Mimpi apa Taehyung semalam sampai ia akan di rekrut menjadi menantu di keluarga konglomerat? Bukannya Taehyung tak tahu diuntung. Jennie Kim memang cantik dan sempurna, namun bersandiwara sampai ke tahap pernikahan bukankah agak keterlaluan?
Mungkin bagi Jennie hal itu sama sekali tidak ada artinya. Namun bagi Taehyung yang selalu berdiri di jalan yang lurus serta patuh pada segala perintah dan larangan Tuhan, tentu merasa sangat keberatan.
"Dengar, Nona Jennie. Aku hanya ingin menikah sekali dalam seumur hidupku. Dan aku hanya akan menikahi wanita yang aku cintai! Aku tidak bersedia menikah denganmu!" itulah kata-kata yang Taehyung katakan ketika Johannes dan Tiffany telah pergi dari meja makan.
"Lalu kau pikir, apa aku bersedia menikah bersamamu? Cihhh... aku pun sebenarnya sangat tidak sudi!"
"Tidak sudi, tapi kau meminangku sebagai calon suamimu! Apa kau gila?!"
Taehyung pun meniru gaya Jennie saat berbicara pada Johannes tadi. "Kek, jangan carikan pria lain lagi. Aku sudah menemukan pria terbaik untuk memiliki ku. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, aku ingin meminta izinmu untuk menikah bersama Taehyung. HALAH, MINTA IZIN, MINTA IZIN! KAU BAHKAN TIDAK MENGATAKAN KEPADAKU BAHWA KAU BERENCANA UNTUK MENJADI ISTRIKU!"
Melihat Taehyung yang kekesalannya sudah sampai di puncak, Jennie pun jadi merasa geram, lalu ia membekap mulut pemuda itu sambil berkata, "Shut up!"
"Memangnya apa yang akan hilang darimu jika kau menjadi suami ku?" tanya Jennie.
"Ini bukan masalah apa yang akan hilang dan apa yang akan timbul. Ketika tiba-tiba ingin diangkat menjadi menantu di keluargamu apa kau pikir aku tidak merasa insecure?"
Jennie menghela napas, "Kim Taehyung-"
"Status kita berbeda, Jennie Kim. Seperti panggilanmu kepadaku, aku miskin. Aku tidak sekaya dirimu. Jika sampai Tuan Johannes tahu bahwa kita tidak saling mencintai dan aku hanya seseorang yang kau bayar untuk menjadi kekasihmu, apa kau pikir kedua hal itu tidak akan melukai hatinya?"
"Kau terlalu ambil pusing. Kakekku hanya ingin melihatku menikah, bukan ingin memasukkanmu ke dalam neraka. Jika kita bisa menikah, kita juga bisa bercerai. Apa otakmu yang cerdik itu tidak memikirkan sampai kesana? Kau ceraikan saja aku, seminggu setelah hari pernikahan kita!"
"Menikah itu pakai sumpah. Sumpah itu diucapkan dihadapan Tuhan dan disaksikan oleh ribuan pasang mata. Selain itu, aku sudah terlanjur mengatakan bahwa aku akan menjaga, melindungi dan mencintaimu seumur hidupku. Apa kau tak sadar bahwa kau dan kakekmu sudah mengikatku dengan janji itu?"
Jennie menumpu kepalanya, lalu ia menatap Taehyung dengan ekspresi datar. "Inilah kenapa aku tidak ingin menjadi manusia yang lurus. Kalian terlalu menakutkan banyak hal. Meskipun kau sering melakukan hal yang benar, tapi kau itu bukan manusia suci. Ingkari saja janjimu. Kenapa hidupmu memusingkan sekali? Take it easy, man!"
"Oh my God, dude. Do you think it's that easy?!" tanya Taehyung dengan nada sedikit meninggi.
Jennie mulai merasa jengah. "So, what do you wanna do, Motherfucker?"
"Aku tidak mau melangkah sejauh itu."
"Kau ingin aku membatalkan rencana pernikahannya?"
"Iya."
Seketika Jennie menggebrak meja. "Tidak bisa! Kau sudah lulus seleksi. Kau kandidat terbaikku saat ini. Jika kau mengundurkan diri, aku yang akan repot mencari kekasih bayaran baru! Lagipula, dikesepakatan awal kita, kau harus mematuhi apapun perintahku. Kau tak bisa menolak seperti ini, Kim Taehyung."
"Eits, tapi tunggu dulu! Aku hanya setuju menjadi kekasihmu, bukan menjadi suamimu!"
"Ish..... Atau tidak, begini saja. Kita akan tetap menikah dan aku akan memberimu kompensasi. Kompensasi nya adalah... kau ku bolehkan beristri dua."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐊𝐄 𝐒𝐓𝐀𝐓𝐔𝐒 || 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐔𝐬 ✓ [SUDAH TERBIT]
Fanfiction[18+] "Nona, sebenarnya apa yang kau inginkan dariku?" "Aku tak suka berbasa-basi. Jadilah kekasihku, akan aku fasilitasi hidup dan kebutuhanmu. Apa 850 juta won cukup untuk jajanmu selama satu bulan, tuan Kim?"