Ingin sekali rasanya Jennie melemparkan sepatu haknya ke layar televisi. Ini masih pukul delapan pagi. Namun berita pertunangan Lee Taeyong - Mantan kekasihnya, sudah bermunculan hampir diseluruh saluran televisi.
Menurut Jennie, baik Taeyong ataupun Somi, mereka berdua tidak setenar dan sepopuler selebriti kenamaan. Oleh sebab itu, Jennie jadi merasa aneh ketika melihat media Korea mengheboh-hebohkan kabar pertunangan mereka.
Taeyong hanya seorang aktor drama yang job nya bisa dihitung pakai jari. Sedangkan Somi hanya seorang ballerina yang memenangkan kompetisi bernyanyi satu tahun yang lalu. Dengar-dengar, wanita itu akan debut sebagai aktris tahun ini. Tapi kabarnya masih simpang-siur. Lagipula mau benar ataupun tidak, apa perduli Jennie?
"Oh astaga, apa media Korea tidak memiliki berita yang lebih penting? Bahkan sampah saja lebih berarti daripada berita yang mereka tayangkan ini!"
Jennie Kim, wanita yang memakai barang-barang mewah dari ujung kepala sampai ujung kaki itu tampak kehilangan minat untuk melanjutkan sarapan pagi nya di kafetaria perusahaan milik Kim Jisoo. Tadinya ia berniat untuk sekedar singgah sembari menyapa. Namun karena mengadu lapar, Jisoo pun mengajaknya untuk pergi sarapan sebentar.
"Take a deep breath, Jane. Calm down. Mereka hanya bertunangan. Apa melihatnya mendapatkan pengganti lebih dulu membuatmu sedikit terbakar?" tanya Jisoo dengan ekspresi sangat meledek.
Jennie pun menyandarkan punggungnya ke sandaran. "Untuk apa aku terbakar? Levelku masih berada jauh dari wanita yang akan dia jadikan sebagai tunangannya itu. Yang aku kesalkan hanya satu. Kenapa dia bisa mendapatkan pengganti yang lebih cantik dari diriku?!"
Biar mudah, sebut saja Jennie iri. Jisoo tahu benar bahwa sahabatnya itu mengakhiri hubungannya bersama Taeyong tidak dengan cara yang baik-baik. Mereka sempat membina hubungan selama tiga tahun. Sempat merencanakan pernikahan juga. Namun bajingannya, Taeyong justru menyelingkuhi Jennie dengan cara berpacaran dengan Jeon Somi.
Sungguh sampai sekarang Jennie masih merasa heran. Apa yang membuat Taeyong berpaling darinya? Apa yang membuat Taeyong tidak memilihnya? Jika dibandingkan dengan Somi, Jennie lebih segalanya. Tapi mungkin memiliki segalanya belum mampu untuk memenangkan hati seorang pria.
"To the point saja. Apa kau masih mencintai Lee Taeyong?" Akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut Kim Jisoo.
Jennie berdecih, "Bahkan aku tidak memiliki waktu untuk mencintai siapapun."
Tepat setelah berbicara demikian, seseorang yang tak di duga-duga tiba-tiba meneleponnya. "Untuk apa si brengsek ini menghubungiku?" Gumam Jennie ketika melihat nama Taeyong tertera jelas dilayar ponsel.
"Angkat saja. Mungkin penting." Ujar Jisoo sebelum menyesap teh hangatnya.
"Hallo?"
"Tak usah basa-basi. Jika tidak penting, matikan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐊𝐄 𝐒𝐓𝐀𝐓𝐔𝐒 || 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐔𝐬 ✓ [SUDAH TERBIT]
Фанфик[18+] "Nona, sebenarnya apa yang kau inginkan dariku?" "Aku tak suka berbasa-basi. Jadilah kekasihku, akan aku fasilitasi hidup dan kebutuhanmu. Apa 850 juta won cukup untuk jajanmu selama satu bulan, tuan Kim?"