Happy reading ❤️
☘️☘️☘️
Sepulang sekolah Vanilla berniat untuk main sebentar ke rumah Aiden, Cheryl yang meminta dirinya untuk mengajarkan pelajaran.
Vanilla menekan bel rumah Aiden, tak lama terdengar suara Cheryl dari dalam.
"Iya sebentar!"
Lalu nampak lah seorang gadis yang memakai kaos pink dan celana pendek.
"Kak Vanilla, ayo masuk kak." Cheryl mempersilahkan dirinya untuk masuk.
Vanilla duduk di karpet berbulu, sedangkan Cheryl sedang mengambil buku. Suasana rumah keluarga Smith tampak sepi, hanya ada pembantu dan para penjaga rumah mewah ini.
Cheryl datang membawa setumpuk buku dan juga barulah pembantu di rumah ini membawakan makan ringan dan jus alpukat.
"Ouh ya, Bunda Ratu mana?"
"Bunda lagi pergi ke rumah temennya, ayah masih di kantor. Kalo bang Aiden lagi main sama anak ayam-ayam nya." Balas Cheryl. "Ayo kak bantuin aku kerjain tugas,"
Lalu Vanilla membantu mengerjakan tugas Cheryl, sesekali mereka bercanda untuk menghilangkan rasa bosan. Hingga datang lah Aiden dengan dua anak ayam nya, laki-laki itu mengambil kue bolu dan memakannya.
Cheryl mendelik melihat Abang nya yang memakan bolu tanpa izin. "Ih itu kan bolu buat aku sama kak Vanilla, Abang kalo mau ambil sendiri di dapur."
"Males," ucap nya santai, laki-laki itu memberikan sedikit potongan kue ke dua anak ayam tersebut.
Vanilla menatap kedua kakak beradik yang sedang beradu mulut, netra nya jatuh ke salah satu anak ayam yang terlihat sekali berusaha untuk melepaskan diri dari dekapan Aiden.
Gadis itu dengan sekali cekatan langsung mengambil nya, sedangkan sang pemilik langsung tersadar bahwa anak ayam nya di ambil oleh tetangganya.
"Balikin ga anak gue!"
Vanilla menggeleng, seraya menghindar saat Aiden berusaha mengambil anak ayam miliknya. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran mereka berdua mengelilingi sofa ruang tamu, namun sial kaki Aiden tersandung mengakibatkan Aiden terjatuh. sebelum terjatuh Aiden sempat menarik tangan Vanilla dan mengakibatkan keduanya terjatuh.
Cheryl melotot melihat adegan yang sering ia lihat saat di drama Korea.
Berbeda dengan Cheryl, Vanilla membulatkan matanya saat wajah Aiden sangat dekat dengannya. Jangan di tanya kan bagaimana kondisi jantung nya, apalagi saat melihat wajah tampan Aiden dari dekat.
"ASTAGHFIRULLAH KALIAN NGAPAIN KAYA BEGITU?!" Pekikan Ratu membuat keduanya tersadar.
Lalu keduanya pun menunduk seperti ketahuan melakukan perbuatan sesuatu.
"Bunda kapan pulang?" Aiden berbasa-basi untuk menghilangkan kegugupan nya.
Ratu berkacak pinggang di depan anak nakal nya. "Barusan. Bunda kan sudah bilang jangan apa-apain anak orang!"
"Tapi kan Aiden ga ngapa-ngapain."
"Bunda ga mau tau! Bunda kasih hukuman buat kamu!" Ucap Ratu.
"Loh kok Aiden di hukum sih bunda mah," rengek Aiden.
"Bunda hukum kamu gara-gara kamu hilangin botol Tupperware punya bunda!"
"Jadi bunda lebih sayang sama botol itu dari pada anak nya sendiri? Tega sekali wahai bunda." Dramatis Aiden.
Ratu sampai memijat kepalanya melihat tingkah laku anak nya sama persis seperti suaminya.
"Ga usah dramatis kamu, sekarang bunda hukum kamu bersihin gudang."
"Yang lain apa bunda, jangan bersihin gudang." Tawar Aiden.
"Ouh kamu mau yang lain? Yaudah kamu mau bersihin gudang atau kasih makan peliharaan kakek." Ucap Ratu.
Seketika Aiden menggeleng cepat, dia lebih memilih membersihkan gudang dari pada memberikan makan Anak harimau peliharaan kakek nya.
"Yaudah sana!" Perintah Ratu.
Aiden langsung berlari takut bunda tersayang nya marah karena tidak menjalankan hukumannya. Vanilla yang melihat itu menjadi tak enak.
"Bunda, Vanilla mau bantuin Aiden buat bersihin gudang, Boleh kan?"
"Biarin aja, nanti kamu capek lagi."
"Ga kok Bun,"
"Yaudah boleh," Ratu tak bisa menolak lagi saat melihat tatapan memohon Vanilla.
Setelah mendapatkan izin, Vanilla bergerak untuk membantu Aiden membersihkan gudang.
☘️☘️☘️
Vanilla menemukan sosok laki-laki yang sedang memindahkan kardus-kardus.
"Aiden," panggil Vanilla.
Laki-laki tersebut menoleh kebelakang. "Ngapain lo di sini? Banyak debu, nanti lo bersin-bersin."
"Mau bantu Lo. Tenang aja gua pake masker," ucap Vanilla.
"Ini lo sapu aja lantai nya. biar gue yang pindahin kardus-kardus ini." Aiden memberikan sapu kepada Vanilla.
Vanilla menurut dan mulai menyapu lantai yang terbilang kotor itu maklum lah gudang ini jarang di bersihkan.
Namun saat Aiden memindahkan sebuah kardus, isi dari dalam kardus tersebut terjatuh dan mengakibatkan beberapa barang berjatuhan berserakan.
Vanilla membantu mengambil barang-barang yang berserakan di lantai, ternyata barang-barang ini adalah mainan dulu Aiden. Hingga mata nya menangkap sebuah benda yang sangat ia kenal. Ia mengambilnya lalu menatap Aiden.
"Lo masih simpan kotak musik ini?" Tanya Vanilla sambil menunjukan sebuah kotak musik.
"Lo nemuin di mana? gue cari-cari ga ketemu, tau nya di simpan di sini." Aiden berbalik bertanya.
"ya di kotak ini Lah. gue kira lo bakal buang barang pemberian gue pas dulu." ujar Vanilla.
Aiden menatap Vanilla dengan senyuman khas nya. "Mana mungkin gue buang barang pemberian lo ini. buktinya gue masih cari-cari ini barang, asal lo tau gue suka banget sama barang pemberian lo ini." Ucap nya, tangan nya mengelus rambut gadis di depannya.
Vanilla tau dari dulu Aiden sangat senang setiap kali dirinya memberikan apapun kepada laki-laki itu. Soal kotak musik itu, itu adalah hadiah ulang tahun Aiden ke-8. Meskipun sederhana tapi Aiden sangat suka dengan hadiah yang di beri nya. Aiden adalah teman masa kecil nya hingga mereka beranjak dewasa sampai Vanilla menaruh perasaan kenapa laki-laki itu.
TBC
Di sini author minta maaf banget karena udah unpublik cerita ini😭 karena ya author masih mikirin alur ceritanya trs jga tugas sekolah makin banyak😭 jd maklum ya author update nya suka lama😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (On Going)
Teen Fictionbagaimana kamu menyukai seseorang tetapi dia hanya menganggap mu hanya sebagai teman saja? pasti sakit. sama halnya dengan Vanilla Aldinata, gadis cantik itu sudah lama menyukai seorang Raiden Dewangga Smith. Aiden belum mengetahui perasaannya, mesk...