Dingin dan acuh

1K 45 0
                                    



Setelah memberi kabar terkini kinan kepada para sahabatnya,dika bergegas masuk kembali untuk menemui istrinya,terlihat kinan masih memejamkan matanya,dika duduk di kursi samping ranjang istrinya dia teringat orangtuanya yang akan pulang hari ini dari Medan dia mengambil ponselnya berniat akan menghubungi ibunya.

Ibu negara calling

"Assalamualaikum bu"

"Walaikumsalam nak, ada apa? "

"Ibu sama bapak pulang hari ini? "

"Iya ini lagi di jalan menuju rumah kamu kalian Sudah di rumah kan? "

Dika menoleh jam tangganya sudah jam lima sore ternyata "Ibu sama bapak kalau mau ke rumah besok aja ya"

"Kok besok ibu kan mau ketemu mantu ibu"

"Kinan lagi di rumah sakit bu "

"Hah kenapa dia kok di rumah sakit " terdengar suara ibu kaget dan bapak bertanya pada ibu di sebrang sana "ibu loudspeaker ya bapak pengen denger "

"Dia tadi pingsan bu dikantor jadi sama temen temennya di bawa ke rumah sakit syukuran semuanya baik baik aja "

"Tuh kan ibu bilang apa, istrimu itu gak bisa di bilangin sih. kan ibu udah bilang gak usah kerja lagi diem aja di rumah ngeyel sih" gerutu ibu

"Udah bu jangan marah marah gitu" ucap bapak

"Yaudah kalau gitu ibu sama bapak langsung ke situ ya"

"Gak usah bu bentar lagi juga kita pulang kok ke rumah, ibu sama bapak pulang dulu aja istirahat dulu"

"Ibu pengen ketemu kalian, yaudah kalau emang gak boleh ke sana ibu nunggu di rumah kalian aja "

"Yaudah deh terserah ibu, udah dulu ya pak bu assalamualaikum "

"Walaikumsalam "

Dika mematikan ponselnya memasukan nya kembali ke saku celananya, dia melihat ke arah istrinya ternyata kinan sudah bangun.

"Maaf ya aa ganggu"

"Enggak kok a"

"Gimana keadaan kamu apa yang kamu rasain sekarang? "

"Alhamdulilah udah gak apa apa kok a, cuma kepalanya masih agak pusing dikit "

"Lain kali dengerin kata kata saya jangan suka ngebantah, saya kaya gitu karna sayang sama kamu, kamu itu lagi hamil nan bukan hanya kamu tapi ada nyawa anak saya di dalam sana " jawab dika tegas

"Iya a aku minta maaf " cicit kinan dia merasa bersalah

"Saya sudah cape ngomongin ini sama kamu, bahkan Saya sudah berkali kali bilang sama kamu untuk berhenti kerja diem aja di rumah, tapi kamu selalu menghindar dan bilang butuh waktu dan sayapun sudah sering bilang kalau kamu merasa uang yang saya kasih setiap bulan kurang bilang sama saya nan"ucap dika menekan setiap kata katanya" kamu selalu bilang butuh waktu dan butuh waktu,kamu gak inget sekarang kamu lagi mengandung jangan cuma pikirin kamu tapi pikirin juga anak kita" lanjut dika

Mata kinan memanas airmatanya lolos di pipi mulusnya,sungguh dia tak pernah sedikitpun berpikir ke arah sana,dia memang benar butuh waktu untuk memutuskan ini semua dan soal  uang yang dika kasih sudah sangat cukup dan tak pernah sedikitpun kinan berpikir untuk membahayakan kandungannya.

"Bentar lagi suster datang untuk lepas infus kamu abis itu kita pulang "

"Kamu mau kemana a? " tanya kinan saat melihat dika akan bangkit dari duduknya

KINANTHI - selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang