9. Sebuah Konspirasi

46 17 21
                                    

Komen votenya jangan lupa

Happy Reading

~~

"Cuma ada satu foto di dalam flashdisk ini." Dinda membuka poto itu, mereka semua fokus terhadap poto tersebut.

Terdapat tiga orang lelaki dan dua orang perempuan di poto itu. Sepertinya itu poto lama

"Bokap gue?" Dila memfokus kan matanya terhadap poto itu, "Iya itu bokap gue." ucapnya santai padahal terkejut akan realita yang ditunjukkam semesta.

Semua kaget menatap Dila. "Beneran bokap lo? Coba liat lagi," kata Dinda berharap Dila hanya salah liat.

"Bener, bokap gue."

"Disebelah bokap lo itu bokap nya Nadin." ujar Cuwa.

"Ini mama!" Mareta menunjuk salah satu wanita yang ada disitu.

"Terus, ini siapa?" Nadin menunjuk laki laki yang berada disebelah papanya. Mereka semua berpikir mengingat-ngingat,

"Tapi gue kek pernah liat deh, dimana yaa.." ucap Qiila meletakkan telunjuk pada kening menandakan bahwa ia tengah berpikir. Anehnya tidak ada Ayahnya Tiara, Kenzo, dipoto tersebut.

"Btw, cewek satu lagi siapa? Kabur. Coba jernihin." kata Cuwa yang penasaran akan hal itu

"Udah gue coba tetep gabisa" kata Dinda.

"Coba kita liat di kamera yang gue temuin." Jani mengambil kamera lalu memberikannya pada Dinda.

Wow konspirasi apa ini?

Dinda menghidupkan kamera tersebut, "semoga kameranya ga rusak.." gumamnya berharap, tetapi, kamera tersebut tidak mau hidup

"Coba cas, itu ada colokannya. Mungkin saja batrenya habis" saran Jani yang membuat Nadin mengambil kabel cassan dan memberikannya pada Dinda, Dinda langsung menyolokkan kabel itu ke laptop dan kamera itu untuk mengisi daya batrai nya. Ya benar saja, kamera itu hidup. Ada satu video disana, mereka menonton video tersebut.

Hanya ada rekaman seorang pria yang tengah menyiksa anak seusia mereka disana.

"Itu, keknya si Kalla Carson deh, maksutnya bokap Elena." kata Nadin sedikit sesak mengucapkan hal itu. Cuwa langsung merangkul Nadin, dia tau dan sangat mengerti perasaan Nadin saat ini.

"Masalahnya, siapa yang rekam?" ujar Jani

"Eh liat!" Pandangan Cuwa terfokus pada video itu. Di video itu Kalla berjalan mengarah kamera, mereka mengira Kalla ingin mengambil kamera itu, ternyata Kalla menarik mayat yang sepertinya ingin dimasukkan kedalam karung. Mayat tersebut penuh dengan darah darah, tangannya patah banyak sekali darah.

Mereka semua bergidik ngeri melihat itu, bulu kuduk mereka terangkat, ini kali pertamanya mereka menonton video pembunuhan secara brutal yang dimana pembunuh tersebut sangat dekat dengan mereka.

Nadin meraup wajahnya kasar, sekejam itukah Kalla?

Tidak lama itu videonya hanya berhenti disana.

"Yang rekam mayat itu." ucap Tiara. Sontak semua menoleh pada Tiara

"Bener kata Tiara, korban itu sengaja meletakkan kamera disana sebelum dia dibunuh, agar ada orang yang menemukan barang bukti disana dan menangkap pembunuh. Tapi sayangnya gada yang tau sampe sekarang." Jelas Jani yang pemahamannya akan video tersebut sama dengan Tiara.

Strange Mystery (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang