part 33

2.1K 132 7
                                    

Sedikit mengandung konten 🔞🌚🌚
Dosa Mohon di tanggung sendiri, karena author udah banyak dosa gak mau nampung punya kalian juga 🌚

Ok lah selamat membaca 🙃

" Raaass "tegur zee,
" Sseeeettt"timpal aras,
Zee memandangi mata aras lekat, begitupun dengan aras, aras tersenyum, lalu mengangguk pelan,
Dan sedetik kemudian dengan gerak cepat zee mendorong tubuh aras ke kasur ,zee menindihi aras,dan melumat bibir aras, sedangkan sang empu hanya diam saja menikmati perlakuan zee,
Zee melumat bibir aras lembut namun terkesan bergairah,
Sejak dulu aras memang lebih suka melakukannya dengan zee, yahh walaupun kasar dan memaksa namun zee juga memberikan kepuasan sendiri untuk aras, berbeda dengan nick dan er mereka selalu melakukannya dengan kasar dan menuntut akan kenyamanannya masing-masing,
Aras sedikit tidak sabar dengan perlakuan zee saat ini, karena aras sudah terbiasa diperlakukan kasar dulunya, zee tetap melakukannya dengan kehati-hatian sedangkan aras sudah tidak sabar ia menginginkan lebih namun malu untuk mengatakannya,
" T-tuan zee anda bi-bisa sedikit cepat? " Ujar aras, di sela sela ciumannya,
" Tapi ras, aku gak mau nya-"
" Lakukan saja " Timpal aras
Zee menuruti kemauan aras, ia sedikit menyesap bibir mungil itu dengan kasar dan menuntut, aras juga membalas ciuman zee,
Tangan zee mulai membuka satu persatu pengancing baju aras, namun tidak semuanya, zee beralih pada leher jenjang mulus milik aras membuat sebuah karya seni di sana,
Dan akhirnya aras bertelanjang bulat di bawah zee yang ditutupi oleh selimut tebal milik aras , begitupun dengan zee, zee memilih salah satu nipple pink itu lalu menghisap nya kuat ,
" Ehhmmm " Suara lengguhan aras mulai terdengar,
Lalu zee kembali lagi pada leher aras ,
Aras memegang rambut zee lalu mengelus nya menyalurkan akan kegilaannya karena nikmat saat ini,
Tangan zee mulai nakal meraba milik aras pelan,
" Ahhhhhmmmm" Suara desan itu membuat libido zee semakin besar,
" Aras aku pengen masuk " Bisik zee di telinga aras,
Aras mengangguk, lalu mulai melebarkan kakinya, zee pun menjalankan aksinya, ia tidak ingin menggunakan jaringan terlebih dahulu karena sebentar lagi Denis akan datang,
Dengan pelan namun pasti zee memasukkan miliknya pada lubang aras,
"Aaakkkhhhmmmm" Desahan serta seruan aras yang merasakan sakit, sudah lama ia tidak melakukan hubungan seks dengan siapapun, maka dari itu rasanya seperti pertama kali
" Aras kamu gak papa " Tanya zee sembari mengusap keringat di dahi aras
" Lanjutkan saja tuan " Ujar aras,
" Tolong jangan memaksakan diri ras " Ujar zee, aras melihat pada zee kemudian menggeleng cepat,
" Tidak tuan, sungguh tolong lakukan saja, saya Mohon " Ujar aras yang juga mengusap keringat di dahi zee,
Di bawah sana zee masih menahan miliknya, zee diam sejenak masih berfikir jika dia melanjutkannya dia akan melukai aras,
" Tuan zee, lanjutkan saja " Ujar aras
" Tap-" Seru zee lagi namun terpotong oleh aras,
" Sekali hentakan tuan " Ujar aras lagi,
Sebentar zee diam, lalu mengangguk,
Lalu dengan sekali hentakan zee memasukkan miliknya pada lubang aras
" Jlebbb "
" Ahhhkkkmmm" Suara desahan aras,
Zee kembali melihat aras dengan khawatir,
" Aras kamu gak papa kan? " Tanya zee kembali mengusap keringat di wajah aras, dengan wajah basah karena keringat dan memerah aras tersenyum lalu mengangguk, aras pun memeluk zee dengan erat,
" Saya mencintai anda tuan " Ujar aras,
" Aku juga cinta kamu ras " Ujar zee menggosok gosokan hidung mancungnya pada hidung mungil aras,
Mereka dengan posisi seperti itu sudah cukup lama ,menyalurkan rasa sayang mereka masing-masing, namun tiba-tiba aras tersadar,
" Tuan, anda... Tidak mau bergerak? " Tanya aras polos,
Zee sadar akan hal itu, lalu tertawa kecil,
" Aku lupa kalo lagi nyatu ras, soalnya udah terlanjur nyaman sih, jadi gak kerasa" Bisik zee di telinga aras, aras mendengar itu terlihat merona wajahnya di bawah zee,
