Dyrroth berjalan di trotoar dengan perasaan yang mengganjal dalam hatinya, ia merasa kesal namun juga merasa sedikit lega. Mungkin itu karena dirinya merasa tertolak dalam keluarga Ruby, akan tetapi ia juga senang karena tak perlu berlama-lama lagi di dalam sana.Ia tak langsung kembali pulang kerumahnya, akan tetapi ia menyempatkan diri pergi ke taman kota terlebih dahulu untuk menenangkan pikirannya yang kacau.
Sesampainya di taman kota, Dyrroth segera mencari bangku kosong untuk ia duduk. Tak butuh waktu lama, ia menemukannya dan segera duduk disana.
Pikirannya kosong dan hampa, sebenarnya apa yang terjadi? Ia benar-benar tak mengerti dengan keadaannya sendiri saat ini.
Bingung itulah yang membuat Dyrroth menjadi semakin malas, pada akhirnya ia memutuskan untuk beranjak pergi dari sana karena hanya duduk dan melamun membuat pikirannya semakin terganggu.
"Lebih baik aku pulang" gumamnya, kemudian ia berjalan dan segera pergi dari taman tersebut.
Tak sampai 30 menit berjalan kaki, kini Dyrroth sudah berada di rumahnya
Saat melewati ruang keluarga, Silvanna melihatnya kemudian berkata "Loh, Dyrroth? Aku tidak mendengar adanya suara motormu-".
Langkah Dyrroth terhenti, tubuhnya terpaku disana. Ia baru teringat bahwa motor yang dibawa olehnya malah tertinggal di rumah keluarga Ruby.
Namun, Dyrroth sepertinya tidak peduli dan memilih untuk melanjutkan langkahnya pergi masuk kedalam kamar.
"Masa bodo lah!" Ia menggerutu dalam hati.
•
•
"Ruby : Obsession"
15
©ppiuwz
•
•Seorang maid dengan tubuh kecil dan rambut pendek tengah berjalan keluar dari rumah besar yang hampir mirip seperti istana, nampaknya ia ingin pergi ke halaman depan untuk bersih-bersih.
"Eh?" Maid itu-Angela terkejut ketika melihat motor Dyrroth yang masih terparkir di dekat halaman depan, ia pun bergegas untuk mencari Selena dan memberitahu padanya.
Tak perlu waktu lama untuk mencari Selena, hal itu di karenakan Angela yang sudah hafal jadwal jam pekerjaan Selena dan dimana saja tempatnya.
"Nona Selena" ia memanggil seraya berlari ke arahnya, langkah kecil itu membuatnya sedikit merasa kesal.
Selena segera menoleh dari asal suara tersebut, "Ya? Ada apa?" Ia pun bertanya.
"Motor milik Tuan Dyrroth masih ada di sini, nampaknya ia lupa bahwa dirinya datang kemari dengan membawa kendaraan roda dua" Angela menjelaskan.
"Benarkah? Kalau begitu, kita harus memberitahu pada Nona Ruby terlebih dahulu" baru saja Selena mengatakan hal tersebut, tiba-tiba saja Ruby masuk kedalam perpustakaan milik keluarganya.
"Kebetulan sekali, Nona Ruby" Angela langsung berjalan menghampiri Ruby.
"Bukankah sudah kubilang, panggil aku Ruby saja.. kamu tidak perlu terlalu.. yaa begitulah" Ruby mengingatkan hal yang mungkin sangat sepele baginya, namun tersebut yang membuatnya nyaman.
"Maafkan aku, Ruby".
"Tidak apa, memangnya apa yang ingin kamu katakan?" Ruby bertanya.
Selena langsung menyahut "Motor Dyrroth tertinggal di halaman depan".
Mata Ruby melebar seketika, ia langsung berjalan menuju kaca besar yang mengarah ke halaman depan. Ia dapat melihat motor Dyrroth yang masih terparkir dari atas sini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ruby : Obsession
Teen FictionKurang lebih 3 tahun Ruby menyukai salah seorang teman sekelasnya, ia selalu berusaha agar lelaki yang di sukai olehnya menerima cintanya. Namun sudah lebih dari 44 kali menembak, lelaki itu tidak pernah menjawab apapun. Terkadang Ruby kesal, ia han...