13. Warcel Malam Itu

3.4K 428 10
                                    

Malam itu di Warcel sedang ramai-ramainya, pasalnya hampir seluruh anggota Garda Juang hadir di sana.

Terdapat sebuah konflik yang melibatkan anggota Garda Juang dengan siswa sekolah lain yang juga tergabung dalam sebuah geng yang cukup bergengsi di kota ini, sehingga diadakan pembahasan tentang masalah tersebut.

"Sebenernya gua ngumpulin kalian disini bukan buat mecahin solusinya, karena hal ini udah gue tanganin sendiri. Jadi si Revi yang sempet ribut sama anak yang namanya Devon, anak Bintang. Masalahnya karena cewek, dan sempet ada berantem pukul-pukulan tu dua orang. Nah waktu itu karena Revi ini udah babak belur, dia manggil anak sini—anak Garda dua orang, cuma buat nolongin dia buat balik, tanpa ikut campur, tapi si Devon anak sebelah itu malah nganggepnya Revi bawa temen, bawa pasukan. Jadi deh itu nama Garda keseret."

Penjelasan dari sang pemimpin Garda, Bara, disimak dengan seksama oleh para anggotanya.

"Tapi emang yang ribut itu berdua doang kan?" Sela Laskar.

"Iya. Karena itu juga gua turun tangan buat ngejelasin kesalahpahaman itu ke markas Bintang. Untung gercep, soalnya mereka kayak udah nyusun strategi buat nyerang kita. Jadi gua ketemu sama petingginya Bintang, dan untungnya mereka bisa diajak kerja sama."

Hela lega datang dari beberapa pemuda di sana, mereka juga tidak mau jika akan ada keributan atau konflik yang akan datang. Garda ini cinta perdamaian.

"Wih, mantap Bar. Untung nggak jadi kemana-mana masalahnya, thanks bro." Ujar Mahesa.

"Yoi. Jadi gue disini pokoknya mau ingetin, terutama buat anak angkatan baru. Kita ini bukan lagi Garda yang beberapa tahun lalu dipandang sebagai geng anarkis. Sebisa mungkin kita hindarin yang namanya kelahi, baik dalam Garda maupun antara Garda sama geng lain. Kayak tadi tuh, dari masalah pribadi dua orang aja bisa jadi masalah antar geng. Pokoknya jangan sampe dah. Jadi kalo misal ketemu yang begitu, tiru Revi, dia langsung lapor ke gua. Jadi gua bantu."

"Emang terdebest Bang Bara."

"Mantap, mantap. Demen nih gua,"

"Jadi bener kan, Bar? Ini udah clear jadinya? Siapa tau yang sana masih sensi," tanya Yose memastikan.

"Yaaah sensi kagaknya ya gua gabisa ngatur namanya orang kadang suka gitu. Tapi pokoknya, gua pastiin gak ada ribut-ribut dah ya. Tapi dari kitanya juga jangan cari ribut duluan." Nasihat Bara.

"Pasti lah itu mah,"

"Yaudah gue percayain kalo gitu ke kalian semua, anggota Garda. Gue harap anak-anak kita ini minim konflik ye,"

"Yeh, Bar. Garda dipegang sama lu mah adem ayem anjir, oke banget lah."

"Bener. Ntar lu lulus gimana dong Bar ini Garda, siapa yang ngurus?"

"Yeh, pasti ada lah ntar. Antara kelas 11 atau kelas 10 nanti dah pasti ada kandidatnya. Yakin gua mah anak-anak sini pasti bener, aman-aman, tenang."

Yap. Disinggung seperti itu, masing-masing dari para anggota diam-diam memikirkan siapa yang akan menjadi penerus Bara di Garda Juang.

Mereka teringat oleh Bara yang memang hubungannya kurang begitu baik dengan anak Garda Juang angkatan setahun di bawahnya —yang sekarang kelas 11, karena mereka pernah membuat konflik besar yang membuat Garda sempat kacau.

Sedangkan sekarang, Bara justru terlihat dekat dengan angkatan baru yaitu anak-anak kelas 10. Maka spekulasi pun bermunculan, terutama kandidat pemimpin Garda yang kemungkinan akan jatuh ke tangan anak kelas 10 ini.

Namun siapa yang tahu? Penentuan akan dilakukan jika Bara sudah menyerahkan jabatannya dan menunjuk salah satu anggota sebagai penggantinya yang dipilih oleh anak-anak kelas 12 yang sebentar lagi lulus.

Lalala Love You | NOMIN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang