3.

343 38 0
                                    


"Selena, kau belum pulang?" Ruby bertanya kepada Selena yang masih sibuk di dapur untuk mencuci piring yang telah digunakan oleh para pekerja di rumah keluarga Ruby.

Selena menunda pekerjaan nya sebentar, kemudian membasuh tangannya dan mengeringkannya menggunakan kain yang telah di siapkan tepat di samping tempat cuci piring tersebut.

Ia menghampiri Ruby dan berkata "Kenapa nona belum tidur? Apa nona terbangun dari tidur anda?" Selena bertanya, Ruby mengangguk perlahan dan mengatakan pada Ruby apa yang ia inginkan.

"Untung saja kau belum kembali. Oh ya, aku ingin kau membantuku membuat kue berbentuk hati! Aku tidak ingin kau yang membuatnya, tapi aku ingin bisa membuatnya dengan tanganku sendiri! Walau sedikit butuh bantuan mu sih hehe" ucap Ruby dengan semangat.

Dengan cepat Selena langsung mengerti 'kenapa' Ruby ingin membuatnya dan untuk siapa itu di buat, "Baiklah! Mari saya bantu, nona" jawab Selena, hal itu membuat Ruby semakin bersemangat.



"Ruby : Obsession"
3
©ppiuwz


"Semoga nona Ruby tidak meletakkan kotak makanan itu terlebih dahulu–" batin Selena, ia tau bahwa Ruby pasti malah membawa kotak makanannya untuk sarapan.

Karena kedua kotak itu di masukkan kedalam kantong plastik yang hampir sama, tapi bukankah seharusnya Ruby membawa keduanya? Mungkin karena ia tidak memperdulikan dirinya sendiri, ia hanya akan membawa yang akan ia berikan untuk Dyrroth.

Melihat Dyrroth yang sepertinya sangat penasaran, Selena pun mulai membuka percakapan.

"Dyrroth, kenapa kau berjalan kaki menuju sekolah? Dimana motormu?" Selena bertanya, apa yang di tanyakan oleh Selena juga sangat masuk akal. Tidak mungkin ia bertemu Dyrroth jika ia tidak berjalan kaki, sedangkan Dyrroth memiliki motor sendiri?.

Rasa penasaran Dyrroth mulai hilang, ia mulai menatap kedepan dan menjawab pertanyaan Selena. "Kemarin aku kebut-kebutan di jalanan, dan seharusnya kau mengerti endingnya jika aku menjawab begitu" jawabnya.

"Begitukah?" Kemudian Selena terdiam, "Apa aku sekalian beritahu nona tentang ini ya? Sepertinya lebih baik aku... Ah, ini rumit!" Selena semakin bingung oleh keadaan saat ini.

Hingga akhirnya kini mereka sampai di sekolah, Dyrroth tidak langsung turun dari mobil namun menunggu Selena untuk memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.

Setelah berhasil memarkirkan mobil itu, Selena bergegas turun dan membuka pintu belakang. Dyrroth sedikit terkejut, ia berfikir Selena membukakan pintu untuknya.

"Oh, aku bukan membukakan pintu untukmu Dyrroth, aku hanya ingin mengambil kotak itu" kemudian Selena mengambilnya, ia langsung berlari meninggalkan Dyrroth seorang diri.

"Wah ada maid"

"Bagaimana bisa ada seorang maid disini?"

"Dia sangat cantik ya!"

Koridor sekolah mulai ramai ketika melihat kedatangan Selena sambil berlari, namun Selena mulai berjalan perlahan karena mengingat sesuatu.

"Payah sekali aku ini! Dimana kelasnya?" Batinnya, pada akhirnya Selena memutuskan untuk menghampiri salah seorang murid yang sedang mengobrol.

"Bro, ada cewek cantik nyamperin lu tuh" ucap teman salah seorang siswa yang hendak di hampiri oleh Selena, siswa itupun menoleh dan bertanya kepada Selena "ada perlu apa kau menghampiriku? Huh, babu" tanya nya ketus.

Awalnya Selena tidak peduli dan tetap ingin bertanya pada siswa itu, namun tiba-tiba saja Dyrroth yang entah dari mana sudah ada di belakangnya.

"Kelas Ruby tepat di depan sana, baka" ucap Dyrroth, mendengar itu Selena langsung pergi tanpa berkata-kata apapun lagi.

Dyrroth juga hendak pergi dari sana, namun teman dari siswa yang baru saja di tinggalkan oleh Selena itu berbicara lagi. "Kau kenal dengan maid itu? dia cantik, bisakah kau kenalkan aku padanya?" Tanyanya dengan penuh rasa penasaran.

Akan tetapi Dyrroth langsung meninggalkannya, "Baru kenal cewek cantik aja udah songong!" Teriak siswa itu.

Selena kini sudah sampai di dalam kelas Ruby dan langsung menghampiri Ruby, "Nona– kue nya yang ini, yang kau bawa adalah sarapan untuk anda" ucap Selena.

Mendengar itu Ruby langsung mengambil kotak itu dan bergegas untuk kembali ke loker milik Dyrroth untuk menukarnya, namun baru saja sampai di pintu kelas ia malah tertabrak oleh Dyrroth yang sudah membawa sekantung plastik yang sepertinya adalah milik Ruby.

Dyrroth tidak peduli pada Ruby yang kini sedang terduduk dilantai karena baru saja menabraknya, ia memilih untuk langsung ke tempat duduknya dan memakan makanan itu.

"Kebetulan sekali aku belum sarapan" kemudian ia menyuapkan sesendok makanan itu kedalam mulutnya, "Ini benar-benar enak" gumamnya.

Mata Ruby mulai melebar mendengar kata-kata itu, ia langsung menoleh ke arah Dyrroth dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Ia berusaha untuk menahannya, Selena yang menyadarinya langsung menghampiri Ruby dan membantunya untuk berdiri.

"Nona, kau baik-baik saja?" Selena bertanya untuk mengetahui bagaimana keadaan Ruby saat ini.

Dengan suara yang tidak terdengar begitu keras namun dalam, Ruby berkata "Pulanglah, jangan kemari lagi". Kemudian Ruby berjalan pergi dan kembali duduk di tempat duduknya.

Sebelum pergi Selena merapihkan kotak kue yang terjatuh di lantai itu terlebih dahulu, hal yang dilakukan oleh Ruby dan Selena itu mulai menarik perhatian orang-orang yang berada di dalam kelas.

"Kukira Ruby adalah orang miskin"

"Palingan maid itu dibayar untuk berpura-pura menjadi maid nya, jadi ia bisa terlihat seperti orang kaya"

"Sebenarnya siapa dia itu?"

Orang-orang mulai bicara, yang mereka tau Ruby hanyalah orang yang biasa-biasa saja karena tak pernah terlihat mencolok sedikitpun bahkan ia terlihat seperti tidak memiliki banyak harta kekayaan.

Selena merasa kesal mendengar Ruby di rendahkan oleh mereka yang merasa bahwa merekalah orang-orang kaya dan memiliki banyak harta, mereka memang kaya namun mereka selalu saja menyombongkan harta kekayaannya yang tidak ada artinya jika dibandingkan dengan yang dimiliki oleh tuhan.

"Siapa kalian, berani sekali kalian merendahkan nona Ruby!" Selena langsung bangkit dan membentak mereka, hal itu membuat Ruby semakin pusing dibuatnya.

Ruby yang juga merasa kesal langsung berdiri dan membentak Selena, "Apa hak mu untuk bicara, Selena!!!". Mendengar Ruby semarah itu, Selena langsung terdiam dan menunduk.

"Sudah kubilang untuk kembali kan? Kenapa kau tidak menuruti perintahku, apa kau sudah mulai membantah?" Lanjutnya.

"Maafkan saya nona" Selena benar-benar merasa bersalah, namun saat hendak pergi ia melihat Angela yang sedang berdiri di depan pintu kelas Ruby.

"Angela? Sejak kapan? Apa... Apa dia mengikuti diriku?" Mereka terdiam, Ruby semakin kesal ketika melihat kedua maid nya berada di sekolahnya yang membuat kelasnya menjadi ramai.

"Nona Ruby bukanlah orang yang kalian kira, mengapa kalian menilai orang lain hanya dari penampilannya?" Dengan tubuh yang terpaku, Angela mulai bicara.

Ruby menghela nafas panjang, "tak perlu membelaku Angela. Selena, bawa ia pulang bersamamu sekarang! Sebelum kelas dimulai". Pada akhirnya mereka berdua pun pergi dari sana dan membuat orang-orang yang melihatnya terkejut.

Bagaimana dengan Dyrroth? Nampaknya ia tidak peduli sama sekali, mengapa hanya dia yang tidak terkejut?

Ruby : ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang