part 23

3.3K 217 14
                                    

Terlihat zee, natasha, Diki dan deen, tengah menunggu kabar dari aras
Sajak tadi zee merasa gelisah dengan keadaan aras, handphonenya pun berdering sejak tadi tak ia hiraukan, sampai-sampai dokter yang menangani aras pun keluar,
Zee sepontan berdiri dan menghampiri dokter tersebut, natasha Diki dan deen pun juga berdiri
" Bagaimana keadaan aras dok? " Tanya zee ,
"Sodara aras sekarang sedang beristirahat ,dia baik-baik saja , hanya saja, " Ujar dokter terpotong
" Ada apa dok? " Tanya zee khawatir,
" Maaf sebelumnya, kami menjahit sedikit bagian belakang sodara aras karena robek, dan tolong berikan juga salep pada wajah lebam sodara aras" Lanjut dokter itu,
Seketika zee diam memendam amarahnya saat mengingat wajah rey,
" Baik dok " Ujar zee,
Dokter itu pun tersenyum melihat zee, lalu mengelus kepala zee,
" Sudah 2 kali ini saya menangani kalian " Ujar dokter itu,
Zee bingung ,begitupun yang lain,
" Maaf donk maksud anda apa dok? " Tanya zee,
" Saya dulu yang menangani operasi pengalian ginjal dari tubuh sodara aras pada anda " Jawab dokter yang sudah berusia paruh baya itu,
" Pangalihan ginjal donk? " Tanya zee lagi,
" Iya dulu , sudah lama sekali, saya juga sedikit lupa, tapi yang selalu saya ingin itu nama zee, kalo tidak salah pengalihan ginjal dari tubuh zee pada tubuh renz , entah mungkin saya salah orang, maafkan saya biasanya faktor usia " Ujar dokter
Natasha dan yang lain hanya tersenyum canggung, kecuali zee yang diam seperti memikirkan sesuatu,
" Yasudah kalau begitu saya pamit pergi dulu ,jangan lupa oleskan salep pada luka lebamnya, permisi" Seru dokter, lalu pergi,
" Baik dok " Ujar natasha,
Zee pun merabah perut sampingnya yang mana letak tempat ginjal berada,
" Jadi bekas luka ini gara-gara pengalihan ginjal aras ke gue "  Batin zee, rasa bersalah zee pun kembali bertambah, selain aras yang menjaganya dengan tulus, ia juga rela jika harus berbagi ginjal dengan zee.

...

Pagi ini Zee duduk di sebelah aras dengan rasa bersalah yang amat sangat di hatinya,
Ia juga merutuki dirinya sendiri karena terlalu bodoh terus mengikuti egonya,
Zee menggenggam tangan aras perlahan,
" Maaf" Kata itulah yang terus zee ucapkan,
" Kenapa lo diem aja ras waktu gue selalu kasar sama lo,kenapa lo terus Terima perlakuan buruk gue, kenapa lo terus bertahan, " Ujar zee lagi,
Tak lama tiba-tiba natasha datang dengan gegabah,
" Zee ayah bunda lo kecelakaan pesawat di Los Angeles, kakak lo nelfon lewat handphone lo tadi, gue yg angkat " Ujar natasha cepat,
Seketika tubuh zee kaku, dunia rasanya sepertinya berhenti berputar, zee tidak sedang bermimpi kan? , mengapa semuanya terjadi secara bersamaan, perasaan baru kemarin Elisa berpamitan pada zee untuk menjemput ayahnya, mengapa semua seketika keadaan menjadi seperti ini,
" Lo boong kan nat? " Ujar zee tak kuasa,
Air matanya mulai menetes dengan sendirinya,
Sekarang aras dan kedua orang tuanya, besok siapa lagi,
" Nick sama er sedang dalam perjalanan menuju kesana zee " Jelas natasha, tak lama Diki dan deen menghampiri zee yang seperti diam bak orang mati dengan posisi berdiri,
" Zee lo gak papa kan? "
" Zee, lo gak papa kan? " Panggilan Diki dan deen, yang zee dengar seperti slow motion di telinganya, dan tak lama kesadaran zee hilang, ia jatuh pingsan karena terlalu syok,

...

Zee yang masih umur 12 thn duduk di tepi pantai dengan kemeja putihnya tengah memainkan pasir, ia sangat bosan sekali karena yang ia kerjaan sedari tadi hanya duduk diam seorang diri,
Namun tak lama terlihat Elisa, dikta, dan aras  tengah berdiri bersama di ujung pantai,
" Bundaaa... Ayahhh....aras..." Panggil zee kencang, namun mereka tak menghiraukan nya , zee berlari menghampiri mereka dengan kesal,
" Ayah, bunda gak denger zee panggil tadi? " Tanya zee,
Elisa dengan bergaun putih menghampiri zee lalu memeluknya,
" Zee tugas kami sekarang sudah selesai, tadi bunda bilang pada aras agar mau menjaga mu" Ujar Elisa,
" Kalian emang mau kemana? " Tanya zee,
" Kita bakalan pergi jauh nak, makanya bunda titip kamu pada aras " Ujar Elisa sembari menggenggam tangan zee dan aras,
" Arass tolong jaga zee kita ya " Ujar dikta sembari mengelus kepala aras,
Aras tersenyum lalu mengangguk,
" Tapi yaah bun, kalian mau kemana zee ikut kalian aja yahh "
Aras seketika menggenggam tangan zee,
" Tuan zee disini saja bersama saya " Ujar aras,
" Tap-"
" Zee"
"Zee"
"Zee, bangun, zee"
" Zee Bangun ze " Panggilan natasha Diki dan deen di telinga zee,
Zee pun Bangun dari pingsannya,
Ia sekarang tengah berbaring di kasur rumah sakit,
" Gue kenapa dik? " Tanya zee sembari memegangi kepalanya yang terasa pusing,
" Lo pingsan, terus lo demam " Jawab Deen,
" Ayah bunda gue gimana dik? " Tanya zee,
Diki pun hanya menghela nafas,
" Lo masih punya kita, aras, sama kedua abang lo kok zee, kita bakalan selalu ada kok buat lo " Ujar natasha,
Seketika zee memejamkan matanya dan kembali menangis,
" Aras, gimana keadaan aras sekarang? "Tanya zee,
" Dia baik-baik aja kok ze, sekarang dia lagi istirahat, " Jawab Deen,

...

Malam ini terlihat zee hanya duduk merenung  di kursi depan ruang rawat inap aras , sejak tadi ia hanya diam saja, entah apanya dia pikirkan,
" Gue pen nangis ngek sumpah " Ujar diki sembari berbisik pada telinga deen,
Natasha pulang malam ini,
"Iya dik kasian si zee, " Ujar Deen,
" Apa ini yang namanya karma? " Tanya diki, sepontan Deen menabok kepala diki,
" Aawww" Ringis diki
" Omongan tuh di jaga, " Ujar Deen,
" Iye iye maap " Seru Diki,
Tak lama tiba-tiba handphone milik deen berbunyi, tanda panggilan dari syela,
" Handphone lo noh bunyi "ujar Diki,
" Biarin males gue, palingan juga si syela minta shoping lagi, Lama-lama tekor gue ngek " Ujar Deen,
" Entar Marah dia "ujar Diki,
" Alahh biarin udah males gue " Seru deen lagi,
Diki hanya diam mangut mangut saja,
" Terus lo sama si putri gimana? Dah jadian? " Tanya deen
" Kaga , gue heran yaa kenapa anak anak pada comblangin gue sama dia, gue kan gak suka sama dia " Jawab diki,
" Alah gak suka, tapi setiap ketemu di godain " Ujar Deen,
Diki hanya diam saja sembari menatap deen, deen mulai sadar apa yang dikatakan mungkin sudah terlalu banyak , deen pun mengalihkan pandangannya,
" Deen gue suka sama lu " Ujar Diki
Mendengar itu deen terkejut dengan penuturan Diki,
" Gak usah becanda ya ngek, keadaan sekarang lagi gak baik-baik aja " Ujar Deen sedikit malu,
" Lo gak percaya deen?, ayok ikut gue " Ajak Diki
" Kemana? " Tanya deen bingung,
" Udah ikut aja " Seru diki sembari menarik tangan deen,
Deen pun hanya mengikuti kemauan diki,
Mereka meninggalkan zee sendiri di sana, tanpa peduli diki terus menarik deen , diki membawa deen ke kamar mandi rumah sakit dan dengan cepat diki menarik deen ke toilet paling pojok
" Lo mau nga-" Seru deen terpotong karena diki dengan cepat mencium bibir deen,
Deen kaget dengan keadaan sekarang ini, bibirnya dan bibir diki menempel sempurna, lalu deen pun perlahan mulai menutup matanya, tidak ada tanda pergerakan, diki pun perlahan mulai melumat bibir deen, deen mulai menikmatinya juga lalu detik berikutnya deen membalas perlakuan diki,
" Gue udah lama suka sama lo deen " Ujar diki di sela-sela ciumannya,
" Gue lebih lama suka sama lo dik " Balas deen lalu mereka pun melanjutkan adegan panasnya di toilet rumah sakit paling pojok itu,

...

Zee sadar jika ia sendiri di sana sekarang, entah Diki dan deen pergi kemana yang tiba-tiba menghilang, zee pun memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan aras, lalu duduk di kursi sembari menggenggam tangan aras kembali,
Sampai tak lama kelopak mata aras pun terbuka secara perlahan ,
Zee yang melihat itu sangat kaget dan juga bahagia,
"Aras lo udah sadar" Ujar zee sangat bahagia,
lalu zee hendak memanggil dokter namun tangan aras menahan tangan zee,
" Ada apa ras, gue mau panggil dokter dulu, biar dokter periksa kondisi lo sekarang " Ujar zee lembut,
Ara menggeleng, zee pun kembali duduk,
" Ada apa ras? " Tanya zee,
Aras tersenyum senang melihat zee sangat khawatir padanya
" Gue seneng lo udah mulai membaik ras " Ujar zee, sembari mencium kedua tangan aras,
" Tuan zee baik-baik saja tuan? " Tanya aras sedikit lemah,
Zee tersenyum lalu mengangguk
" Ras... Gue mau minta maaf sama lo,gue ngerti lo gak bakalan muda buat lupain itu semua tapi gue tulus ras minta maaf sama lo,gue kasar sama lo,gue se-" Ujar zee tergesa-gesa dan mulai meneteskan air matanya
" Suuuutttt sudah tuan, lupakan, saja" Ujar aras, seorang aras yang memang notabenya adalah pemuda baik hati pun dengan mudah melupakan kesalahan zee terhadapnya,
" Saya sudah lupakan itu tuan " Ujar aras lagi dengan suara lemah,
" Tolong jangan tinggalin gue lagi ras Hiikkss " Permohonan zee pada aras, dengan air mata yang bercucuran,
Entah sekarang dunia aras terasa hidup kembali mendengar kata-kata zee,
Hatinya yang sudah bertahun-tahun runtuh akhirnya kembali hidup karena zee,
Zee pun perlahan memeluk tubuh aras yang terbaring lemah itu, aras tersenyum malu,
Namun tak lama tiba-tiba pintu kamar terbuka menampilkan sosok Diki dan deen bergandengan tangan dengan baju yang sudah berantakan dan rambut acak-acakan, namun yang lebih parah adalah deen,
Zee melepaskan pelukannya perlahan pada aras lalu Sepontan zee melihat pada keduanya,
"Kalian dari mana aja? " Tanya zee
Sebelum menjawab pertanyaan zee, sontak keduanya menghampiri aras,
" Aras lo udah sadar? " Tanya Diki,
Aras mengangguk,
" Gak usah basa basi, cepet minta maaf sama aras " Ujar zee,
" Iya ras kita mau minta maaf sama lo atas sikap gak senonoh kami selama ini ke lo " Ujar Deen tulus,
Aras hanya diam, lalu tak lama ia mengangguk,
" Iyaa saya sudah lupakan itu semua" Ujar aras merasa tak enakan,
"Jadi gimana zee tentang orang tua lo? " Tanya diki, zee hanya diam saja,
Seperti mengerti apa yang di maksud oleh diki aras Sepontan melihat pada zee yang hanya diam menunduk,
" Gue lagi nunggu kabar selanjutnya dari Los Angeles dik " Jawab zee,
Aras menggenggam tangan zee mengisyaratkan jika dia berada di sini bersamanya,

Tamat...
Bersambung...

Jangan lupa votenya🙃
Sama komentarnya juga jangan lupa,

Maaf ya guys kalo makin kesini ceritanya makin gak nyambung 😌
Tapi kalo menurut kalian udah gak nyambung sama udah kurang seru bilang ya 😌 mau di Unpublis aja nanti, 😌

ARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang