dua puluh satu

52 4 1
                                    

Pemandangan Aiden dan Vanilla sekarang sepertinya sudah biasa, beberapa orang bertanya, mereka berdua itu berpacaran atau tidak? Karena setiap hari mereka selalu berantem.

"cukup gue dah muak!" tiba-tiba saja Vanilla datang dan duduk di hadapan Aurel. "gue saranin lu jangan pacaran dulu."

Namun tampak nya Aurel acuh tak acuh. "enggak peduli, gue tetep pengen pacaran tapi sama Leon."

"Beda agama."

"sstt diem!" Aurel berdecak kesal, matanya fokus kearah ponselnya.
"OMOOO... LO HARUS LIAT INI."

Dia menyodorkan ponselnya ke arah Vanilla. "liat, Bebeb gue post story ig! mana pas dia main basket lagi!"

"Ya lanjutkan, mencintai Leon secara ugal-ugalan." ucap Vanilla malas, karena sudah tau sifat sahabat nya ini.

🌱🌱🌱

Vanilla di sibukkan dengan acara yang akan di selenggarakan, clasmeet.
dia juga menugaskan sebagian tugas nya kepada adik kelasnya. dia juga bersyukur bukan dia yang akan menjadi model nya, Aurel lah yang akan menjadi model.

Lalu tiba-tiba saja perut nya merasa kram, tanggal berapa ini?

buru-buru dirinya memasuki toilet yang ada di ruangan osis. "aiss.. gue lupa bawa itu, gimana nih?" gumam nya.

"gue minta tolong ke Aurel aja." dengan segera dirinya menelepon Aurel dan mengatakan agar segera kesini sambil membawa benda yang dia butuhkan.

beberapa menit kemudian terdengar langkah kaki seseorang, tapi sepertinya yang datang bukan Aurel.

"Vanilla,"

Saat tau siapa pemilik suara itu, dia segera membuka pintu toilet sedikit.

"ini yang lo butuhin kan?" tanyanya sambil menyodorkan sebuah plastik hitam.

Vanilla menerimanya agak canggung. "Kenapa Aiden yang dateng sih? Malu banget!"

"Makasih, sebentar gue ganti dulu." segera dirinya menutup pintu.

sambil menunggu Vanilla, Aiden menatap sekeliling ruangan osis. ruangan ini khusus untuk anggota osis saja yang boleh masuk. hingga mata nya melihat sebuah mading yang berisi foto-foto mantan ketua osis dulu. dari banyaknya mantan ketua osis yang lain, Ratu, bunda nya lah satu-satunya ketua osis yang paling kompeten pada masa nya. di sana Ratu sangat cantik saat masih remaja, pantas saja ayah langsung naksir.

Suara pintu toilet terbuka menandakan bahwa Vanilla telah selesai dengan urusan nya.

"mau ke kantin?" tawar Aiden.

Vanilla langsung mengangguk. Mereka berdua berjalan menuju kantin sembari bergandengan tangan, seluruh siswa yang melihat itu merasa iri.

"Vanilla." panggil Aiden.

"Iya?"

"mau ada yang gue omongin ke lo," ucap laki-laki tersebut.

"Apa?" gadis di sampingnya semakin penasaran.

"kalo lo cantik." perkataan Aiden seketika membuat Vanilla langsung memalingkan wajahnya berusaha biasa saja.

"enggak jelas lo!" dia berusaha untuk tidak tantrum di depan Aiden.

"kenyataan nya lo cantik. gue mau bilang sesuatu penting ke lo."

"kali ini serius! jangan mode kadal." Vanilla berkacak pinggang menatap serius ke arah Aiden.

Aiden mengacak rambut Vanilla pelan. "Ayah, nyuruh gue buat ting..."

Perkataan Aiden terpotong saat seseorang siswa memanggil nya.

Friendzone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang