Malam ini zee dan teman-temannya berada di acara ulang tahun lion , yang di rayakan di sebuah bar yang biasa anak anak muda dari sekolah zee kunjungi, dan semua pengeluaran pun lion yang menanggungnya, jangan salah orang tua lion juga salah satu donatur besar di sekolah itu setelah orang tua zee, terlihat semua para anak kelas angkatan zee menikmati acara ini,
Terlihat zee, bella, dan Diki tengah duduk Santai di sofa menikmati alunan musik dan gemerlap cahaya cahaya disko,
" Emang si aras gak di undang? " Tanya diki
" Ya kaga lahhh, kaga mungkin, lion juga milih milih temen kali " Jawab bella,
Sebenarnya aras di undang hanya saja ia tak mau menghadirinya karena pasti ujung-ujungnya aras yang akan di jadikan bahan lelucon oleh mereka,
" Tapi gue pikir-pikir kasian juga sama tu bocah, setiap ada acara kek ginian pasti cuma di Buat bahan lelucon sama mainan " Seru diki, lalu tertawa bersama bella,
Zee yang mendengar itu hanya diam namun bohong hatinya jika tidak merasa sakit saat aras di hina seperti itu,
Karena tidak tahan dengan olokan mereka zee memilih pergi darisana
" Sayang mau kemana? " Tanya bella
" Toilet " Jawab zee dingin, lalu pergiZee bukan benar-benar pergi ke toilet ia hanya berpindah tempat saja agar tidak lagi mendengar olokan bella dan diki mengenai arasnya,
Mendengar ucapan Diki tadi tiba-tiba ingatan zeee dulu berputar, ingatan dimana dulu aras yang di jadikan bahan lelucon, karena tidak membawa hadiah dan di oleskan krim krim kue oleh teman-temannya, dulu zee hanya memperhatikan aras kesal dan tidak ada niatan untuk membantunya, zee kesal karena aras juga mempermalukan dirinya yang notobenya yang membawanya,Tak lama tiba-tiba wanita dengan tatto bergambar hewan naga di lengannya datang menghampiri zee, siapa lagi kalau bukan natasha,
" Sendirian aja lo,? Yang lain kemana? " Tanya natasha,
" Ada di sana " Jawab zee tanpa melihat pada natasha,
" Terus? Aras gak ikut? " Tanya natasha lagi,
" Tolong ya jangan sering-sering nanyain dia ke gue, karena gue gak ada hubungannya sama dia, dia cuman pelayanan gue, pahamm!!! " Ujar zee penuh penekanan, namun tak membuat gencar gadis di depannya ini, natasha hanya tersenyum,
" Gue kira setelah liat penampilan lo, gaya bicara lo, kalo masalah urusan cinta udah kek hebat banget skill dewa, ternyata lemahhh " Ujar natasha,
Sepontan zee menatap tajam mata natasha,
" Jangan mentang-mentang kita pernah jadi patner ranjang lo bisa ngomong seenaknya sama gue, paham lo!!! " Timpal zeee,
Natasha hanya tersenyum, lalu tak lama ia menunjukkan layar handphonenya pada zee disana menunjukkan sebuah rekaman sisi TV yang memperlihatkan aras yang tengah di gendong oleh seseorang, manun di saat zee sudah mulai fokus melihatnya, dengan cepat natasha menyingkirkan layar handphonenya dari wajah zee,
" Apa itu tadi? " Tanya zee,
Natasha sebentar mengotak atik handphone miliknya,
" Upsi sorry handphone gue lagi lemah batrai,tapi tenang kok Gue udah kirim video tadi ke nomor lo, jadi sekarang lo bisa liat sendiri di handphone lo " Ujar natasha,
" Handphone gue ketinggalan " Ujar zee,
" Tugas gue udah selesai, jadi itu jadi urusan lo " Ujar natasha,
Zee melihat natasha dengan dongkol
Lalu tak lama bella datang,
" Wehhh lo apain cowok gue lo hah? " Tanya bella pada natasha,
Zee pun pergi menuju tempat Diki
" Apa yang lo omongin sama zee hah? " Tanya bella kesal
Natasha mendekatkan bibirnya pada telinga bella,
" Cuman ngingetin si zee, kalo nanti malam kita ada jadwal main ranjang " Bisik natasha, lalu pergi
" Ishhh sialan nenek lampir "
Triak bella kesal,Bella pun juga pergi menghampiri zee, di tempat semula terlihat zee tengah menelfon seseorang melalui handphone milik Diki
Zee kesal karena sejak tadi tak ada yang mengangkat teleponnya, tapi tak lama" Iya halo ada apa dik? " Tanya seseorang di sebrang sana yang ternyata adalah nick
" Ini gue zee" Ujar zee
"Lhah handphonenya ada di sini orangnya di sono, ngapain lo pakek handphone punya si Diki" Tanya nick
" Lu jugak tibatiba aja dah ada di rumah, kapan dateng lo? " Tanya balik zee,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAS
Teen FictionAras pemuda imut yang sangat baik hati, yg terjebak dalam kehidupan yang tak pernah mendapatkan keadilan dari dunia Dan zee si majikan kasar yang memendam rasa pada aras manun tak mau mengakui perasaannya tersebut karena egonya yang besar, Yang ke...