Kejutan gak jadi

805 46 0
                                    


" neng ini bubur kacangnya, tolong buka in pintunya aa repot bawa nampan" teriak dika dari luar kamar

Beberapa detik berlalu tak kunjung ada jawaban di dalam dika heran kemana istrinya itu.

"Neng di dalem kan ? Tolong buka in pintunya ini "

Dika masih belum mendapatkan jawaban. karna takut istrinya kenapa kenapa dika menaruh nampan itu di meja sebrang kamar mereka,membuka pintu masuk dan ternyata istrinya itu sudah tidur,perlahan dika naik ke kasur mendudukkan dirinya.

"Neng " ucap dika lembut mengelus kepala sang istri

"Neng bangun dulu yu,itu bubur kacangnya sudah ada katanya tadi mau makan bubur kacang "

Kinan masih belum terusik juga,

"Neng yu bangun dulu "

Perlahan kinan mulai terusik membuka matanya perlahan " nanti aja a aku udah ngantuk banget soalnya " ucap kinan membalikkan tubuhnya membelakangi dika dan memejamkan matanya kembali.

"Kamu baru makan tiga suap doang loh tadi"

"Aku ngantuk a"

"Yaudah iya tapi makan dulu ini bubur kacangnya sayang loh"

"Kalau sayang makan aja sama kamu"

Dika berdecak tadi maksa minta bubur kacang sekarang malah tidur,dika bangkit keluar kamar akan menaruh bubur kacang yang tadi sudah dia bawa ke dalam kulkas.

Setelah menaruh bubur kacang ke dalam kulkas dika bergegas naik kembali ke atas,masuk ke kamar berganti pakaian dan ikut merebahkan tubuhnya di samping istrinya beberapa menit berlalu dika sudah terlelap ikut bergabung di alam mimpinya bersama kinan yang sudah lebih dulu terlelap.

Kinan terbangun perutnya terasa bergejolak kembali dia melirik jam di dinding sudah pukul setengah lima pagi,kinan duduk dan perutnya semakin bergejolak serasa semua isi diperutnya minta di keluarkan,dia bergegas bangkit masuk ke kamar mandi karna tidak mau mengganggu tidur suaminya itu.

Seperti biasa mual nya tak kunjung reda,kepalanya jadi ikutan pusing berusaha memuntahkan isi perutnya yang mengganjal yang keluar hanya cairan putih saja,lama lama dia bisa kurus kering makan sedikit kadang kadang tak mau makan sama sekali tapi dimuntahkan kembali.

Ketika di rasa mualnya sudah reda kinan membangunkan dika untuk solat berjamaah karna adzan subuh sudah berkumandang

Mereka telah selesai melaksanakan solat subuh berjamaah,dika meminta izin untuk lari pagi sedangkan kinan merebahkan tubuhnya kembali di kasur baru akan memejamkan matanya kinan teringat akan tespacknya satu lagi yang belum dia coba kinan bergegas bangun mengambil tespacknya di dalam tas dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Kini tespeck nya telah dia coba tinggal menunggu hasilnya dia duduk di atas closet,dia gelisah dia berdoa semoga hasilnya sama dengan yang semalam,dirasa sudah cukup kinan membuka matanya perlahan dan alhamdulilah berbeda dengan semalam sekarang terdapat tulisan pragnant,air matanya lolos kembali tanpa di minta tak henti hentinya dia mengucap syukur atas kepercayaan yang Tuhan kasih terhadapnya.

"Neng kamu di dalam kamar mandi ? " ucap dika di luar kamar mandi

"Iya kenapa a ? Tadi katanya mau lari pagi" jawab kinan membuka pintu

Saat pintu di buka suminya itu nyelonong masuk tanpa permisi kening kinan mengkerut,

"Aku kebelet "

Ternyat suaminya itu kebelet,kan ada kamar mandi lain ngapain sih harus gedor gedor kinan yang masih di dalam kamar mandi,kinan menggelengkan kepalnya berlalu turun ke bawah untuk memasak sarapan.

pagi ini dia tidak berniat mencuci baju beres beres rumah atau nyetrika pakaian seperti biasanya sungguh dia sangat malas saat ini dia hanya mood memasak,dan sekarang dia sudah sibuk dengan acara memasak nya pagi ini,dia menoleh sebentar dan kembali fokus lagi ke penggorengan saat terdengar suara langkah kaki yang menuruni tangga.

"Kamu hamil ? "

Kinan mengerutkan keningnya,dia membalikkan tubuhnya menghadap sang suami yang sudah berdiri di hadapannya dan mematikan kompor nya.

"Jawab aku kamu hamil? " tanya dika kedua kalinya dengan nada sedikit membentak membuat kinan tersentak.

Air matanya luruh kembali tanpa di minta sungguh dia kaget sekaligus sedih,suaminya itu membentaknya,dika yang menyadari istrinya itu menangis meraih tangan kinan mengelusnya.

"Maafin aku tadi aku gak sengaja bentak kamu,udah dong jangan nangis" ujar dika mengusap air mata kinan dengan lembut

"Kamu tau aku hamil dari siapa ? " pasalnya kinan tak memberi tahu siapapun tentang ini karna dia ingin suaminya yang tau pertama kali

"Ini " jawab dika menyodorkan tespack yang bertuliskan pragnent.

Kinan membelalakkan mata sungguh dia sangat bodoh bisa bisa nya dia lupa membawa tespacknya dari kamar mandi saat dika menggedornya niat hati ingin memberi kejutan hancur sudah.

"Iya a aku hamil cuma aku juga baru tau baru cek semalam dan tadi pagi,dan belum cek ke dokter "

"Sungguh ini didalam sini ada anak saya ? " jawab dika mengelus perut kinan yang masih rata

Kinan hanya mengangguk ,

Dika langsung memeluk kinan dengan erat terdengar beberapa kali,dipelukan kinan dika mengangis, ini pertama kalinya kinan melihat dika menangis,dia mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada Tuhan tak henti hentinya karna telah percaya menitipkan malaikat kecil kepada mereka.

"Makasih ya neng...aa sangat bahagia,semoga aa bisa menjadi ayah yang baik buat anak kita"tutur dika seraya melepaskan pelukannya dan menciumi wajah kinan tanpa terlewatkan setiap inci pun.

Kinan hanya mengagumi menyunggingkan bibirnya,

"Pantes semalam rian Chat aa katanya ketemu kamu di apotek,aa tanya kamu beli apa kata dia gak tau soalnya gak ngasih tau ternyata beli tespack? "

"Iya aku ketemu sama sahabat aa, ya aku kan gak mungkin bilang beli tespack sama dia nanti dia bilang lagi sama aa,mau bikin kejutan gak jadi sekarang aja gagal jadinya gara gara aku lupa "

"Tapi aa sangat terkejut sekalinya bersyukur,neng berhasil kok"

Kinan tersenyum sungguh suaminya itu sangat menjaga hatinya.

Dika duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan kinan,sedangkan kinan berdiri dihadapan dika kini dika memeluk perut kinan erat kinan hanya tersenyum mengelus kepala sang suami.

"Baik baik di perut bunda ya jangan bikin bunda susah " ucapnya mencium perut kinan beberapa kali

"Geli tau a"

"Gak apa apa aku suka,neng harus terbiasa karna aa akan sering ciumin calon anak kita diperut eneng"

"Udah ada anaknya,bundanya di lupain"

Dika nyengir " nggak di lupain bundanya masih nomer satu di hati ayah" dika mendudukkan kinan di pangkuannya "kita ke dokter ya periksa keadaan kamu sama anak kita"

"Iya a,aku jadi masak deh udah gak mood kita makan di luar aja ya"

"Iya "

"yaudah aku siap siap dulu ya" kinan bangkit dari pangkuan dika, berjalan naik ke tangga.

"Hati hati naik tangganya neng" ucap dika memperingati

"Iya a ini pelan pelan kok " tuh kan suaminya itu sudah mulai posesif

KINANTHI - selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang