sepuluh

145 10 3
                                    

Selamat membaca ❤️

☘️☘️☘️

PENGUMUMAN

SEKOLAH AKAN MENGADAKAN ACARA CAMPING SETELAH UJIAN SEMESTER SELESAI. HANYA KELAS 11 DAN 12 SAJA YANG BOLEH MENGIKUTI CAMPING INI, SEDANGKAN UNTUK KELAS 10 AKAN DI LIBURKAN.

begitulah pengumuman yang terpasang di Mading, banyak siswa-siswi mengerumuni di depan Mading. Mereka penasaran apa yang di pasang di Mading.

"Ehh itu ngapain pada berkerumun?" Tanya Aurel kepada temannya.

Yang di tanya hanya menatap kedepan tanpa menoleh. "Sekolah ngadain acara camping buat kelas 11 sama 12 aja, sedangkan kelas 10 libur."

Aurel menatap takjub kearah temannya. "Lo kok bisa tau? Padahal lo belum baca tulisan di Mading."

Vanilla rasa ingin membuang temannya ke segitiga Bermuda. Apakah Aurel lupa bahwa dia seorang wakil osis, jadi dia tahu semua info sekolah. "Lo pikun atau apa? gue kan wakil osis."

Lalu gadis dengan rambut sebahu itu hanya cengengesan. "gue lupa, asli."

"Eh eh itu bukannya Nabila ya?" ujar Aurel saat melihat sosok Nabila yang sedang berbicara dengan Aiden.

"Nabila?"

"Iya Nabila, itu loh murid baru. Ngapain tuh mereka berdua, wahh lo harus jagain doi lo tuh dari lonteh." Jawab Aurel.

Vanilla menatap Mereka dari jauh, terlihat Nabila yang berusaha mengambil perhatian. Sedangkan Aiden, dia itu tipe orang yang gampang bergaul dan tidak menyadari bahwa Nabila sedang mencari perhatian. Dalam hati Vanilla berdecih, dia harus mencari tau informasi tentang Nabila. Dia juga tak suka melihat Aiden dekat perempuan lain apalagi tertawa bersama.

"yok masuk kelas! Mau bel," Aurel menarik lengan Vanilla agar beranjak dari tempat berdirinya.

🥀🥀🥀

Di dalam kelas, Vanilla merasakan perut nya tiba-tiba saja nyeri. Dia baru ingat kedatangan tamu, makanya perutnya sakit.

"Lo kenapa?" Bisik Aurel.

"Perut gue sakit banget, biasa awal bulan," ringis Vanilla.

"Mau ke UKS?" Tawar Aurel.

Vanilla hanya mengangguk saja saat hendak berdiri Aurel segera mendudukkan kembali Vanilla. Aurel melihat ada noda merah di rok abu-abu Vanilla.

"Lo nembus. Gimana nih gue ga bawa Jaket sama Hoodie."

"Tolong bilangin sama Aiden suruh kesini, gue tau dia lagi bolos." Suara Vanilla tertahan, sungguh perut nya seperti di tusuk-tusuk.

Aurel segera chat Aiden agar ke sini. Tak membutuhkan waktu lama, Aiden datang dengan nafas ngos-ngosan.

guru yang sedang mengajar kelas Vanilla pun menatap bingung Aiden. "Ada apa nak?"

Aiden mengatur nafasnya. "Saya mau bawa Vanilla ke UKS, dia lagi sakit perut."

Guru tersebut akhirnya mengizinkan Vanilla agar segera di bawa ke UKS.

Friendzone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang