𝐅𝐀𝐊𝐄 𝐒𝐓𝐀𝐓𝐔𝐒 || 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐔𝐬 ✓ [SUDAH TERBIT]

05 : Tragedy At Night Club

Kini kabar soal pernikahan Jennie dan Taehyung sudah tersebar dikalangan para pebisnis. Dan tak hanya mereka, teman-teman Jennie juga sudah mengetahui tentang hal itu. Yang Jennie mau, beritanya dengan Taehyung cukup diketahui oleh kedua belah pihak keluarga saja. Namun ternyata, kakeknya sudah menyebarluaskan beritanya.

Now, how can Jennie keep it a secret?

Tampaknya status palsu mereka akan segera berubah menjadi real. Dan sungguh, ini akan menjadi hal yang sangat merepotkan, baik bagi Jennie maupun bagi Taehyung. Sekarang saja, belum apa-apa mereka sudah dipaksa hadir di acara birthday party Hwang Lalisa, anak dari teman sosialita Tiffany Kim.

Sebenarnya Jennie sama sekali tidak keberatan untuk pergi. Justru ia senang karena lokasinya berada di salah satu night club bergengsi di daerah Gangnam. Selain itu, Lalisa juga teman baiknya. Yang menyebalkan disini adalah... mengapa dia harus pergi bersama anak baik yang hidupnya terlalu holy untuk Jennie yang unholy?

"Aku tidak mengerti mengapa anak-anak muda suka sekali pergi ke tempat maksiat seperti ini. Sukanya senang-senang. Giliran diterpa musibah baru ingat Tuhan."

Mendengarnya berucap seperti itu, Bagaimana mungkin Jennie tidak merasa jengkel?

"Yak! Apa kau tidak pernah sekalipun bersenang-senang ditempat ini?"

"Tidak," geleng Taehyung tanpa ragu.

"Kenapa?" tanya Jennie. Sebagai manusia yang didewasakan oleh dunia malam, tentu ia merasa penasaran.

"Karena tak hanya ini tempat untuk mencari hiburan kan?" sahut Taehyung dengan alis sedikit terangkat.

Jennie hanya bisa menghela napas. Taehyung memang tak salah. Mau marah juga buat apa? Di saat mereka terus melangkah memasuki klub itu, tiba-tiba seseorang menabrak kencang bahu kiri Taehyung. Taehyung jadi reflek menoleh,

"What's wrong with you, dude? Do you think this club is your Mama's house?!" tanya Taehyung emosi. Bahunya benar-benar terasa sakit karena ditabrak sangat kencang oleh pria itu.

"Uhmmm... Sorry. Kalau malam aku memang tak bisa membedakan mana orang sungguhan, mana kekasih bayangan."