Memahami

806 47 0
                                    



Waktu berjalan begitu cepat,rasanya baru kemarin dika datang memintanya pada sang bapak,tapi hari ini dua bulan sudah usia pernikahan kinan dan dika,dua bulan membina rumahtangga belum mengenal sepenuhnya sungguh tak semanis pengantin baru pada umumnya,dua bulan menikah di isi oleh pertengkaran dan Perdebatan kecil lalu baikan,mesra mesra an serta belajar saling memahami satu sama lain.

Sejak kejadian di rumah mertuanya itu kinan belum semapat bertemu kembali dengan mertuanya,kinan dan dika yang sibuk serta orangtuanya dika yang ikut berlibur keliling beberapa negara bersama Mba indah dan keluarganya.

Akhir akhir ini suaminya itu sangat sibuk dengan pekerjaanya belum lagi mengurusi bisnis barunya dengan ketiga sahabatnya, alhasil membuat komunikasi kinan dan dika berkurang bahkan dika jarang menjemputnya pulang kantor seperti hari ini,kinan sudah memberi kabar sebelumnya kalau hari ini dia akan lembur tapi dika tak menawarkan diri untuk menjemputnya.

Pukul sembilan malam kinan baru menginjakkan kakinya di depan rumah,terlihat mobil dika yang sudah terparkir serta terlihat mobil mertuanya terparkir didepan rumah,mungkin orang tua dika datang berkunjung karna merindukan anaknya.

Baru akan mengucapkan salah kinan sayup sayup mendengar obrolan mertuanya dengan dika di balik pintu.

"ibu harus menunggu sampai kapan lagi ka,apakah selama dua bulan ini gak cukup? Ibu sudah ngasih waktu sama kamu agar istrimu itu berhenti bekerja bahkan sampai hari ini dia masih bekerja,sudah dua bulan kalian menikah dan istrimu itu belum juga hamil,jangan jangan kinan menunda kehamilannya karna terlalu asik bekerja "

Tiba tiba matanya memanas tanpa sadar air matanya sudah lolos membasahi pipinya yang mulus itu,sungguh apa yang mertuanya katakan tidak benar dia tidak Menunda kehamilan bahkan dia pun sudah sangat menginginkannya

"Nggak gitu bu " terdengar suara dika

"Nggak gitu gimana,buktinya sekarang sampai jam segini istrimu masih keluyuran di luar "

hatinya sakit Semua perkataan ibu mertuanya secara tidak langsung menuduhnya,kinan mengusap airmatanya tak mungkin dia berdiri terlalu lama lagi disini,mengetuk pintu dan mengucapkan salam,kinan masuk menyalami suami dan mertuanya.

"baru pulang nan ? " sapa bapak mertuanya

"Iya pak biasalah akhir bulan"

Bapak mertuanya mengangguk tersenyum,

"Bapak sama ibu sudah lama? maaf ya kinan pulangnya telat "

"Sudah lama sekali bahkan sekarang kami mau pulang " jawba ibu mertuanya

"Iya sekarang sudah malam kalian pasti mau istirahat kalau gitu bapak sama ibu pamit ya"

Kinan dan dika mengangguk bersamaan,

"Ibu pulang dulu kamu jaga diri baik baik jaga kesehatan jangan sering beli makan di luar gak sehat" ucap ibu memeluk dika dan Melirik kinan sinis

Kinan menunduk,

"Iya bu..hati hati di jalannya " jawab dika

Keduanya mencium tangan orangtuanya, mengantarkannya ke depan, saat mobil sang mertua meninggalkan pekarangan rumah kinan bergegas masuk meninggalkan dika yang masih berdiri di posisinya.

Kinan masuk ke kamar untuk segera mandi dan tidur sungguh kepalanya yang dari pagi pusing sekarang makin nyut nyut an suasana hatinya sedang tidak baik,perutnya yang lapar kenyang seketika mendengar perkataan ibu mertuanya,hari ini dia sudah sangat lelah tak mau terlalu memusingkan perkataan ibu mertunya lebih baik tidur.

Saat kinan merebahkan tubuhnya di kasur Dan baru saja akan memejamkan matanya dika masuk ke kamar dengan segelas teh di tangannya.

" ini aa buatin teh manis hangat,aa liat muka neng pucet " ucap dika menyodorkan gelas ke arah kinan

KINANTHI - selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang