Hari ini Rasya sudah di perbolehkan untuk pergi ke sekolah setelah tiga hari dirinya demam tinggi dan selama tiga hari itu pula ia harus meladeni setiap ocehan neneknya Tapasya si demi dewa
Hari ini juga ia berencana untuk mengunjungi mansion vidyatama bersama Radit, tenang aja ia sudah izin kok, jadi setelah pulang sekolah ia dan Radit langsung tancap gas ke mansion Rasya, sekalian pamer ke Radit bahwa dirinya adalah anak tunggal kaya raya cucu dari kakek Nicholas
"Bye bye semua!! Cucu Kakek Nicholas mau pergi ke sekolah dulu" walaupun tidak di sebut namanya, kalian pasti sudah tahu siapa pemilik suara cempreng itu
"Kamu bareng sama Abang" ujar Nevan
"Okey dokeyy"
"Berarti aku sama Abang Leon ya" ucap Icha yang sudah bergelayut di lengan kokoh Leon
"Nggak" jawabnya sambil menepis tangan Icha
"Dia adik kamu Leon! Lagian dia cuma mau berangkat bersama, apa salahnya?" Ucap Winda
"Aduh neneknya Tapasya yang kacamatanya melorot...kalau bang Leon nggak mau ya jangan di paksa dong" ucap Rasya pada Winda
"Anak titipan sebaiknya diem deh" sindir Winda, ia sangat tidak suka dengan bocah tengil bin jail di depannya ini
"Orang numpang juga sebaiknya diem deh" balas Rasya
"Numpang? Yang numpang itu kamu bocah, kamu itu bukan siapa siapa di rumah ini"
"Ya terserah cucunya kakek Nicholas dong, mau Rasya numpang di sini atau di istana presiden sekalipun itu semua tidak ada urusannya dengan anda neneknya Tapasya...." Kesalnya
"Sudah sudah, sebaiknya kalian berangkat sekarang, daripada nanti telat" ucap Nita
Setelah Nita mengatakan itu, Leon, Nevan dan Rasya pergi dari sana meninggalkan Icha yang sedang mencak mencak tak jelas
"Lagi lagi si anak titipan itu" batin Icha
.
.
.
.
.
"WOY CUCUNYA KAKEK NICHOLAS!!" Teriak Radit saat melihat Rasya yang berjalan santai di koridor bersama Leon dan Nevan
"Abang sama Nevan ke kelas dulu ya, kamu sama Radit ke kelasnya"
"Oke bang"
"Radit ngapain sih teriak teriak? Malu maluin tau nggak" sarkas Rasya setelah Leon dan Nevan pergi
"Gantian dong, biasanya kan Lo yang malu maluin"
Mereka berjalan di sepanjang koridor sambil berbagi cerita, dimana Radit sangat kesepian tiga hari ini tanpa adanya Rasya
"Dit"
"Hm"
"Pulang sekolah ikut Rasya ya"
"Kemana?"
"Ke mansion nya Rasya"
"Siap"
Setelah sampai dikelas, mereka duduk di bangku masing masing, tak lama seorang guru masuk membuat ruang kelas yang semula ramai menjadi damai
"BANGUN!!!!!" intruksi dari Rade sang ketua kelas seolah menjadi kode agar semua murid murid berdiri menyambut kedatangan guru
Secara serentak, murid kelas X MIPA 1 pun berdiri dari duduknya
"Selamat pagi cikgu!!" Teriak Rade
"SELAMAT PAGI CIKGU!!!!" Sahut mereka semua
"Oke murid murid, duduk" ucap gurunya lalu semua murid murid pun duduk, pelajaran pun dimulai

KAMU SEDANG MEMBACA
ARRASYA
Novela JuvenilArrasya,atau sering dipanggil Rasya, pemuda berumur 15 tahun yang sangat nakal,pecicilan,sangat aktif dan juga manja.tinggal hanya bersama kakeknya dimansion besar karena kedua orangtuanya sudah meninggal sejak Rasya berumur 5 tahun Dengan pipi yan...