Oma posesif

960 58 0
                                    


Pagi pagi sekali ibu sudah datang bersama bapak dan dira,katanya ibu sangat rindu cucunya.

Seperti semalam kini ibu sibuk menimang cucunya, bapak belum dikasih kesempatan untuk menggendong sampai sekarang, Sebenarnya kinan kurang suka dengan sikap ibu mertuanya itu yang terkesan sangat berlebihan bagaimana tidak dari semalam dan semenjak pagi tadi datang sampai siang begini ibu masih setia menimang cucunya tanpa menidurkannya di box bayi atau sekedar di pangku yang lain, hanya di berikan pada kinan saat menangis saja untuk di susui selebihnya di kuasa ibu, kinan mau bicara tapi dia takut salah bicara akhirnya hanya pasrah .

"Bang namanya siapa? " tanya dira

"Oh itu sabar ya nanti juga dikasih tau"

"Nyeselin kan dia aku aja bundanya gak dikasih tau " adu kinan

"Dih parah lu bang "

Dika hanya tersenyum tanpa menanggapi, Memang dika sengaja tak memberi tahu sekarang biarlah nanti saja di rumah saat semuanya sudah berkumpul, karna kinan maupun putrinya dalam keadaan baik baik saja dokter Dita dan dokter anak yang menangani sudah memperbolehkan kinan pulang siang ini jadi kinan minta orangtuanya dan kakaknya untuk menunggunya saja di rumah, awalnya dika pun meminta ibunya untuk menunggu di rumah tapi Alasanya rindu gak bisa di tahan pengen ketemu.

Setelah semua urusan administrasi dan pemeriksaan beres, kini kinan dan bayi mungil yang cantik itu sudah boleh pulang dengan tetap setiap ada dalam gendongan sang oma, siapapun sama Sekali tak di kasih pegang sedikitpun seperti semalam entahlah nanti.

Sampai di depan rumah sudah terlihat beberapa mobil berjejer dan terlihat mobil teh indah yang sudah terparkir, rupanya benar apa kata dika Mba indah akan pulang ketika kinan melahirkan.

Masuk ke dalam rumah terlihat semuanya sudah berkumpul,

"Selamat ya sayang sekarang anak mamah sudah jadi ibu " ucap mamah yang langsung berdiri menghampiri kinan

"Makasih ini semua atas semua doa mamah ibu bapak dan semuanya sehingga Allah memudahkan semuanya  "

Tidak hanya ibu semunya secara bergantian mengucapkan selama kepada kinan dan dika bergantian, kinan sudah duduk di salah satu sofa dengan dika di sampingnya.

"Mamah boleh gendong? "

"Boleh lah mah itu kan cucu mamah " jawab dika

mamah bangkit dari duduk nya berjalan mendekati ibu yang menggendong bayi mungil itu, Saat mamah mendekati ibu dan akan meraih cucunya ibu tak memberikan dan berjalan menjauh dari mamah, yang membuat mamah langsung terdiam di posisinya .

"Bu Nani mau gendong bu gantian " ucap bapak

"Ibu masih kangen " jawab ibu dengan santai yang membuat kinan meringis merasa tak enak pada mamahnya,sungguh posesif sekali ibu mertuanya itu.

"Kangen mulu alesannya tapi gantian sama yang lain bu yang lain juga pengen gendong "

"Udah pak gak apa apa mungkin memang benar bu mega masih rindu " ucap bapak surya

Suasana menjadi hening seketika , Mamah Nani kembali duduk pada posisinya terlihat sedih,bapak surya mengusap tangan mamah menangkan. kinan paham betul perasaan mamahnya, Tapi dia tak tau harus berbuat apa ibu mertuanya itu susah dibantah.

"Udah bu taro sini kasian nanti pegel loh dia digendong mulu " kali ini pinta Mba indah

"Gak apa apa malahan dia anteng " ibu masih dengan keras kepalanya.

"Tapi bu kasian tau "

"Kenapa malah kamu yang protes dia aja anteng di gendongan ibu "

KINANTHI - selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang