Seorang wanita paruh baya sedang melihat-lihat album foto keluarga nya, sesekali dirinya terkekeh geli melihat satu foto yang menurut nya lucu. Ah dirinya sangat merindukan masa kecil anak-anak nya.
"Serius banget lihat album nya," ucap sang suami dengan tiba-tiba.
"Aku jadi kangen sama masa kecil anak-anak, mas."
"Sama sayang, Baru kemarin penasaran aku ajarin mereka jalan sama ajak mereka main." Sahut sang suami.
"Lihat deh Aiden, Citra, sama Cheryl. Mereka tumpahin terigu di dapur, jadi kaya tuyul mereka bertiga." kata Ratu sambil terkekeh.
"Sampai kamu marah seharian sama mereka." Timpal Raja membuat Ratu mengangguk.
"Waktu itu Aiden sampai nangis kejer gara-gara anak ayam dia mati, di pegangin terus anak ayam itu enggak mau di kubur saking sayangnya," jelas Ratu, sambil menunjuk sebuah foto Aiden saat kecil yang sedang menangis sambil memeluk anak ayam nya.
Flashback
Seorang anak kecil laki-laki menangis sambil memeluk anak ayamnya yang sudah tak bernyawa itu. Kaki kecil nya berlari menghampiri bunda nya yang sedang memasak.
"Hikss bunda!"
Sang bunda menoleh kebelakang dan segera menghampiri anak laki-laki nya.
"Kenapa nangis, sayang?"
"Hikss Kiki mati bunaa huaaaa," Anak kecil tersebut menangis kencang membuat sang bunda pusing.
"Cupcup nanti buna beliin lagi ya? Sekarang Kiki nya kita kubur."
"Ndakk mauu!! Aiden cayang sama kiki!"
Ratu menghembuskan nafasnya lelah, sifat Raja menurun kepada Aiden.
"Ssttt nanti dede bangun, sinii buna gendong." Ratu menggendong anak laki-lakinya. "Kiki nya kita kubur ya?"
Mau tak mau akhirnya Aiden mengangguk, ia sudah ikhlas.
"Buna, nanti beliin yang warna ungu ya!" Girang Aiden kecil, kedua matanya berbinar.
"Iya sayang, warna apa aja yang kamu mau."
Flashback off
"Hahaha lucu kalau di ingat-ingat lagi kejadian itu." ucap Ratu. "Sifat Kalian sama,"
Raja mengelus rambut istrinya. "Waktu terus berjalan, sayang. Aku juga pengen waktu di putar lagi, kangen sama masa kecil anak-anak."
"ASSALAMUALAIKUM PAK BU!" salam Aiden, yang membuat kedua pasangan tersebut terlonjak kaget karena teriakan cempreng dari anak laki-lakinya.
"Waalaikumsalam, Aiden bisa enggak sih jangan teriak juga?" Tegur Ratu.
Aiden hanya bisa menggaruk kepalanya saja, lalu menghampiri kedua orang tuanya dan bersalaman. Dirinya duduk di samping Bundanya dan menidurkan kepalanya di paha Ratu.
"Cape banget bunda." ucap Aiden dengan nada manja. Ia akan menjadi manja dengan Ratu saja.
"Cape? Istirahat di kamar, oh ya bunda udah masakin makanan kesukaan kamu." Ujar Ratu, tangannya mengelus lembut kepala anaknya.
Raja mendengus kesal melihat Aiden yang bermanja-manja dengan Ratu, dirinya juga mau!
"Heh kok bunda enggak lihat Cheryl sama kak Citra ya? Kemana mereka?" Tanya Ratu khawatir.
"Bunda, tadi mereka milih buat naik taksi online aja."
Ratu yang mendengar itu langsung mengangguk.
"Tau nya bunda masih simpan foto ini." Ujar Aiden sambil menunjuk sebuah foto dirinya dan Vanilla, awal mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (On Going)
Ficção Adolescentebagaimana kamu menyukai seseorang tetapi dia hanya menganggap mu hanya sebagai teman saja? pasti sakit. sama halnya dengan Vanilla Aldinata, gadis cantik itu sudah lama menyukai seorang Raiden Dewangga Smith. Aiden belum mengetahui perasaannya, mesk...