Pagi ini terlihat zee tengah duduk menyuapi aras ,dengan telaten ia menyuapinya, sedikit demi sedikit kondisi aras mulai membaik, sekarang ia juga sudah bisa duduk walaupun masih dengan bantuan,
Aras sangat senang melihat zee yang sekarang, ia sangat peduli dengannya,
Disaat zee tengah sibuk menyuapinya tiba-tiba tangan aras terulur memegang tangan zee sedikit takut,
" Tu-tuan zee jika anda sudah tidak membutuhkan saya lagi katakan saja, agar saya lebih tenang meninggalkan anda " Ujar aras, Sepontan penglihatan zee tertuju padanya,
Aras tersenyum kikuk,
" Saya senang bisa tumbuh bersama anda, saya senang bisa merawat anda, saya senang bisa ber-"ucapan aras terpotong karena dengan cepat zee memeluk tubuh aras,
" Gak ada yang minta lo buat ninggalin gue ras " Ujar zee sembari memluk tubuh aras,
" Tuan zee apa saya boleh menyentuh anda tuan? " Tanya aras
" Kenapa lo masih minta izin? " Ujar zee,
Aras tersenyum lalu membalas pelukan zee, tubuh aras terlalu kecil untuk zee sehingga pelukan aras saja tidak terlalu terasa, namun tak lama tiba-tiba pintu kamar terbuka menampilkan natasha dan keluarganya, sepontan mereka melepaskan pelukannya,
Aras yang melihat Miranda dan bintang sangat senang,
" Mamah, tuan bintang " Ujar aras sangat senang,
" Arass kamu baik-baik saja kan nak? " Tanya Miranda khawatir lalu langsung memeluk aras,
" Iya mahh aras baik-baik saja " Jawab aras,
" Aras gimana kondisi lo? " Tanya bintang sembari memgang tangan aras, zee yang melihat itu pun tiba-tiba api cemburu datang di dalam hatinya,
" Saya baik-baik saja tuan "ujar aras, bintang pun pengusak kepala aras gemas, karena tidak ingin mengganggu zee lebih memilih keluar agar memberikan ruangan untuk keluarga natasha menemui aras,
Zee keluar dari ruangan aras, dari sebalik jendela zee melihat aras sangat bahagia bersama mereka, zee tersenyum melihat aras tertawa karena bahagia, namun tak lama tiba-tiba handphonenya berdering,
" Nick " Ujar zee, yang ternyata nick lah yang menghubunginya,
Zee dengan cepat mengangkat telfon dari nick,
" Iya ada apa Nick? " Tanya zee,
Di sebrang sana mengucapkan sesuatu yang membuat wajah zee kembali sayu karena sedih,
" Iya " Ujar zee, lalu sambungan telepon pun Mati,
Tak lama natasha keluar dari ruangan aras,
" Nat, gue perlu ngomong sesuatu sama lo " Ujar zee,
" Iya gue juga " Ujar natasha,
" Mending kita cari tempat aja dulu " Ujar zee, natasha hanya mengaangguk,....
Saat ini natasha dan zee sudah berada di kantin rumahsakit yang letaknya berada di lantai 1 ,
" Gue mau ngomong duluan sama lo " Ujar natasha,
" Iya ngomong apa " Ujar zee,
" Kita sekeluarga kompak mau bawa aras ke rumah gue lagi, dan ngadopsi dia dari lo, gue tau lo gak bakalan bisa jagain dia dengan benar " Ujar natasha
Seketika zee hanya diam,
" Iya nat, gue gak bakalan bisa jagain dia dengan benar, gue juga sadar gue udah terlalu nyakitin dia, jadi gue percayain aras ke lo sama ke keluarga lo aja,gue titip aras ke kalian , soalnya gue ,gu-gue di panggil nick buat bantuin dia ngurus pekerjaan Ayah di Los Angeles" Ujar zee
Mendengar itu sepontan natasha menatap wajah zee lekat,
" Tapi zee walaupun kita yang bawa dia pulang, kebahagiaan aras tuh cuman ada di lo " Ujar natasha,
Zee tersenyum lalu menggeleng,
" Enggak nat kebahagiaan aras itu ada sama keluarga lo" Ujar zee,
" Zee ga-" Ujar natasha terpotong,
" Nat cuma lo yg gue percaya sekarang, tolong jaga aras, bahagiain dia ya, gue mohon " Ujar zee sembari menggenggam tangan Natasha,
Natasha sekarang mulai merasa bingung, karena zee akan pergi, sedangkan walaupun aras bahagia bersamanya dan keluarganya pun aras masih memikirkan zee, karena letak sumber dari kebahagian aras yang sesungguhnya hanya pada zee orang yang dia cintai,
" Gue terbang ke Los Angeles nanti malam nat, tolong jaga aras ya " Ujar zee lalu tersenyum,
" Terus kapan lo balik? " Tanya natasha,
" Gue juga kurang tau nat, kemungkinan besarnya gue gak bakalan bisa Balik lagi ke Indonesia, tapi kalau aras emang di takdirkan bersama gue, gue pasti bakalan balik lagi kok"
" Zee , aras baru aja bahagia karena lo mulai baik sama dia, dan sekarang lo mau ninggalin dia " Ujar natasha,
" Gue udah nyakitin dia berulang kali nat,dia juga udah jagain gue dari kecil, ngurus gue dari kecil,menderit karena gue dari dia kecil pun dia udah,jadi mungkin sekarang dia waktunya bebas dari kekangan gue nat, gue minta tolong sama lo tolong jagain aras, " Ujar zee
Natasha hanya diam,...
Yahh sedaritadi aras memang bersama mama Miranda dan bintang, namun matanya terus menatap ke arah pintu mencari keberadaan zee,
" Ada apa sayang? " Tanya Miranda,
Aras menggeleng canggung,
Namun tak lama natasha dan zee datang, seketika mata aras berbinar melihat zee, aras tersenyum ke arah zee,
" Tuan, tuan zee sudah makan? " Tanya aras khawatir, zee tersenyum lalu mengangguk,
Natasha yang mendengar itu merasa tak sanggup,
Rasanya kebahagiaan aras sudah sangat lengkap dengan adanya keluarga natasha dan zee orang yang dicintainya di sisinya,
" Yasudah aras kalau begitu mamah pergi dulu ya masih ada urusan di kantor, nanti pulang kerja mamah bakalan balik lagi bawain kue kesukaan kamu ya sayang "ujar Miranda,
Aras mengangguk antusias,
" Iya mahhh makasih " Ujar aras,
" Owhh iya ras, gue juga mau ngurus masalah kuliah juga nih jadi gue pamit juga ya " Seru bintang,
Aras hanya tersenyum lalu mengangguk,
" Kamu baik baik ya sayang, mamah pergi dulu" Ujar Miranda lalu mencium pipi aras
" Iya mahh " Ujar aras bahagia,
Lalu Miranda dan bintang pun pergi,
Zee duduk di samping aras sedangkan natasha duduk di sofa,
" Tuan zee juga sudah memutuskan mau berkuliah dimana? " Tanya aras
Zee mulai bingung menjawabnya,
Namun di saat zee hendak menjawabnya tiba-tiba pintu itu terbuka kembali menampilkan sosok Diki dan deen yang sedang bergandengan tangan,
" Darimana aja kalian berdua, pegangan tangan pula " Ujar natasha, mereka hanya tersenyum kikuk,
" Ada dehh " Ujar diki nyengir,
" Lo udah mendingan ras? " Tanya deen sembari menghampirinya,
Aras pun mengangguk,
" Gue udah temuin dokter Aras tadi,sebelum gue kesini, kata dokter Aras udah boleh pulang besok pagi ko" Ujar natasha,
" Syukurlah " Ujar zee tersenyum,
" Mungkin dengan perginya gue lo bisa hidup bahagia ras bersama keluarga natasha, maaf atas semua luka yang udah gue kasih ke lo " Batin zee...
Sore ini terlihat aras yang tertidur begitu pulsanya , sedangkan zee hanya memperhatikan wajah damai aras
" Gue terlalu bodoh dulu ras nyia-nyiain lo, sekarang gue sadar lo begitu berharganya Buat gue "ujar zee,
Zee duduk memperhatikan Aras sudah hampir setengah jam lamanya, zee tersenyum lalu mencium ke 2 kelopak mata aras, ke 2 pipinya,hidungnya, lalu terakhir zee juga mengecup bibir aras sekilas,
" Semoga lo selalu bahagia bersama natasha dan keluarga baru lo ras, " Ujar zee, lalu tak lama natasha datang,
" Zee udah waktunya " Ujar natasha,
Zee hanya mengangguk,
Lalu zee beranjak dari duduknya,
" Nat gue titip dia ya, buat dia bahagia bersama kalian " Ujar zee, Natasha hanya mengangguk,
Zee pun keluar dari ruangan aras, di luar ada Diki dan deen yang sudah menatap sendu pada zee,
"Makasih untuk 3 thn terakhir ini dik, deen" Ujar zee, Diki memgang bahu zee,
" Lo hati-hati zee, semoga suatu saat nanti kita bisa ketemu lagi " Ujar Diki, zee hanya mengangguk,
Lalu pergi," Gue gak egois, gue menyetujui permintaan nick cuma karena gue khawatir sama lo ras, gue tau lo bakalan terus menderita kalo lo ada di samping gue ras, tapi ras kalo emang takdir nanti yang ingin kita bersama, gue jamin kita bakalan bersama lagi, maaf atas semua luka yang udah gue berikan ke lo, dan trimakasih atas ketulusan lo selama ini ke gue, gue cinta lo ras, " Batin zee sembari meninggalkan rumah sakit itu,
Jangan lupa votenya🙃
Babai..... 👋👋
Seperti harapan kalian 😊zee pun pergi dari hidup aras 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAS
Teen FictionAras pemuda imut yang sangat baik hati, yg terjebak dalam kehidupan yang tak pernah mendapatkan keadilan dari dunia Dan zee si majikan kasar yang memendam rasa pada aras manun tak mau mengakui perasaannya tersebut karena egonya yang besar, Yang ke...