part 7

4.3K 312 6
                                    

Flashback on

Jam 6 pagi Aras keluar dari kamar zee sembari memegangi kepalanya yang terbalut perban,
Kepalanya terasa sangat pusing dan perutnya pun terasa mual akibat masuk angin , karena semalam ia tergeletak di lantai dengan baju basah,
Karena tak kuat menahan rasa mual itu,akhirnya Aras tanpa sengaja memuntahkan isi perutnya,
Tapi sialnya ia tak sengaja memuntahkan pada sepatu seseorang yang tiba-tiba saja sudah berdiri di samping aras yang terjatuh,
Aras meras kaget dengan cepat Aras berusaha membersihkan sepatu seseorang itu dengan bajunya,

" Ma-maaf, tuan sa-saya tidak sengaja su-sungguh " Seru Aras terus berusaha membersihkan sepatu itu tanpa mau melihat siapa pemiliknya ,

" Gak papa, bangun aja " Suara bariton itu terdengar di telinga aras, merasa tak asing dengan suara itu Aras pun dengan cepat mendongakkan kepalanya menatap orang itu ,

" Tuan Ga-gavrel " Seru aras

Yaa dia adalah Gavrel sepupu zee yang tinggal di New York sejak kecil bersama keluarga nya, ia pulang ke Indonesia hanya sekedar menghabiskan waktu liburan saja dan akan menginap di rumah zee untuk beberapa bulan saja,
Dari dulu Aras memang sudah tau pada Gavrel begitupun sebaliknya, hanya saja mereka tak pernah bertegur sapa satu sama lain ,

Gavrel berjongkok , tangan nya terulur hendak penyentuh kepada Aras yang terbalut perban, hanya saja Aras salah tanggapan, Aras kira Gavrel akan memukulnya karena sudah berani muntah pada sepatunya, dengan cepat Aras menutupi wajahnya karena takut,

Gavrel tercengang dengan tingkah Aras yang seperti ketakutan,
Ia perlahan mulai menyentuh kepala Aras dengan hati-hati,
" Gak papa kok" Seru Gavrel menenangkan Aras,
Mendengar itu Aras mulai membuka wajahnya, lalu tersenyum kecil,

" Ayo berdiri " Ajak Gavrel

Aras mengangguk, lalu berdiri ,
Gavrel menuntun Aras menuju meja makan lalu mendudukan nya,
Gavrel menatap wajah Aras yang sangat manis nan imut itu, sedetik ia terpana dengan pandangan tulus Aras.

Tak lama terdengar suara bibi santi memanggil Aras yang baru datang dari dalam dapur,

" Araasss dimana kamu, ayo keluar kerjakan tug-" Ujar bibi santi terpotong karena melihat sosok Gavrel,

" Hah tuan Gavrel kapan anda datang tuan? " Sapa bibi santi ramah,

" Baru saja" Jawab Gavrel tak kalah ramah
Lalu atensi bibi santi tertuju pada Aras

" Apa yang kamu lakukan di sana ayo pergi, dan kerjakan tugas mu " Ujar bibi santi,
Aras mengangguk, lalu hendak pergi namun tangannya di tahan oleh Gavrel

" Dia sakit, jadi tolong suruh yang lain saja " Seru Gavrel

" Hah maaf tuan, saya tidak berani, saya takut nyo-"

" Ini perintah dari saya, anda tau? Saya keponakan kesayangan tante saya " Balas Gavrel menyela ucapan bibi santi,

" Ehh baik tuan, kalau begitu saya permisi" Pamit bibi santi tak lupa tatapan julit pun tertuju pada Aras

" Tuan Gavrel biarkan saya mengerjakan pekerjaan saya tuan" Seru Aras

" Jangan, lo lagi sakit " Balas Gavrel

" T-tapi tuan sa-saya takut ja-jatah makan saya di potong " Pengakuan Aras tulus,
Gavrel seketika terdiam mendengar kecemasan Aras saat ini,

" Hemmm kalo gitu gue teraktir lo hari ini, sekarang lo mau makan apa? " Tanya Gavrel yang mulia akrab dengan Aras

Aras hanya menggelengkan kepalanya
" Kenapa ? " Tanya Gavrel bingung

ARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang