6. Terpecahkan

60 17 4
                                    

Jangan lupa komen dan votenya

Happy Reading


~

~

Saat jam istirahat, Nadin dan Dinda tengah duduk di bangku taman sekolah, "Masih ga yakin sama Tiara?" tanya Nadin kepada Dinda.

"Gue ga tau, gue bingung."

Nadin hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon, tidak lama dari itu mereka datang. Ya siapa lagi kalo bukan mereka yang kini telah bergabung ke dalam circle nya Nadin.

"Woi, dicariin ternyata disini." ucap Jani lalu duduk disebelah kiri Dinda.

"Minggir!" Cuwa menyerobot langsung duduk disamping Nadin.

Kebetulan bangku itu hanya muat empat orang saja. Tiara dan Mareta hanya diam tak berkutik, jarang sekali membuat mereka bisa berbicara jika bukan karena hal penting.

Dila membuka pembicaraan, "Sorry yaa, Ra. Gue-"

"Ga perlu." potong Tiara yang sepertinya enggan membahas hal ini.

"Gue juga, Ra. Gue masih ga enakan sama lo." sambung Jani.

"Sudah, yang kita perlu sekarang hanya mengungkapkan siapa dalang dibalik semua ini." kata Nadin.

"Ngelibatin polisi?" ucap Qiila

"Jangan dulu, Qil. Jangan terburu buru." Jiaa meletakkan jari telunjuk pada dagu yang menandakan bahwa ia tengah berpikir.

Mereka semua diam berpikir apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tidak lama kemudian ada No yang tidak dikenal dari hp Jiaa menelpon cewek itu. Jiaa mengangkat telp tersebut, "Halo?"

"Coba speaker in." ujar Nadin kepada Jiaa.

Jiaa menghidupkan speaker nya, hanya kebisingan tidak jelas yang ada di dalam telpon itu

"Salah sambung ya?" Jiaa ingin mematikan telp nya, tetapi dihalang oleh Tiara.

"Halo ini yang jual pizza kan?"

"Maaf, salah sambung." Jawab Jiaa.

"Oke, Kak aku ingin memesan pizza besar ya, Kak." dengan cepat Tiara mengambil ponsel itu dari Jiaa

"Ada berapa orang disana?" tanya Tiara.

"Yang 5 ribu nya habis ya? Oke."

"Baik, bawa senjata?"

"Iya, kak. Pake topping nya ya. Kirim aja kak pizza nya di depan post satpam perumahan Griyaman."

Yang lain hanya bingung dengan percakapan yang tidak nyambung itu.

"Atas nama siapa?"

"Lia Nabila Utari."

Ya, No tidak dikenal itu adalah Lia yang meminta pertolongan. Tiara sudah tau dari awal, makanya dia mengambil alih bicara pada Lia.

Jiaa hanya diam, shock, saat ini dia tidak bisa berkata-kata.

Dinda dengan cepat melacak lokasi Lia lewat telp itu menggunakan laptopnya yang selalu dia bawa kemana-mana.

"Oke kak ditunggu, ya." telp tersebut mati.

Tiara mengembalikan ponsel itu kepada Jiaa. "Gimana, dapet?"

Dinda mengangguk "Dapet!"

~~

Sepulang sekolah, mereka yang berniat ke parkiran di halang oleh circle killers yang terdiri dari 3 orang itu saja.

Strange Mystery (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang