27. Ternyata..

50 12 121
                                    

Happy Reading

~~

Mahen dan Kalla tertawa saat itu juga yang membuat mereka semakin takut dengan jantung yang berdegup sangat kencang dan keringat dingin yang menyertai

"Ey ayolah, Papa hanya bercanda, kalian ini kenapa takut gitu? Papa tau Seya alasan kamu kekantor Papa buat rayain ultah Mama kan? Semua udah Papa siapin kok, Papa mana pernah lupa kalo soal gini, Seya."

Mereka yang awalnya sangat tegang dan benar-benar dibuat takut serta shock kini mulai berfikir bingung dengan kening yang mengerut

"Dan Papa juga tau kok kalo Vano pacaran sama Dila kan? Soalnya Papa ada ga sengaja ngelihat video di instagram Papa lewat ppp."

Vano terkekeh dan sudah menetralkan kembali ekspresinya "Fyp, Om bukan ppp."

Mahen tertawa "Nah, itu maksud Om."

Nadin terdiam melamun "Papa tau ga ya gue sama Aiden?" batinnya berkata. Banyak pertanyaan aneh yang ada didalam pikiran Nadin

Jayvan yang awalnya tidak percaya akan hal tadi, kini mulai meredam rasa penasarannya dalam-dalam dan mencoba untuk berpikir positif bahwa Mahen dan Kalla benar adanya tidak mengetahui hal ini.

"Jadi Papa ngikutin kami?" tanya Dila dengan raut wajah bingungnya

"Ngga, kebetulan Papa sama Om Kalla ngeliat kalian habis dari kantor Om Kalla, dan Om Kalla ngajakin Papa buat ngejar arah kalian." jelas Mahen yang membuat mereka mulai yakin jika benar adanya bahwa itu tujuan jelas dari Mahen dan Kalla.

"Gini aja, Papa ajak Mama jalan-jalan, terus kaliannya hiasi rumah seindah mungkin, ya?" Kalla mengeluarkan dompet dari sakunya dan mengambil kartu ATM dari dompet tersebut dan memberikannya pada Nadin

"Beliin kue ulang tahun yang paling mahal!" ucapnya lalu mengelus puncak kepala anak gadisnya itu. Sorot matanya menunjukkan kebahagiaan serta kasih sayang yang sangat tulus

Nadin menerima kartu itu dan menatap Kalla aneh serta bingung "Ini Papa?"

Kalla mengerutkan alisnya "Loh? Maksud kamu, Seya?"

Nadin menggelengkan kepalanya dan membuang pikiran aneh yang ada didalam otaknya itu "Maksudnya, iya Pa, bakal Seya lakuin kek biasanya kok, kan, tiap tahun kita gini. Seya cuma jarang ngerasain hal tadi aja.. "

"Hal ... apa?"

"Oh iyaa Om, tenang aja ada Aiden yang selalu hadir untuk anak Om." potong Aiden sembari tersenyum menatap Kalla yang membuat Kalla sontak terkekeh

"Kamu yang bener, ya, jagain anak saya, awas aja kalo terjadi apa-apa."

"Ekhem, udah ga ada waktu nih. Ayoo biarkan mereka bersama!" ucap Mahen yang menatap jam di tangannya.

"Papa pergi dulu, Dil. Vano jangan sakitin anak saya!" ucap Mahen

"Santai, Om. Ga bakal Vano nyakitin bidadari perfect ini!" Vano memang orang yang sangat bucin, bahkan siswa-siswi di Brinatama saja merasa panas ketika melihat Vano dan Dila yang memamerkan kemesraan terang-terangan.

Apalagi Arsen, jangan ditanya lagi makhluk satu itu jika sudah bersama Jani, sifat aslinya sudah keluar. Orang yang terkenal galak, tegas, sangat cuek dan dingin sangat berbanding terbalik jika sudah bersama Jani

Strange Mystery (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang