak lama terdengar suara pintu cafe terbuka, dengan cepat refan, rani, dan aras keluar,
Yang ternyata adalah sosok tinggi, gagah dan tampan, siapa lagi kalau bukan denis kakak tingkat aras,
" Ehhh kak Denis, apakabar kak? " Tanya rani tersenyum ceria,
Denis tersenyum
" Baik ran, " Jawab denis,
" Hai ras " Sapa denis kemudian
Aras hanya mengangguk sedikit,
" Kak Denis mau pesan apa kk? " Tanya rani sedikit berbasa-basi
" Es Cappucino aja , sama, kalo boleh bisa gak Ras lo temenim gue duduk bentar" Ujar denis,
" Ehhmm ak-" Ujar aras terpotong karena rani,
" Waahh bisa banget kok kak " Ujar rani sepontan,
" Oky makasih, Ras aku tunggu di meja depan jendela itu ya" Ujar denis, lalu pergi menuju meja di samping jendela yang langsung menghadap jalan raya itu
" Udah Ras gak papa biar gue aja yang siapin pesanannya kk denis, lo temenin kk denis aja duduk " Ujar rani bersemangat,
Aras ingin menolak sebenarnya hanya saja ia sedikit tidak enak, dengan terpaksa Aras pun mengangguk,

Aras pergi menuju tempat denis, lalu duduk di depan denis,
" Gimana kabar lo Ras? " Tanya denis,
" Aku baik-baik aja kk " Jawab aras,
Denis tersenyum melihat wajah aras yang seperti sok cuek itu namun terkesan lucu,
" Besok lo ada kegiatan gak? " Tanya denis,
" Seperti biasanya aja kk kuliah sama kerja " Jawab aras jujur,
Namun tak lama akhirnya rani datang dengan membawa pesanan denis dan membawakannya juga untuk aras
" Ini kk pesanannya kk denis, sama gue juga buatin buat lo Ras " Ujar rani,
"Ok thank ya ran" Ujar denis,
" Iya kk sama-sama, kalau gitu aku pergi dulu ya kk " Ujar rani, lalu pergi,
Tanpa peduli apa yang sedang di lakukan denis aras mulai menyeruput cappuccino nya,
" Jadi gimana kuliah lo Ras? " Tanya denis lagi,
" Kuliah aku lancar lancar aja ko kk " Jawab aras,
" Kalo lo butuh sesuatu jangan segan minta tolong ke gue ya ras " Ujar denis,
" Iya, makasih kk " Ujar aras,
Tak lama atensi denis tertuju pada ujung bibir aras yang yang terkenal cipratan dari cappuccino yang ia minum, Denis pun tanpa pikir panjang mengulurkan tangannya untuk membantu aras membersihkannya,

Di saat jari jempol denis menyentuh ujung bibir aras ,dengan rasa kaget aras melihat pada denis yang sedang tersenyum padanya, segera aras menyingkirkan tangan denis darinya,
" Makasih kk " Ujar aras canggung,
" Lain kali hati-hati minumnya " Ujar denis, Aras hanya mengangguk, tanpa mereka sadari Santri dari jauh memperhatikan mereka dengan geram,

Bersambung....

Jangan lupa votenya🙃
Sama jangan lupa komentar
Belom tamat ya guyss 😁
...
Jadi gimana nihh menurut kalian aras lebih mending sama denis apa sama satria ayoo ❓❓❓

ARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang