SI GENDUT KARINA [ On Going ]

29

Hai

Balik lagi sama author

Maaf ya kalau lama gk update

Jangan lupa untuk selalu vote dan juga komen.

Bila ada kesalahan dalam pengetikan mohon dimaafkan 🙏.

Happy Reading
.....

Mendadak suasana hening karena penuturan yang diutarakan oleh Helen sebagai teman Karina, sedangkan Karina langsung memberhentikan acara makannya karena mendengar ucapan dari Helen.

Karina langsung menanyakan kembali maksud dari ucapan Helen, " maksud kamu apa Helen ?. " Tanya Karina dengan tidak mengerti nya.

Karina hanya tersenyum miring, " hmm gue nyuruh Lo buat putusin Nendra buat gue. " Jawab Helen lagi dengan permintaan yang sama.

Karina terdiam mendengar kan ucapan Helen lagi, apakah dirinya tidak salah dalam mendengar baru saja Helen menyuruhnya untuk putus dengan Nendra. Tetapi pemikirannya harus sirna karena mendengar cekikikan dari Helen.

Karina menatap Karina dengan pandangan bingungnya, " kamu kenapa ketawa Helen. " Tanya Karina dengan wajah polosnya.

" Hahahahaha " meledak sudah tawa Helen karena mendengar pertanyaan dari Karina.

" Gue cuman bercanda aja masalah kak Nendra, jangan dibawa serius dong. Gue tau Lo pasti udah ada rasa sama kak Nendra, beruntung banget deh Lo bisa dapetin kak Nendra. " Jawab Helen lagi walau sebenarnya bukan perkataan itu yang harus terlontar dari bibirnya.

Sedangkan Karina yang tidak mengerti akan situasi ini hanya menganggukan kepalanya saja dan ikut tertawa bersama Helen lagi. Lalu dirinya langsung menanyakan kenapa Helen tumben mengajak dirinya untuk bertemu.

" Helen kenapa kamu tumben ngajak aku keluar. " Tanya Karina sambil menatap Helen.

Helen pun hanya tersenyum menanggapi nya, " ya gapapa, emangnya salah ya gue ngajak temen gue buat keluar. Jugaan kan gue gk pernah ada di sekolah karena selalu sibuk untuk ikut masalah Olimpiade, jadinya gue gk pernah ketemu sama Lo. " Jelas Helen basa-basi agar Karina mempercayainya.

Karina hanya manggut-manggut saja mendengarkan jawaban Helen, " tapi kamu besok sekolah kan Helen ?. " Tanya Karina lagi

Helen pun menjawabnya dengan menganggukan kepalanya saja, lalu mereka mengobrol terus hingga tak terasa jam sudah sangat petang, dan Karina yang pulang menggunakan angkutan umum pun harus pulang supaya dirinya mendapat angkutan.