Namun saat zee hendak bergerak tiba-tiba,
" Rasss... Aras.... Lo dimana rasss..., gue bawain makanan nih buat lo" Panggil Denis dari luar, keduanya sangat kaget dengan panggilan Denis,
" Jadi gimana ras? " Tanya zee berbisik,
"Hmm, tuan zee selesaikan dulu klimaks anda tuan" Seru aras juga berbisik,
" Terus Denis gimana? " Tanya zee
Aras diam sejenak,
" Iya kk aku lagi di kamar ganti baju , kk Deni tunggu saja dulu di sana, 5 menit lagi aku selesai " Jawaban aras untuk Denis,
" Jangan 5 menit ras gak cukup " Ujar zee berbisik yang mulai menggerakkan miliknya di bawah sana,
" Ahhmmlalu berapa tuan? " Tanya aras di sela sela desahannya,
" 10 rashhh" Jawab zee
" Aras lo gak papa kan ras? " Tanya Denis dari luar mulai khawatir,
" Hhmmmmmi-iya kk, aku gak papa kok hhmm, 10 menit laahhhgi klimaks kok" Jawab aras Mati-matian menahan desahan, aras tak sadar jika ia salah bicara
" Hah? Maksud lo klimaks apa ras? " Tanya Denis mulai penasaran serta khawatir,
" Maksud aku, 10 menit lagi aku keluarrhh" Ujar aras sembari memberi kode pada zee, zee tersenyum geli melihat tingkah aras yang sangat lucu saat menahan desahan,
" Owhh yaudah kalo gitu gue tunggu di sini aja ya " Ujar Denis namun tak nada jawaban dari Aras karena ia sudah di mabuk kenikmatan,
Dan akhirnya zee pun klimaks juga, ia ambruk di atas tubuh aras, begitu juga dengan aras yang sudah lemas karena tenaganya sudah di buat untuk menahan desahan tadi,
"Yaudah sana, Denis udah nungguin lo di luar" Ujar zee,
" Tuan zee mau kemana?" Tanya aras,
" Palingan gue cuma cari makan aja di sekitaran sini " Jawab zee,
" Tapi tuan " Seru aras lagi,
" Kenapa hm? " Tanya zee
Aras menunduk dengan wajah sedih di bawah zee,
" Kenapa ras?, ada apa? " Tanya zee sembari mengusap keringat aras,
" Tuan zee harus janji setelah makan langsung balik lagi kesini " Timpal aras,
Zee tersenyum,
" Iyaaaaa" Ujar zee, lalu hendak melepaskan miliknya namun aras kembali menahannya,
" Ada bapa lagi hm? " Tanya zee
Aras menggembungkan pipinya mengode agar zee menciumnya,
Zee tertawa kecil lalu menciumi pipi aras berulang kali ,bahkan tak hanya pipi aras, zee mencium seluruh wajah aras bahkan bibir sekaligus,
" Udah? " Tanya zee
Aras tersenyum lalu mengangguk,
Zee pun melepaskan miliknya, lalu beranjak dari atas tubuh aras,
Zee juga tak lupa membantu aras pergi ke kamar mandi setelah dirinya selesai membersihkan diri,
Zee pun mengambil kunci mobilnya dan juga jaket
" Rass gue pergi dulu ya " Ujar zee,
" Iya, jangan lama-lama " Jawab aras dari dalam kamar mandinya
" Iyaaaa " Seru zee lalu keluar dengan wajah senyuman cerah,
Ia berlalu dengan berjalan santai di depan Denis yang merasa bingung mengapa zee muncul dari kamar aras ,
" Zee " Panggil Denis, zee berhenti lalu melihat pada Denis
" Hmmm, gue gak ada waktu ladenin fikiran negatif lo tentang gue " Ujar zee mulai berani,
" Gue cuma mau ngomong, resleting lo belom di tutup " Ujar Denis lalu tersenyum remeh,
Zee sangat malu saat ini, ia menelan ludah dengan susah payah,
" Owhh, sengaja, biar pada tau aja kalo punya gue lumayan , sama pantes jadi seme" Ujar zee, lalu pergi dengan kacamata hitamnya,
Terlihat Denis sangat kesal dengan ucapan zee, tentu saja Denis mengerti maksud zee menyebut dirinya adalah seme yaitu agar menunjukkan jika dirinya yang pantas menjadi seme itu untuk aras seorang uke cantik, imut,manis dan baik hati,
Tak lama akhirnya aras keluar dari kamarnya,
" Kk Denis maaf ya lama " Ujar aras seperti menahan sakit saat berjalan,
" Ras lo kenapa? " Tanya Denis khawatir,
" Engga papa kok kak tadi cuma gak sengaja kepeleset " Jawaban aras berbohong,
Denis tak mau menanyakan hal lain lagi tentu dirinya tidak bisa percaya pada aras,karena aras sudah di jelaskan bukan tipe orang yang pandai berbohong,,ia hanya diam sembari memikirkan apa ada hubungannya dengan ucapan zee tadi serta resleting zee yang belum tertutup?

" Saingan gue mulai maju satu langkah lebih unggul keknya, tapi gue belum tau apa yang di lakukan zee sekarang, jadi itu cuma kesempatan terakhir lo zee, dan selebihnya sorry semuanya milik gue " Batin Denis,

...

Setelah makan malam tadi bersama aras, sekarang terlihat Denis tengah menyesap rokoknya di balkon apartemen aras, sedangkan aras terlihat tengah duduk di sofa menonton televisi dengan memakan camilan,
Denis tengah mengotak atikkan handphonenya, mencari nomor seseorang, lalu setelah itu akhirnya ia pun menemukan nomor yang ia tuju dan langsung memanggilnya,
" Halo dik? " Ujar Denis yang ternyata sedang  memanggil diki,
" Dik gue mau minta tolong besok sama lo " Ujar Denis pada diki yang berada di sebrang sana,
" Gue mau lo bantu gue nyiapin acara buat gue nembak aras besok " Ujar Denis,
" Nanti tempatnya gue sherlock, pokoknya jangan sampek gagal untuk kali ini, lo boleh aja Deen juga buat bantuin lo" Ujar Denis
"Masalah kuliah lo besok tenang aja itu bakalan jadi urusan gue, pokoknya gue mau besok berjalan dengan lancar, tanpa ada gangguan, yaudah kalo gitu gue tutup dulu " Ujar Denis lagi , lalu menutup sambungan teleponnya,
Denis menghela nafas lalu menatap aras,
"Gue jamin besok lo jadi milik gue seutuhnya ras, gue gak bakalan lepasin lo setelah lo jadi milik gue"  Batin Denis,

...

Aras dan zee tengah bersiap-siap untuk tidur keduanya tengah mengatur posisi bantal dan selimut,
" Tuan zee beneran sudah kenyang? " Tanya aras,
Zee mengangguk,
" Aras buatin teh hangat ya Tuan " Tawaran aras,
" Jangan engga usaha ras, aku butuhnya pelukan hangat dari kamu " Ujar zee modus,
Aras tersenyum malu,
" Tuan zee belajar gombal darimana? " Tanya aras,
" Dari si Diki " Jawab zee,
" Owhh pantes tuan " Seru aras,
" Pantes kenapa ras? " Tanya zee,
" Pantes alay " Jawab aras lalu tertawa kecil, zee juga tertawa
" Aras ke dapur dulu ya tuan " Ujar aras lalu pergi,
Setelah perginya aras zee kemudian membuka laci dan mengeluarkan sebuah kotak kalung berwarna dongker, zee membuka kotak kalung itu sembari tersenyum terlihat sebuah kalung indah dengan berinisial A dan Z, yahh zee rencananya besok akan menembak atau lebih tepatnya melamar aras di sini, ia juga sudah meminta bantuan Deen untuk membantunya menyiapkan dekorasi seperti seseorang yang ingin melamar kekasihnya,
Namun tak lama tiba-tiba suara pintu kamar terbuka, dengan cepat zee kembali menaruh kotak kalung itu,
" Tuan zee ini teh hangatnya " Ujar aras sembari memberikan teh hangat itu pada zee, zee menerimanya
" Thanks ras, kamu yg emng paling ngerti aku " Ujar zee, aras hanya tersenyum malu mendengar ucapan zee, zee meminumnya sembari melihat pada aras,
" Ada apa tuan?, apa rasanya tidak sesuai dengan Anda? ' saya masih membuat yang sama seperti dulu kok tuan "ujar aras sedikit panik,
" Aku liatin kamu cuman biar lebih nikmat aja ras " Gombal zee
Aras hanya tertawa kecilkecil mendengar ucapan zee,
Zee tersenyum pada aras berharap akan terus melihat senyuman itu selamanya,
" Semoga besok adalah hari baik buat gue, gue bakalan jadiin aras milik gue seutuhnya, dan bahagiain dia selamanya, sampai hanya maut yg memisahkan " Batin zee,

Bersambung...
Jangan lupa votenya🙃
Otw end donk 🤧
Keknya kurang 1 kalo engga 2 part lagi bestieehh 🤧

ARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang