PART 11

24.9K 2.4K 45
                                    


Setelah Rasya pulang sekolah dan ganti baju, sekarang Rasya sedang mencari Daddy nya yang hilang bersama janda sebelah, eh! Canda

"EDGAAARRR!! OOHH EDGAR.."

"Kamu ini panggil Daddy udah kayak panggil sohib aja" tegur Nevan pada Rasya yang sekarang sedang pura pura tidak mendengarnya

"Siapa ya yang bicara? Genderuwo? Pocong? Kuntil anak? Kok nggak kelihatan ya?" Tanya Rasya pada dirinya sendiri sambil mengedarkan pandangannya seolah sedang mencari pelakunya

Nevan memutar bola matanya malas mendengar ucapan Rasya, jelas jelas dia ada di depannya "ada apa sih cari daddy?"

"Kepo banget kek Dora"

Lalu Rasya kembali berteriak untuk menemukan Daddy nya "EDGAAARRR!!"

"DADDY, RASYA!! PANGGIL DADDY" teriak Nevan

"Iya bang, maunya sih gitu, tapi ini mulutnya belum di servis"

"Lagian ini Ed- eh daddy kemana sih, dari tadi di cariin nggak muncul muncul" lanjut Rasya

"YA GIMANA GAK MUNCUL? YANG NAMANYA CARI ORANG ITU BERUSAHA KESANA KEMARI CARI ORANGNYA SAMPAI KETEMU, LAH KAMU? DUDUK BAE DI SOFA SAMBIL TERIAK TERIAK KAYAK ORANG MAU LAIRAN, MAU SAMPAI MULUT KAMU SOWEL DADDY NGGAK AKAN KETEMU SYA!!"

"Ihhh...kok ngegas? Yang tenang maszehhh"

"Ngomong sama kamu itu bawaannya ngegas Mulu, udahlah Abang mau ke dapur, haus" ucap Nevan lalu berjalan ke arah dapur

"Ihh, nggak jelas banget jadi orang" setelahnya, Rasya berdiri dari duduknya lalu melanjutkan mencari Daddy nya

"Tunggu dulu, ini jam berapa ya?" Tanya Rasya pada dirinya sendiri, lalu menoleh ke jam besar yang tertempel di dinding

"Oooh... pantesan dari tadi nggak ketemu, biasanya jam segini Daddy masih di kantor" guman Rasya sambil menepuk jidatnya

"Oohh...ini toh anak titipan itu?" Ucap Icha yang baru datang dengan tatapan sinisnya

"Siapa sih? Sksd banget"

"Gue bungsu keluarga ini"

"Siapa yang tanya?" Dari wajahnya saja, Rasya sudah tahu bahwa gadis di depannya ini tidak menyukai dirinya

"Nanya atau nggak, gue nggak peduli, yang perlu Lo tahu, jangan pernah macam macam sama gue, karena......."

Icha mendekat ke arah Rasya lalu membisikkan sesuatu yang membuat tubuh Rasya menegang seketika

"Tangan ini pernah menghabisi ratusan nyawa, termasuk saudara gue sendiri"

Setelah itu, Icha pergi dari sana, sedangkan Rasya sedang menetralkan detak jantungnya yang sedari tadi sudah dag dig dug ser

"Dia pikir, Rasya takut apa? Omong kosong"

"Rasya!!" Leon berlari ke arah Rasya, karena tadi ia melihat Rasya sedang berbicara dengan Icha

"Ada apa bang?"

"Kamu nggak di apa apain kan sama Icha?" Selidik Leon sambil membolak-balik kan badan Rasya

"Ishh...berhenti bang, Rasya pusing tau, lagian Rasya nggak di apa apain kok"

"Terus dia tadi ngomong apa aja sama kamu?"

"Dia cuma bilang pernah bunuh saudaranya, Rasya nggak boleh macam macam sama dia, gitu katanya, dia pikir Rasya percaya? Ya enggak lah"

"Syukur deh kalau Rasya nggak percaya" batin Leon

"Oh ya, katanya tadi kamu cari Daddy, Daddy udah pulang sama yang lain juga, kebetulan mereka nggak terlalu sibuk hari ini" ucap Leon

"Sekarang daddy dimana?" Tanya Rasya

ARRASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang