PART 22

20K 1.8K 136
                                    


Arion dan Rafael menghampiri keluarga nya yang sedang duduk menunggu di depan UGD, karena Leon dan Rasya belum ditempatkan di ruang inapnya

Mereka yang melihat Arion dan Rafael datang pun berdiri

"Bagaimana? Siapa pelakunya?" Tanya Nita yang membuat Icha semakin berkeringat dingin

Sedangkan Arion dan Rafael yang ditanya hanya menatap datar orang yang bertanya, mengingat kembali saat dimana Arion menghabisi seluruh pekerja dimansion Vidyatama, bagaimana tidak? Bukti yang seharusnya mereka dapatkan telah hilang begitu saja akibat keteledoran para pekerja sialan itu

Rekaman CCTV yang seharusnya menjadi bukti telah di hapus oleh seseorang

Saat kedua cucu sulung Alexander itu mengecek cctv yang lain, ternyata ada seseorang yang telah diam diam masuk kesana dan mengambil salinan rekaman itu lalu menghapusnya, Arion tak tau siapa orang itu, yang jelas ia memakai baju serba hitam dengan masker yang menutupi wajahnya dan topi hitam di kepalanya

Yang jelas Arion dan Rafael kalah cepat dengan orang itu

"Rekamannya sudah dihapus" jawab Arion dengan nada andalannya

Jawaban dari mulut Arion membuat mereka keheranan, tak terkecuali Winda dan Icha mereka berdua lebih heran lagi, tapi di sisi lain mereka merasa lega karena bukti itu sudah tak ada

Sepertinya mereka harus berterima kasih pada orang yang telah menghapus rekaman itu, tapi sekarang pertanyaannya hanya satu, siapa orang itu? Apa tujuan orang itu membantunya? Apa tujuan itu baik, atau malah menjadi Boomerang pada mereka kedepannya? Semoga saja tidak

"Dihapus? Siapa yang menghapus nya?"

"Ya tidak tahu lah bodoh!" Sinis Arion pada Edgar yang tadi baru saja berbicara

"Kalau aku tahu, aku akan langsung melubangi kepalanya" lanjut Arion

"Oh ya? Kita lihat saja nanti, apa kau masih berani melubangi kepala ku saat kita bertemu nanti" batin seseorang dibalik tembok yang berpakaian serba hitam, dan tangan kanannya memegang sebuah benda kecil, flashdisk.

"Hanya tinggal tunggu tanggal mainnya" ucap orang itu lalu pergi dari sana, sebelumnya benda kecil itu sudah ia masukkan ke kantong celananya

.

.

.

.

.

"Alvino!!"

Perempuan dengan rambut sebahu itu berlari ke arah seseorang yang di panggil Alvino tadi

Sedangkan Alvino? Ia hanya menatap tanpa ekspresi pada orang yang memanggilnya tadi, Elina.

"Kita tuh sepertinya jodoh deh, ketemu.....terus hehe" ujar Elina dengan senyuman nya

Alvino tak menanggapi ocehan Elina, ia terus berjalan dengan Liam dan Akmal

"Tunggu dulu Vin" kesal Elina, kenapa sih dia selalu diabaikan?

"Apa sih!?"

"Gue tuh suka sama Lo"

"Tapi gue nggak"

"Udahlah Lin, berhenti ngejar ngejar Vino, mending Lo sama gue aja" ujar Yin yang memang tadi datang bersama Elina, bukan hanya mereka, tapi juga ada Faris, Nabil dan jungmi

"Diem Lo upil badak! Gue dah bilang ya, gue sukanya cuma sama Alvino, nggak ada yang lain" sungut Elina

"Ck! Buang buang waktu" celetuk Liam dengan wajah datarnya

ARRASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang