Tiga belas

87 8 0
                                    

Hai jumpa lagi sama cerita ini👐
Yuk ramein cerita ini

Happy reading 🌱

🌱🌱🌱

Vanilla duduk di balkon sembari memainkan gitar kesayangan nya, sesekali bersenandung kecil mengikut irama. Hingga Mata nya memincing melihat Aiden yang sedang mengangkat barbel dengan keadaan shirtless dan itu membuat keimanan Vanilla tak kuat!

"Pagi-pagi udah liat kaya gitu!"

Diam-diam Vanilla melirik kearah Aiden lagi, ternyata dia belum menyadari Vanilla sedari tadi melihat nya dari jauh.

"Vanilla?" Panggil Vania dari balik pintu kamar.

Saat mendengar suara Mama nya, Vanilla segera bangkit dan membuka pintu. Tampak Vania yang sudah rapih dengan setelan formal nya.

"Nak, Mama mau ke kantor ada meeting dadakan jaga rumah ya. semisal mau pergi kabarin, terus itu ada makanan udah Mama masakin tadi." ujar Vania kepada putri nya.

"Iya ma, hati-hati di jalan." Setelah itu Vania pun pergi meninggalkan Vanilla.

Meskipun hari ini tanggal merah namun Vania masih tetap sibuk. Sesibuk-sibuk nya Mama nya, Vania tetap meluangkan waktunya untuk Vanilla.

🌱🌱🌱

Vanilla menghabiskan waktu libur hanya menonton Drakor sepanjang hari, namun sepertinya menonton Drakor full kali ini tidak.

"VANILLA MAIN YUKK!"

"VANILLA MAIN YUKK!"

gadis itu pun berdecak kesal saat acara menonton Drakor nya terganggu. Dengan muka sebal nya, Vanilla pun membuka pintu.

"Apa?!" tanya Vanilla dengan wajah jutek nya.

"Buset jangan jutek Mulu. Mau ngajakin lo beli perlengkapan buat kemah nanti, lo pasti belum siapin kan?" ujar Aiden.

"Belum, nanti aja lah. gue lagi asik nonton Drakor."

"Kalo nanti-nanti malah lupa. Nanti gue temenin nonton Drakor nya,"

"Yaudah, bentar gue mau siap-siap dulu." Mau tak mau Vanilla pun harus menunda acara nonton Drakor nya.

Aiden malah dengan santainya masuk dan duduk di sofa ruang keluarga. Hal ini sudah biasa Aiden lakukan.

Tak lama, Vanilla sudah siap dengan pakaiannya.

"Ayo! Buruan nanti keburu siang lagi."

"Sabar napa, lagi pms lo? Marah-marah Mulu."

"Kalo iya kenapa?!" Sarkas Vanilla.

Aiden hanya mengelus dada nya sabar. Harus hati-hati ini mah!

🌱🌱🌱


Vanilla tak menyangka Aiden membawa nya ke salah satu mall terbesar yang di mana mall tersebut milik keluarga Smith. setelah memarkirkan mobil nya di parkiran khusus, Aiden mengajak nya agar segera masuk. Hal pertama mereka akan ke supermarket, mencari makanan dan kebutuhan lainnya. Vanilla berjalan terlebih dahulu sedangkan Aiden berada di belakang sembari mendorong troli.

Friendzone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang