part34

2K 131 6
                                    

Pagi ini terlihat aras tengah sibuk mempersiapkan barang-barangnya untuk di bawah ke kampus, ia sedang terburu-buru memasukkan semua Buku-bukuny ke dalam tas, sedangkan  zee yang baru bangun tidur sembari mengumpulkan nyawanya di atas kasur, dengan mata tertutup dan berposisi duduk zee berusaha untuk sadar,
" Tuan zee, saya sedang terburu-buru tuan, saya mau pergi ke kampus dulu, saya juga sudah menyiapkan sarapan untuk anda di dapur, jangan lupa kunci pintu jika anda ingin keluar, teh hangat anda juga sudah saya siapkan" Ujar aras sembari sibuk dengan kegiatannya itu,
Zee hanya diam tak merespon karena nyawanya belum terkumpul,
" Ok saya berangkat yaa tuan " Ujar aras lagi sembari menghampiri zee yang tengah posisi duduk bertelanjang dada dengan mata yang tertutup,
"Cup" Aras mencium bibir zee sekilas lalu pergi,
Dengan masih menutup mata zee menjilat bibirnya yg baru saja di cium oleh aras,
" Hehe, kurang, rasa permen karet" Ujar zee, lalu kembali merebahkan tubuhnya
Namun tiba-tiba aras kembali lagi memunculkan kepalanya saja di pintu kamar,
" Tuannn zee... Bangun sudah pagi " Panggil aras, seketika zee mendudukkan tubuhnya dengan mata yang masih terpejam,
Aras tersenyum kecil,
" Tuan jangan mandi air dingin pagii ini, tadi malam badan tuan zee panas, anda mendengarkan saya tuan? " Tanya aras,
" Iyaaaaa" Jawab zee lesu,
Lalu aras pun benar-benar pergi,
Zee dengan Lesu beranjak dari tidurnya ia hanya menggunakan bokser bergambar anime minion , ia berjalan menuju kamar mandi,

...

Di sisi lain terlihat aras tengah terlihat menunggu jemputan Diki ataupun Deen, di depan gedung apartemen,namun tumben sekali mereka belum datang,
Aras berulang kali melihat pada jam tangan yang ia gunakan, waktunya untuk kelas sebentar lagi akan di mulai,
" Diki sama Deen dimana ya? " Seru aras khawatir,
Karena sudah tidak sabar, aras pun memilih berjalan kaki menuju halte bis,
Ia berjalan sedikit cepat karena tidak mau tertinggal kelas,
Namun saat ia tengah berjalan terburu-buru, Tiba-tiba sebuah motor sport berwarna merah berhenti di sampingnya, aras bingung siapa dia, pasalnya si pengendara menggunakan helem fullface,
Aras hanya memandangi nya dengan heran, lalu tak lama orang itu membuka helem nya, yang ternyata adalah Denis,
" Kk Denis? " Ujar aras,
" Lo mau ke kampus kan? " Tanya Denis
" I-iya kk " Jawab aras,
" Yaudah ayo naik, kita berangkat bareng " Ujar Denis,
Aras diam sejenak, ia memikirkan apakah dia harus ikut dengan denis atau menolaknya, jika aras menerima tumpangan dari Denis , aras sama saja seperti memberikan harapan pada Denis, namun waktunya juga sedang tidak tepat untuk menolak,
" Alahh udah ikut ajaa, entar lo telat "
Ujar Denis sembari menarik tangan aras, dengan terpaksa aras mengikuti Denis,
Setelah aras naik dan duduk dengan benar, Denis melajukan motornya sedang,
" Ras lo pegangan, gue mau ngebut " Ucapan Denis sedikit berteriak agar aras mendengarnya,
" Hah iya " Ujar aras juga sedikit berteriak,
Aras hanya memegang baju Denis dengan kuat,
" Lo kalo cuma pegangan kek gitu bakalan jatoh, pegangan tuh kek gini " Ujar Denis sembari melingkarkan tangan aras padanya,jadi sekarang aras dengan posisi memeluk Denis di atas motor,
Aras terkejut dengan tindakan Denis, namun saat aras ingin melepaskannya Denis dengan cepat melajukan motornya kencang, sepontan aras mengencangkan pelukannya,

...

Di sisi lain zee terlihat baru saja keluar dari kamar mandi, sembari menggosok rambutnya sambil menelfon seseorang, di handphonenya,
Ia tengah mencari nomor deen,
Setelah menemukannya zee dengan cepat menghubungi deen,
" Halo deen, lo dimana? " Tanya zee
"Gue daritadi udah di depan pintu apartemen aras sialan, " Jawab deen kesal,
Dengan cepat zee berlari menuju pintu,
Lalu membukanya, disana terlihat deen yang sudah berdiri kesal dengan bersedekap dada,
" Sialan lo " Ujar deen,
" Hehe, sorry deen, gue abis mandi soalnya " Ujar zee,
Akhirnya mereka pun masuk ke dalam,
" Jadi? , gimana nih? " Tanya deen,
" Gue pengen dekor ruang TV di dekor " Jawab zee,
" Owhh oky, jadi kita mulai darimana ini? " Tanya deen,
"  pita-pita buat atap kali " Ujar zee,
" Oky, mari kita buat " Ujar deen, sembari mengambil bahan dekorasi yang sudah ia bawa tadi,
" Btw si diki mana? " Tanya zee,
" Gak tau, males gue lo bahas dia " Jawab deen kesal,
" Lo seyakin itu deen sama diki yang selingkuh? " Tanya zee,
Deen diam sejenak, lalu mengangguk,
"Terahir kali lo ketemu sama dia kapan?" Tanya zee lagi,
" Sejak gue tau dia selingkuh, gue udah gak mau lagi ketemu sama dia zee, gue udah capek terus berantem sama dia, sekarang terserah dia mau deket sama siap aja gue udah gak peduli " Ujar deen,
Zee hanya diam mendengarkan keluh kesah sahabatnya itu,
" Apapun yang mau gue tetep support lo kok deen "ujar zee,
" Hmmm, thanks zee " Ujar deen
" Yaudah sekarang kita mulai, gue mau pokoknya ruangan tv ini keliatan Indah" Ujar zee mengalihkan pembicaraan,
" Oky siapp " Seru deen, dan akhirnya mereka pun memulai pekerjaannya,

ARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang