part 11

3.6K 246 6
                                    

1 Minggu setelah kejadian zee mengajak aras ke restoran itu , terlihat hubungan keduanya terlihat baik-baik saja, bahkan sikap kasar zee pada aras pun juga sudah menurun,
Seperti saat ini terlihat aras yang sedang  menyetrika baju-baju zee di kamar zee, dan masalah tangan Aras yang retak pun juga mulai membaik walaupun tak di sarankan untuk mengangkat barang-barang yang berat-berat dulu,
Bagaimana dengan dengan zee? Zee saat ini tengah makan malam bersama keluarganya di meja makan, er dan nick juga pulang malam ini,

Dentuman suara sendok juga menghiasi suasana di meja makan itu
" Jadi kak er gimana? Kuliahnya? " Tanya Gavrel tentu saja, zee apakah menurut kalian ia akan bertanya dan basa-basi pada er? Jawabannya pasti mustahil,
" Yahh lancar, seperti biasa , lo lagi cari kampus di sini ya gav? Tanya er
" Yaaa kurang lebih begitulah kak" Jawab Gavrel,

" Terus kania juga mau lanjut kuliah di sini jugak? " Tanya Elisa

" Yahh keknya gitu tante, tapi kania maunya sama zee aja kuliahnya, biar zee bisa jagain kania " Jawab kania

" Nahhh iya bener tuh zee, kamu satu kampus aja sama kania gimana, biar dia ada yang jaga " Seru Elisa

" Dia kan punya Gavrel, ngapain masih harus zee, " Timpal zee sembari menggelengkan kepalanya heran,

" Ppfffhhh
Suara Gavrel ,nick dan er yang menahan tawa,

" Ishh zee gak asik banget sih tan" Aduan kania pada Elisa,

" Zee ma-"

" Zee selesai " Seru zee memotong perkataan Elisa,sembari beranjak dari duduknya, hendak pergi,

"Hadewwwhhh Maafin zee ya kania, dia orangnya emang begitu" Ujar Elisa
Kania hanya cemberut di mejanya
Sedangkan dikta hanya menggelengkan kepalanya heran,

Zee berjalan menuju kamarnya,
Sesampainya di sana ia melihat sosok mungil dan juga kecil itu tengah berusaha merapikan selimut yang ukurannya sedikit lebih besar daripadanya,
Zee tersenyum kecil melihat aras dengan Sweeter kebesaran yang ia pakai itu berusaha merapikan selimut,

" Huhhh" Keluh aras merasa sangat lelah,
Rambut yang terurai ke depan pun terlihat basah karena keringat,
Tanpa bertanya zee langsung membantu aras yang kesusahan itu,
" Tuan zee biar saya saja tuan yang mengerjakannya " Ujar aras
" Emang lo bisa?, tubuh lo kecil gak bakalan bisa " Seru zee
Aras hanya diam memperhatikan zee yang melakukannya,
Jangan kalian kira tubuh aras itu seperti cowok cowok remaja bisa  seumurannya, tubuh aras itu kecil bahkan bisa saja ukuran tubuhnya seperti anak SMP,
Pipi nya chubby, mata blok, hidung mancung mungil, dan bibir kecil yang selalu basah walaupun ia tak memakai apa apa,

Tak lama tiba-tiba
" Aras... Aras... " Panggil Gavrel dari luar
Seketika atensi keduanya teralih pada pintu kamar,

"Ceklekkkk" Suara pintu terbuka, yang menampilkan sosok Gavrel di sana
Yahh semua keluarga zee tau sekarang atas tinggal di kamar zee, awalnya Gavrel heran dan tak memperbolehkan aras tinggal bersama zee namun setelah mengalami perdebatan antara zee dan Gavrel pun Gavrel hanya mengalah saja,

" Rass ikut gue yuk liatin bintang di balkon kamar gue " Ujar Gavrel

" Lo gak liat dia lagi sama gue di sini" Timpal zee

" Oowhh ada lu ternyata, sorry gue kaga liat" Ujar Gavrel sembari menghampiri aras, zee hanya menampilkan muka cemberut nya,

" Yaudah kalo gitu gue pinjem dulu si aras " Ujar Gavrel, sembari memgang tangan kanan aras lembut,

" Gak, dia tetp di sini sama gue" Ujar zee tak kalah juga ia menarik tangan kiri aras,

" Kemaren lo dorong dia gak mau dia ganggu lo, sekarang kenapa jadi gak mau jauh gini hah? " Tanya Gavrel

ARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang