Ruby dan Dyrroth bergegas masuk kedalam mobil dikarenakan Roger telah menunggu. Kali ini Roger sendiri yang akan mengemudi, dan Dyrroth duduk tepat di sampingnya. Sementara Ruby duduk di kursi belakang seorang diri.Roger mulai melajukan kendaraannya, melewati gerbang depan. Jhonson yang melihat bergegas membuka pintu gerbang, ketika sudah benar-benar keluar ia segera menutupnya kembali dengan rapat.
Kemana mereka bertiga akan pergi? Pasar malam? Nampaknya Roger merasa tidak nyaman ketika memikirkan tentang tempat tersebut, ia semakin merasa malas ketika memikirkan jika tempat itu ramai hingga berdesakan.
Disisi lain beberapa orang dengan pakaian serba hitam mengendarai motor mengikuti Roger, Ruby, dan Dyrroth. Jika dihitung, mereka jumlahnya 5 orang.
Mobil yang dikendarai oleh Roger melaju dengan kecepatan sedang, mereka melewati jalan yang ramai lancar. Perjalanannya terasa sangat biasa saja, bahkan percakapan pun hanya berlangsung beberapa detik, setelahnya hening.
"Kenapa pada diem?" Roger bertanya, namun tetap fokus menatap jalanan didepan. "Jika ingin mengobrol, silahkan saja."
•
•
Ruby : Obsession
20
©ppiuwz
•
•"Woaahhhhhhhh!" Ruby berteriak riang ketika turun dari kendaraan, kemudian berlari dan berputar-putar layaknya anak kecil yang baru terbebas setelah terkurung di dalan rumah.
"Ruby, jangan berlari! Astaga" Roger dengan tegas segera mengingatkan, kemudian berjalan sedikit lebih cepat untuk mendekati putrinya.
Sementara itu, Dyrroth menyejajarkan langkahnya dengan Roger. Ia sedikit merasa bingung setelah melihat Ruby, "Ini memang seperti Ruby biasanya, namun terlihat sedikit.. berbeda?" Batinnya.
Dyrroth memberanikan diri untuk bertanya kepada Roger, karna ia adalah ayah dari gadis cantik dengan Hoodie merah itu. "Anu.. Om?" dengan suara pelan memanggilnya.
Roger menoleh, "Hm? Ada apa?"
"Mengapa Ruby terlihat begitu senang? Sedangkan ini hanyalah sebuah pasar malam?"
Ternyata mereka pergi ke pasar malam, tempat yang sangat diinginkan oleh Ruby selama ini. Mengapa pasar malam? Sedangkan sudah jelas bahwa mereka adalah orang kaya, bahkan Ruby sudah beberapa kali pergi ke luar negeri bersama Roger hanya untuk pergi ke taman hiburan.
"Aku juga tidak mengerti, anak itu benar-benar penuh dengan misteri" Roger menjawab, tatapannya terus tertuju pada Ruby yang mendekati wahana bianglala dengan ukuran yang tak begitu besar.
Ruby menunjuk ke arah bianglala itu, ketika Roger dan Dyrroth sudah dekat dengan dirinya, ia pun mulai memohon, "Ayah, aku ingin naik ini."
Roger menoleh ke atas, menatap bianglala itu dengan tatapan ngeri. Apakah safety-nya terjamin? Ini terlihat buruk dan sangat tidak aman untuk dinaiki. Hal tersebut membuat Roger menggeleng pelan, membuat Ruby merengek.
Kali ini Ruby benar-benar terlihat seperti anak kecil, Roger hanya bisa menghela nafas panjang dibuatnya. Ia pun berfikir sejenak, mencoba untuk membuat Ruby lebih tenang.
Tak butuh waktu lama setelah beberapa kali menoleh dan melihat wahana yang ada di sana, ia terpikirkan salah satu wahana yaitu rumah hantu yang tak terlalu besar. "Bagaimana jika kita masuk ke rumah hantu itu lebih dulu?" Roger bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruby : Obsession
Teen FictionKurang lebih 3 tahun Ruby menyukai salah seorang teman sekelasnya, ia selalu berusaha agar lelaki yang di sukai olehnya menerima cintanya. Namun sudah lebih dari 44 kali menembak, lelaki itu tidak pernah menjawab apapun. Terkadang Ruby kesal, ia han...