part 8

4.2K 370 12
                                    

Buat pembaca gaib aku sayang kalian  tapi lebih sayang lagi kalo mau nge vote 😁😁😘

Sore ini aras dan Gavrel tengah menikmati suasana sore yang indah di balkon kamar Gavrel, di temani dengan secangkir teh dan beberapa camilan,
Aras terlihat sangat menikmati pemandangan kota yang indah saat sore hari dari atas sini ,kamar Aras berada di bawah sehingga ia tak pernah melihat pemandangan ini sebelumnya,
Namun bukan suasana kota yang indah menurut Gavrel, melainkan sosok manis yang berada di hadapannya ini,
Yaa sejak tadi Gavrel memperhatikan Aras

" Aras, lo pernah jatuh cinta gak ? " Tanya Gavrel, seketika pandangan Aras tertuju pada Gavrel,
Aras terdiam sejenak lalu mengangguk
" Hah sama siapa? " Tanya Gavrel antusias.
Aras tersenyum "saya sudah mengubur perasaan itu tuan " Jawab aras
" Hah kenapa? " Tanya Gavrel lagi
"Ehmm Sa-saya punya alasan tersendiri tuan, ma-maaf" Jawab aras ragu takut Gavrel marah,

Gavrel tersenyum lalu mengelus kepala aras " Gak Papa kalo menurut lo itu hal privasi gak usah di ceritain " Seru Gavrel, aras mengangguk,
" Makasih tuan " Ujar aras, Gavrel hanya mengangguk,
Mereka berdua pun kembali menikmati suasana sore,
Tanpa mereka ketahui seseorang di bawah sana sudah memperhatikan mereka sejak tadi, yah tentu saja itu adalah zee, dengan mengepalkan kedua tangannya ia terus menatap nyalang pada dua orang tersebut,

🥀🥀

Malam harinya terlihat Elisa, dikta Ayah zee, Gavrel ,dan zee sudah berada di meja makan
" Jadi sekolah kamu sekarang lagi ada liburan? " Tanya dikta ayah zee
" Yahh gitu lahh om " Jawab Gavrel
" Terus papa sama mama kamu? Kenapa mereka gak pulang juga? " Tanya Elisa
" Tante kayak gak tau mamah papah aja,mereka tuh lagi sibuk-sibuknya ngurusin kerjaannya " Jawab Gavrel sembari menyuapkan nasi pada mulutnya,
Di sana zee terlihat hanya diam saja sejak tadi, tanpa berminat ikut dalam percakapan itu,
" Kk nick sama kak er gak pulang tante? " Tanya Gavrel
" Alah mereka sudah asyik dengan dunia mereka sendiri di luar sana " Jawab Elisa
" Owhhh "
" setelah lulus kamu mau kuliah di mana gav? " Tanya dikta
" Gavrel belum pikirin itu om, tapi Ngomong-ngomong zee mau lanjut kuliah di mana? " Tanya Gavrel mulai melihat pada zee

" Zee selesai " Seru zee lalu beranjak pergi tanpa memperdulikan pertanyaan Gavrel, mereka hanya menatap tak habis pikir terhadap zee,

" Hadeeehh maafin zee ya gav, kamu tau sendiri kan sifat sama sikap zee tuh kayak gimana" Seru Elisa
" Biasa aja tan, Gavrel udah paham 100℅ kok sama zee " Balas Gavrel,

Sembari melewati tangga zee masih bisa mendengar percakapan mereka, ia mulai melangkah menuju kamarnya,
Di saat zee hendak masuk ia melihat pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok aras yang terlihat tengah menaruh secangkir teh seperti biasanya
Kemudian zee melangkah masuk
Atensi aras tertuju pada zee,
" Tuan zee ini teh anda tuan " Ujar aras namun tak di hiraukan oleh zee
" Ehmm apa anda ingin mandi tuan? Biar saya siapkan tuan " Ujar aras lagi tetap tak di hiraukan oleh zee

Zee memang orang yang cuek dan tak peduli sekitar, namun saat ini sedikit berbeda, zee lebih mengabaikan Aras dan tak mau berbicara sepatah kata pun dengannya, aras merasa sedih dengan sikap zee yang seperti ini, ia paham bagaimana membedakan saat zee marah dan tidak, karena sudah di katakan aras yang merawat zee dari kecil, mungkin bisa saja aras di sebut babysitter kecil zee dulu,
" Anda marah kepada saya tuan? "Tanya aras,
Namun lagi-lagi zee mengabaikannya, tak lama,
" Uhukkk... Uhukkk... Uhukk
Suara batuk zee terdengar lagi , dengan cepat aras mengambilkan air putih yang ada di meja sebelah ranjang zee

" Ayo minum dulu tuan " Seru aras, namun zee tak mau meminumnya, ia lebih memilih duduk di kasur king sizenya dan tak memperdulikan aras

" Tolong tuan minum dulu air ini agar ba-"

ARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang