23. Sweet Seventeen

48 19 172
                                    

Happy Reading

~~

Jayvan mengambil laptopnya dan memasukkan flashdisk yang dia temukan, terdapat satu file video. Jayvan membuka video tersebut lalu mengarahkannya pada mereka semua.

"Jayvan, gue pergi dulu. Ada pasien penting." ucap kakak Jayvan lalu pergi membawa kopernya.

"Iya bang, hati-hati." balas Jayvan.

"Eh liat!" ujar Vano menunjuk video yang tertampil di laptop.

"sebelah sana Kall, eh Mahen yang itu masih hidup"

Terdapat video semacam vlog(?) yang terlihat Kalla dan Mahen tengah membunuh orang secara brutal.

"Itu ... Suara mama." ucap Mareta yang membuat atensi mengarah padanya dan Ravindra yang merangkul pundaknya.

"Itu bisa jadi bukti terbaru kita."

~~

"Kenapa lo disini?" Cuwa ikut duduk di samping Dila yang tengah melamun di koridor sekolah yang sepi itu.

"Lo kenapa?"

"Vano."

"Kenapa dia?"

"Ga ada kabar dari terakhir dia nganterin gue habis dari rumah Jayvan."

"Emang udah di telpon gitu, lo udah kekelasnya?" tanya Cuwa

"Udah, gue udah nelpon in berkali-kali bahkan tadi gue nanya Arsen dia gatauu dimana. Gue takut dia kenapa-napa mana kondisinya lagi ga baik baik aja lagi." perasaan Dila benar-benar bercampur aduk saat ini, dia sangat mengkhawatirkan keadaan Vano.

"Lo tenangin diri dulu, ini gue bawain lo minum." Cuwa memberikan botol berisi air pada Dila.

"HALO!" kedatangan Nadin membuat Dila dan Cuwa begitu kaget.

"Anak setan goblok!" cetus Cuwa

"Hehe sowwyy bestie." ucap Nadin lalu pandangannya mengarah pada Dila

"Kenapa lo murung gitu anjir, jelek banget tu muka kek monyet jujur!"

"Sialan lo, gue mikirin Vano. Lo tau Vano dimana?"

Nadin meletakkan telunjuknya di dagu menandakan ia tengah berpikir "Emm gue liat dia dimana."

"Dimana?!" tanya Dila yang penuh harapan.

"Di hati lo hahaha!" ucap Nadin lalu berlari dari hadapan mereka sembari tertawa.

"Ngeselin banget si friendzone!" cetus Dila

"Ayang!" panggil Gio dari kejauhan lalu berlari menghampiri Cuwa

"Bentar lagi bel masuk loh, kok masih disini?"

"Ini udah mau masuk kok!" jawab Cuwa

"Ayo, bareng aja kekelas nya." Gio menangkap tangan Cuwa

Strange Mystery (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang