15. Persami #1

3.4K 465 16
                                    

"Selamat pagi, seluruh warga SMA 27. Mohon perhatiannya sebentar.

Ditujukan kepada seluruh siswa kelas 10 sesuai dengan pengumuman kegiatan persami semalam, pagi ini surat edaran berisi permohonan izin kepada wali murid akan dibagikan. Dimohon untuk seluruh siswa menyampaikan kepada walinya masing-masing dan surat izin akan dikumpulkan paling lambat besok, hari Rabu tanggal 10 Agustus. Saya ulangi kembali...."

"Yesss kemah! Ini nih yang gua suka kalo sekolah tuh ada kegiatan ininya, asik." Sorak Ariq.

"Halah, lu gatau aja ini kegiatan Pramuka. Ntar pasti disuruh aneh-aneh dah, yakin." Kompor Hansel.

"Ah tapi sekolah kita kayaknya bukan begitu cuy, nggak model kegiatan begituan kayaknya deh." Sanggah Lian.

"Betul, Li. Semoga gitu sih, males banget gua kalo ada yang aneh-aneh."

"Kemahnya jauh ya?"

"Enggak dah kayaknya, sama kayak sekolah sebelah tuh, anak 77 kemaren baru selesai persami juga. Katanya di lapangan punya salah satu kecamatan gitu dah, masih dalem kota pokoknya. Kita kemungkinan disitu juga, soalnya udah dijadwal gitu." Kata Hansel.

"Punya temen siapa lu disitu?"

"Ituuu anak kelasan kita dulu. Dia juga gabung gengnya anak 77 yang... Apa namanya tuh gengnya, duh gua lupa..."

"Galaksi?" Sahut Lian.

"Nahhh iya itu, Galaksi. Tumben tau-tauan lu, Li."

"Yaaa diceritain Bang Bara juga pas kemaren,"

"Deket lu yaa sekarang ama Bang Bara."

"Ya gitu dah, gua mah oke-oke aja kalo diajakin mah."

Ariq dan Hansel mengangguk-angguk lalu saling menatap. Mereka sudah tau dengan kabar burung yang beredar, rumornya Lian menjadi salah satu kandidat panglima Garda menggantikan Bara, dibuktikan dengan anak itu yang semakin hari semakin akrab dengan Bara.

Ariq dan Hansel tentu setuju, maju paling depan. Mereka tau Lian pasti bisa menjalankan tugas itu, karena keduanya mengenal Lian dengan baik.

"Buset,"

Itu suara dari Lian yang terlihat menanggapi sesuatu di ponselnya.

"Masa katanya anak Passus kelas 10 mau dibagi jadi kayak pemimpin regu gitu. Terus ntar Passus kelas 11 sama 12 jadi pembimbingnya, buat persami nanti."

"Wuih, sibuk dong lu?"

"Hadahhh males dah gua,"

"Etttt katanya mau jadi Passus paling keren biar cocok sama Kak Narasi?"

"Oh iya bener. Gajadi males, gua bakal baris paling depan ntar biar keliatan sama Kak Narasi, hehehehe."

Ariq dan Hansel mencibir, sudah biasa.


———

Hari-hari menuju persami, Narasi disibukkan dengan tugas ganda. Yang pertama sebagai sekretaris OSIS yang mana dalam kegiatan persami ini, banyak izin yang perlu diurus, persiapan perlengkapan, perizinan tempat kemah, dan lain sebagainya.

Yang kedua juga sebagai anggota penting di Passus, ia perlu membantu mengorganisir seluruh anggota untuk persami nanti, terutama membantu mengarahkan anggota Passus kelas 10 untuk menjalankan tugasnya.

Seluruh kegiatan tersebut jelas menguras tenaga Narasi, namun ia tetap menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dengan baik.

Hingga pada hari persami, pagi-pagi sekali Narasi sudah berada di sekolah untuk mengecek segala hal. Kepalanya mulai pening ketika masuk ke jam keberangkatan menuju lokasi kemah, karena memang seluruh peserta akan berangkat bersama dari sekolah dengan diangkut menggunakan mobil box. Tidak boleh ada yang menggunakan kendaraan pribadi.

Lalala Love You | NOMIN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang