"Buuuuuggghhhhhh
Suara pukulan Denis pada wajah zee,
Aras melebarkan matanya melihat zee di pukuli oleh Denis,
Terlihat zee terduduk sembari memgangi pipinya yang memar, zee bingung mengapa ia di pukuli oleh Denis, padahal ia merasa tidak membuat masalah, ia hanya pergi keluar untuk berjoging lalu membeli bahan makanan untuk aras dan dirinya,
" Lo yang udah buat aras nangis ha? " Teriak Denis pada zee,
" Maksudnya? " Tanya Balik zee,
Aras dengan cepat menghampiri zee yang terduduk akibat pukulan Denis tadi,
" Kk Denis salah, aku gak nangis gara-gara zee " Ujar aras,
" Terus kenapa ras?, lo cuma sama dia disini, gak mungkin ada orang lain di sini selain lo sama dia " Ujar Denis,
" Engga kk bukan gitu " Seru aras lagi semakin kencang menangis,
"Terus kenapa ras? " Tanya Denis,
" A-kau nangis karena, karena gak sengaja jatuh tadi kk " Jawab aras berbohong,
Tentu saja Denis tidak percaya dengan jawaban aras, aras adalah tipe orang yang memang tidak bisa berbohong, lagipula tidak mungkin aras terjatuh sedangkan tadi saat menghampiri zee lancar lancar saja berjalan, dasar aras mau berbohong tapi tidak tau konsepnya,
" Gue tau lo bohong ras, tapi semisal bener lo nangis gara-gara zee , gue gak segan-segan Buat usir lo zee " Ujar Denis,
Zee hanya melihat nyalang pada Denis,ia sangat marah dengan sikap Denis yang seenaknya menuduhnya, dan memukulinya,
" Ras gue ko toilet dulu " Ujar zee, lalu pergi,
Aras melihat bahan-bahan makanan yang zee beli tadi sudah berserakan di lantai, aras sangat menyesal, seharusnya ia tidak secengeng itu, seharusnya ia menunggu zee terlebih dahulu dan membuang fikiran fikiran negatifnya,
Aras kemudian memunguti bahan makanan itu namun tiba-tiba tangan Denis terulur memegang tangan aras
" Udah lo makan aja dulu ya " Ujar Denis,
" Tap-"
" Jangan bandel rass " Ujar Denis, akhirnya aras hanya pasrah menuruti kemauan Denis,Tak lama kemudian zee keluar dari kamar mandi dan melihat aras yang sedang bersusah payah menolak agar Denis tidak menambahkan lagi makanannya,
Zee melihat itu sangat jengah sekali, zee menggelengkan kepalanya heran, lalu mengambil handphonenya di kamar aras,
Ia melihat handphonenya, yang ternyata terdapat sebuah pesan dari Deen agar zee pergi ke rumahnya, tanpa pikir panjang pun zee mengambil kunci mobilnya lalu keluar dari kamar aras,
Zee melihat mereka berdua sedang makan bersama,
Zee pun berlalu dengan diam-diam karena tidak mau mengganggu keduanya, namun tiba-tiba aras berdiri menghampiri zee dan memegang lengan tangan zee,
" Tuan zee mau kemana? " Tanya aras panik tidak peduli dengan panggilan untuk zee di depan Denis,
" Aras... Gue cuma mau ke rumah si deen kok " Jawab zee sembari melepaskan genggaman aras dengan lembut,
"Tap-" Ujar aras terpotong,
"Arass ayo lanjut makannya, bentar lagi kelas lo di mulai loh" Ujar Denis,
Zee tersenyum pada aras lalu mengangguk mengisyaratkan jika ucapan Denis benar, aras dengan terpaksa menghampiri Denis kembali,
Terlihat Denis dan zee saling pandang seperti 2 orang musuh yang tengah memperebutkan kemenangan,
"Sorry zee, kali ini gue harus jadi pemenang di hati aras" Batin Denis,
Lalu zee pun pergi, jengah dengan wajah Denis, begitupun sebaliknya,...
Zee sampai di rumah besar milik Deen, suasana di rumah Deen terlihat sangat sepi sekali,
"Deen... " Panggil zee
Tak lama datang seorang atr dari rumah Deen,
" Iya tuan, tuan deen sedang berada di kamarnya, kata tuan deen kalo ada tuan zee di suruh langsung ke kamarnya saja tuan " Ujar art tersebut,
" Owhh iy makasih bik , kalo gitu saya ke atas dulu bik " Ujar zee, lalu pergi ke atas menuju kamar zee
" Deen " Panggil zee di setiap jalannya, sampai pada akhirnya ia sampai di kamar deen,
Tok... Tok... Tok.... Ketukan di kamar deen,
" Masukk " Ujar deen dari dalam,
Zee pun masuk ke kamar deen,
Seketika bau alkohol sangat menyengat saat ia masuk, keadaan kamar deen sangat berantakan sekali, botol alkohol dimana-mana, sampah berserakan,
" Astaga deen, lo kenapa? " Tanya zee,
" Si diki selingkuh anjing " Jawab deen yang terlihat tengah duduk di atas kasurnya tanpa memperhatikan zee,
" Hah?, si diki selingkuh? " Tanya zee lagi,
" Hmmmm, " Jawab deen,
Zee diam, zee masih tidak percaya dengan ucapan deen tentang diki, diki memang terkenal sebagai fakboy dulu sering gonta ganti pacar, namun ia mengaku melakukan itu hanya sebagian pelarian agar sejenak bisa melupakan cintanya pada seseorang yang ternyata adalah sahabatnya sendiri yaitu deen, namun saat itu masih belum ada yang tau jika deen lah orang yang di maksud oleh Diki,
" Lo ada bukti? " Tanya zee,
Deen menggeleng,
" Gue liat sendiri dia jalan sama cewek di mall " Jawab deen,
" Mungkin lo salah liat kali " Ujar zee lagi,
" Tolong ya zee gue gak sebodoh itu buat bedain mana orang lain sama mana orang yang gue sayang "jelas deen,
" Jangan langsung nyangka yang engga engga deen, kan siapa tau dia sepupunya diri diki kek, sodara jauhnya atau apanya gitu " Ujar zee berusaha agar deen tidak overthinking,
" Udah lah zee, gue jugak udah capek sama kecemburuan nya dia, gue juga kesel selalu denganrin dia ngomel gara-gara si bunga juga " Ujar deen,
Mendengar itu zee hanya menghela nafas,
" Karena seseorang yang berani mencintai itu,juga harus berani tersakiti" Ujar zee , sembari berjalan menuju balkon kamar deen,
Zee kembali menghirup udara,
" Jadi gimana perjuangan lo tentang aras? " Tanya deen yang juga ikut menghampiri zee di balkon nya,
" Gue juga mulai kaga yakin deen dengan rencana gue yg mau berjuang buat dia, gue Rasa saingan gue udah paket lengkap buat aras " Jawab zee,
" Jadi? " Tanya deen,
" Hmm, kalo emang Denis yang terbaik buat aras, gue mau berusaha lepasin aras buat Denis, gue percaya dia bakalan jaga aras sama cintai aras lebih dari gue kok " Jelas zee,
Deen hanya diam mendengarkan zee,
"Jadi lo mau disini sampe seterusnya? " Tanya deen lagi,
" Tergantung deen, kalo gue udah dapet jawaban dari apa yang gue cari gue bakalan putuskan antara pergi sama netap " Jawab zee,
" Gue harap lo netap zee " Ujar deen sembari memegang bahu sahabatnya itu,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAS
Teen FictionAras pemuda imut yang sangat baik hati, yg terjebak dalam kehidupan yang tak pernah mendapatkan keadilan dari dunia Dan zee si majikan kasar yang memendam rasa pada aras manun tak mau mengakui perasaannya tersebut karena egonya yang besar, Yang ke...