Selama satu bulan ini Rasya tinggal bersama kakeknya, kakinya pun sudah sembuh dan sudah bisa dibuat untuk berjalan
Satu bulan ini Rasya hanya menghabiskannya di dalam mansion vidyatama. Satu bulan juga ia tidak bertemu dengan keluarga Alexander
Nicholas tidak melarangnya, hanya saja Rasya ingin fokus ke pengobatannya
"Rasya! Hati hati jalannya, bagaimana kalau kau jatuh!!" Seruan dari kakeknya membuat langkah riang Rasya terhenti dan menatap sebal pada Nicholas
"Kaki Rasya udah sembuh kakek, iya kan Om?" Rasya bertanya pada Bimo yang sedari tadi mengikuti langkahnya dari belakang
"Iya tuan"
"Bukan itu maksudnya! Kakek tahu kaki kamu sudah sembuh, tapi Kamu itu sangat ceroboh jika berjalan dengan kaki bantet mu itu!!"
"Ihhh!! Kakek jangan hina kaki Rasya ya!! Kaki Rasya tuh limited edition" anak itu berjalan menuju kakeknya lalu menggigit jari telunjuk Nicholas dengan kuat yang membuat pria tua itu memekik kesakitan
"Rasain!"
"Anak siapa sih kamu ini? Lama lama kakek buang kamu ke Vrindavan"
"Buang aja!! Biar nanti Rasya yang mungiel ini di adopsi sama Krisna!!"
Itulah sekiranya adu mulut antar kakek dan cucu itu yang terjadi beberapa Minggu terakhir
Jika jarak jauh mereka akan saling merindu, tapi jika bertemu mereka akan beradu mulut. Pasangan kakek dan cucu itu cukup langka, tiada hari tanpa beradu argumen. Yang muda tak mau kalah, dan yang tua tak mau mengalah. Mereka memiliki pendapat yang bertolak belakang. Jika si tua kanan, maka si muda kiri. Jika si tua selatan, maka si muda Utara
"Orang gila aja mikir mikir dulu kalau mau adopsi kamu! Apalagi Krisna!" Balasnya
"HUAAAAAAAAA!! OM BIMO!!" Langkah kakinya ia bawa menuju Bimo yang sedang mengatur beberapa bodyguard
Rasya berlari kecil sambil merentangkan tangan pendeknya meminta untuk di gendong oleh Bimo. Bimo yang mengerti pun Langsung membawa Rasya ke gendongan koalanya
"Om Bimo!! Kakek nakal, dia mau buang Rasya, Om! Pukul dia!!" Bimo mengangguk mendengar ocehan dari bibir kecil Rasya, tapi matanya melotot saat mendengar perkataan terakhir Rasya
Sedangkan Rasya? Ia menatap permusuhan ke arah Nicholas. Nicholas pun sedang melihat aksi cucu tunggalnya sambil bersindekap dada menunggu kekalahan sang cucu
"Om Bimo! Cepat!" Rasya bergerak bruntal di gendongan Bimo membuat pria dewasa itu kelimpungan
"Maaf tuan, saya tidak bisa!" Bimo langsung menurunkan Rasya dan berlari menjauhi pasangan kakek dan cucu itu meninggalkan pekikan keras yang mengganggu gendang telinga
"HUAAAAAAAAAAAAAA!!!! OM BIMO JUGA JAHAT!!! Huaaa--"
PRANG!!!
Sebuah panci seketika pesok setelah menghantam keras lantai marmer di mansion besar itu. Nicholas dan Rasya dengan kompak menoleh untuk melihat siapa yang berani membuat lantai mahalnya lecet!!
Nabil, dia orangnya. Tetangga tak tau sopan santun!!
"Berisik Lo dasar kuyang!! Kek hidup sendiri aja di bumi!!"
"Apa sih Ababil nggak jelas banget!! Rasya sampai kaget tau!"
"Eh! Lu itu punya tetangga! Jangan teriak kek orang gila!"
"Yaudah kalau gitu Rasya pindah aja ke hutan biar nggak punya tetangga!!"
"Hm, bagus tuh! Pindah aja! Biar dunia ini aman sentosa dan biar kuping gue terhindar dari teriakan jahanam Lo itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARRASYA
Fiksi RemajaArrasya,atau sering dipanggil Rasya, pemuda berumur 15 tahun yang sangat nakal,pecicilan,sangat aktif dan juga manja.tinggal hanya bersama kakeknya dimansion besar karena kedua orangtuanya sudah meninggal sejak Rasya berumur 5 tahun Dengan pipi yan...