"Sudah waktunya untuk bangun, nona" sebuah suara yang samar-samar mulai terdengar di telinga. Mendengar suara itu, ia pun berusaha untuk membuka matanya yang terasa sangat berat bahkan seperti sehabis di beri lem yang kini telah mengering.Cahaya terang mulai memasuki matanya dan nampak seseorang tengah tersenyum seraya menatapnya, dengan keadaan yang masih berbaring diatas ranjang, Ruby mulai bertanya "Siapa? Siapa kau?".
Seorang dengan pakaian maid dan rambut pendek berwarna hijau itupun menjawab, "Nama saya Angela nona, saya–" belum selesai bicara, tiba-tiba saja Ruby memotong.
"Angel? Ah... Apakah aku berada di surga?" Ia bertanya lagi, hal itu membuat seorang maid lainnya pun sedikit mengeluarkan suara tawa.
•
•
"Ruby : Obsession"
2
©ppiuwz
•
•Angela menggelengkan kepalanya perlahan seraya membantu Ruby mengubah posisinya menjadi duduk diatas ranjang, "Saya maid baru disini nona, sekarang sudah waktunya untuk bersiap ke sekolah".
Ruby kini telah mendapatkan sebagian kesadarannya, ia segera bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil handuk yang sedang dipegang oleh Selena.
Selena merupakan salah seorang maid yang telah lama bertugas untuk mengurus Ruby, dapat dikatakan bahwa ia adalah senior dari Angela. Ia juga nampak lebih dewasa, memiliki rambut panjang berwarna coklat serta tinggi badan yang jauh berbeda dari Angela.
Sementara itu Ruby sedang membersihkan dirinya, sungguh hebat bahwa para maid selalu cepat dalam melakukan pekerjaannya.
Air hangat untuk mandi pagi yang panasnya sudah di sesuaikan, bahkan seragam telah di siapkan diatas meja ruang ganti pakaian.
Kamar mandi dan ruang ganti pakaian berada di dalam kamar Ruby, lebih tepatnya kamar mandi berada di dalam ruangan yang berisi dengan pakaian milik Ruby.
Siapa sebenarnya Ruby? Bahkan rumahnya saja hampir mirip dengan istana.
Setelah beberapa menit, Ruby mulai keluar dari ruang pakaiannya. Namun rambutnya masih berantakan dan nampaknya ia masih mengantuk.
Ia segera duduk diatas kursi yang di letakkan tepat di samping ranjangnya, kemudian Selena segera mengeringkan serta merapihkan rambut Ruby, sedangkan Angela memakaikan sepatu untuknya.
Sembari merapihkan rambut Ruby, Selena mulai bicara, "Saya sudah memeriksa buku anda, nona. Ada beberapa yang salah, namun sesuai perintah anda tidak ada sedikitpun campur tangan saya untuk mengerjakan tugas anda".
"Bagus, biarkan saja soal yang salah itu" Ruby mulai membuka matanya perlahan dan menatap Selena, kemudian ia memberikan senyum manisnya di pagi hari pada Selena.
Selena juga nampak membalas senyum manisnya itu, namun ia segera berdiri untuk mengambil tas sekolah milik Ruby.
Tas sekolahnya terlihat biasa saja, tas yang terlihat seringkali dipakai oleh banyak siswa dan siswi.
"Kenapa tas milik anda seperti itu, nona? Bukankah anda bisa membeli yang lebih mahal daripada itu?" Angela bertanya, wajar saja ia tidak banyak tahu tentangnya karena Angela masih baru.
Ruby beralih pandangan kepada Angela yang berada tepat di depannya, ia kemudian tersenyum kecil, "Hanya karna ayah memiliki banyak uang, bukan berarti aku harus menghabiskannya untuk barang-barang mahal, benar kan? Lagipula aku tidak ingin terlihat mencolok, jika aku terlihat mencolok, itu hanya akan membuat orang lain ingin memanfaatkan ku dan berteman denganku hanya karna menginginkan hartaku".
Mata Angela mulai melebar mendengar ucapan dari Ruby, "Awalnya kupikir nona akan seperti majikan ku yang lama, namun ia benar-benar jauh berbeda" batinnya.
"Saya sudah selesai mengenakan sepatu anda, nona. Apakah anda ingin saya antar ke mobil?" Angela bertanya seraya membungkuk agar terlihat sedikit lebih sopan kepada majikannya itu.
"Angela, tidak perlu bersikap layaknya maid di hadapanku. Anggap saja aku seperti seorang teman bagimu" Ruby terus saja tersenyum kearahnya, mendengar perintah Ruby membuat Angela segera berdiri tegak dan menatap matanya.
Sementara itu Ruby berjalan ke arah Selena "kunci motornya?" Kemudian Selena mengeluarkan kunci motor miliknya dan memberikannya kepada Ruby.
Ruby pun segera keluar dari kamarnya, sebelum menutup pintu ia menatap kearah Selena kemudian berganti pada Angela "Semangat bertugas ya! Aku berangkat!" Kemudian ia menutup pintu kamarnya perlahan.
Angela berjalan ke arah Selena dan bertanya "nona selalu begitu ya?", Selena menjawab dengan sebuah anggukan kecil. "Foto-foto ini... Milik siapa?" Angela bertanya lagi, ia sangat penasaran dengan siapa pria yang fotonya berada hampir di seluruh kamar milik Ruby.
"Orang yang di sukai olehnya, namun entahlah bagaimana hubungan mereka sekarang" jawab Selena.
Beralih kepada Ruby yang tengah mengemudikan motor milik Selena seorang diri. Sebenarnya ayahnya memberikannya beberapa mobil serta supir pribadi, namun Ruby tidak pernah menggunakannya dan diam-diam lebih memilih untuk menggunakan motor.
Bagaimana dengan kemarin? Kemarin ayahnya menjemputnya kan? Yap, namun Ruby sudah memberitahu kepada salah seorang yang adalah pekerja di rumahnya untuk membawanya kembali, hal itu agar Selena bisa pulang dengan motornya.
Motor itu adalah pemberian dari Roger–ayah Ruby untuk Selena, karena Selena yang tidak ingin berada di rumah keluarga Ruby dan tidur di kamar maid. Selena lebih suka berada di rumah untuk menemani kakaknya.
Karena itu juga jika Ruby meminta kunci motornya dan menggunakannya untuk pergi ke sekolah, Selena selalu memberikan nya dengan senang hati karena keluarga Ruby juga sudah seringkali membantu ia dan juga kakaknya.
Kini Ruby sudah memarkirkan motornya di parkiran sekolah, ia segera masuk kedalam sekolah dan berusaha untuk secepat mungkin sampai ke dalam kelas.
"Kuharap Dyrroth menyukainya!" Gumamnya, sebelum masuk kedalam kelas ia menghampiri loker milik Dyrroth.
Tunggu, memangnya dia tahu kode dari loker milik Dyrroth? Oh tentu saja, ya. Ruby mencari tau hampir segalanya tentang Dyrroth.
Sebenarnya apa yang ingin Ruby berikan kepadanya? Mungkin saja Selena tau tentang apa yang dibawa oleh Ruby ke sekolah.
Dalam dapur yang luas, nampak seorang sedang kebingungan dengan memegang beberapa kue kering berbentuk hati dan ada surat di dalamnya.
"Nona Selena, apa ini?" Angela bertanya pada Selena yang baru saja datang dengan setumpuk piring yang di bawa olehnya.
Selena meletakkan setumpuk piring itu di tempat cucian piring terlebih dahulu, setelah itu ia menghampiri Angela kemudian merasa sangat terkejut.
"Astaga! Nona Ruby pasti salah membawa barang!" Ucapnya panik, ia kemudian mengambilnya dan bergegas untuk membawakan barang tersebut ke sekolah Ruby.
Untung saja Selena pernah di tawari Roger untuk les mengemudikan mobil, awalnya ia menolak, namun karena Roger terus memaksa pada akhirnya Selena menuruti keinginan nya.
Dalam perjalanannya, ia melihat Dyrroth yang sedang berjalan kaki menuju ke sekolah. Selena memutuskan untuk menepi kemudian membuka kaca mobil yang sedang dikendarai olehnya.
"Dyrroth!" Mendengar namanya dipanggil, Dyrroth pun menoleh dan menghampiri Selena kemudian bertanya "ada apa?".
"Mari ku antar" ucap Selena, awalnya Dyrroth ragu dan merasa jika di dalam mobil ada Ruby. Mengetahui apa yang di pikirkan oleh Dyrroth, Selena langsung berkata "Tidak ada Ruby, aku hanya seorang diri namun tujuanku juga ke sekolah kalian!".
Pada akhirnya Dyrroth menerima tawarannya, dalam perjalanan Dyrroth baru menyadari adanya sesuatu yg di bungkus dengan rapih di samping kursi yang sedang ia duduki.
"Selena, apa ini?" Selena menoleh sejenak dan menepuk dahinya menggunakan tangan kirinya.
"Astaga aku lupa! Kenapa aku taruh benda itu di kursi belakang!!" Batin nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruby : Obsession
Подростковая литератураKurang lebih 3 tahun Ruby menyukai salah seorang teman sekelasnya, ia selalu berusaha agar lelaki yang di sukai olehnya menerima cintanya. Namun sudah lebih dari 44 kali menembak, lelaki itu tidak pernah menjawab apapun. Terkadang Ruby kesal, ia han...