"Kenapa ekspresimu seperti itu? Kau kesal mendengar kabar kehamilan Jennie?" pertanyaan tersebut sontak keluar dari mulut Doyoung ketika melihat Jessica hanya berdiam diri semenjak pulang dari kediaman keluarga Kim.
"Ya menurutmu siapa yang tak akan kesal jika lelaki yang ia cintai akan memiliki anak dari perempuan lain? That's should be me! Aku yang menunggunya sejak lama! Aku yang membantunya menyelesaikan banyak hal! Tetapi kemudian Jennie datang dan mengambil hal yang seharusnya menjadi milikku! Apa kau kira aku bisa melepaskannya semudah itu?! Kim Doyoung, aku hanya pernah jatuh cinta sekali dalam seumur hidupku! Tetapi haruskah aku kehilangannya disaat dia belum sempat ku sebut sebagai kepunyaanku? Mengapa Tuhan sangat tidak adil?!"
Doyoung tertawa kecil, "Kau mempertanyakan keadilan Tuhan? Jika ingin hidup di dunia ini kau harus belajar bahwa tak semua hal yang kau mau bisa kau miliki, Jessica. Apa kau pernah mendengar kisah cinta tentang Romeo dan Juliet serta Qais dan Laila?"
Jessica hanya diam, ia terlalu malas untuk menanggapi pertanyaan Kim Doyoung.
"Aku yakin kau tahu kisahnya. Mereka yang saling mencintai saja tidak bisa bersatu, apalagi dirimu yang mencintai seseorang yang perasaannya hanya ada untuk wanita lain."
Jessica menatap Doyoung dengan tatapan tak suka. "Apa sekarang kau memintaku untuk merelakannya?"
"Hm, apa boleh buat? Itu satu-satunya pilihan terbaik yang harus kau lakukan."
"If I let him go, then what next? Haruskah aku melihatnya bahagia bersama Jennie? Haruskah aku meratapi nasibku karena membiarkannya menjadi suami dari wanita lain? Sudah tidak terhitung berapa kali hatiku patah karena orang yang sama. Jika kau berpikir kehadiranmu bisa membantuku keluar dari kegilaan ini, kau salah besar Kim Doyoung. Kita mungkin sudah bertunangan, tetapi aku tahu jika jantungmu berdetak hanya untuk Elenna!"
"Kenapa kau jadi membawa-bawa nama Elenna? That's out of topic! Itu permasalahan yang berbeda!"
Jessica tampak tertawa meskipun raut wajahnya begitu kentara memperlihatkan betapa frustasinya dirinya. "Jika aku merelakan Taehyung, setelahnya aku hanya memiliki dirimu. Tetapi jika kau menemukan Elenna, kaulah yang akan meninggalkanku. Aku hanya akan berakhir sendirian dan aku tidak suka hal itu! Bukankah lebih baik jika kita kembali ke tujuan kita masing-masing? Kau untuk Elenna dan aku untuk Taehyung. Apapun resikonya, aku ingin mendapatkan apa yang aku mau!"
"You're too selfish! Aku memang mencintai Elenna, tetapi jika seandainya dia mencintai lelaki lain, aku tak akan memaksanya untuk hidup bersamaku!"
Jessica mendekat lalu ia menarik kerah baju Doyoung, "Disitulah letak perbedaan kita. Di kamusku tidak ada kata merelakan, yang ada hanya kata berjuang, merebut dan memusnahkan!" ia pun pergi meninggalkan Doyoung setelah menunjukkan senyum penuh keangkuhan.
Ya, begitulah Jessica dengan segala keegoisan dan obsesinya. Menghadapi manusia sepertinya sungguh membuat Doyoung merasa lelah. Tapi apa boleh dikata, memberi saran yang baik hanya akan ditolak mentah-mentah oleh Jessica. Sekarang lebih baik jika Doyoung pergi meninggalkan apartment. Ia butuh udara segar untuk menghilangkan rasa muak dan kesal yang terus berkecamuk di dalam dadanya.
Siapa yang menduga, waktu sudah berjalan hampir 6 tahun namun hati Doyoung masih saja terisi oleh satu nama. Dialah Elenna Kim, seorang wanita cantik yang sudah ia cintai sejak lama namun ia tak pernah berani mengungkapkan perasaan cintanya. Bahkan ketika hubungan Elenna berakhir dengan Taehyung, Doyoung masih belum punya nyali mengutarakan apa yang ia rasa. Ia selalu memilih menjadi pengagum rahasia dan selalu berusaha membantu Elenna tanpa menunjukkan kesan bahwa ia sangat menyukainya.
Tak perduli mau berapa kali Doyoung mencoba, ia tetap tidak bisa membuka hati untuk wanita lain. Entah mengapa hanya ada Elenna, Elenna dan Elenna saja yang ada di hati dan otaknya. Padahal Elenna sudah seperti kacang lupa kulit. Doyoung yang membiayai sekolah pramugari nya tetapi ia pergi begitu saja setelah tamat dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐊𝐄 𝐒𝐓𝐀𝐓𝐔𝐒 || 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐔𝐬 ✓ [SUDAH TERBIT]
Fanfiction[18+] "Nona, sebenarnya apa yang kau inginkan dariku?" "Aku tak suka berbasa-basi. Jadilah kekasihku, akan aku fasilitasi hidup dan kebutuhanmu. Apa 850 juta won cukup untuk jajanmu selama satu bulan, tuan Kim?"