18. Kantin Berdua

2.8K 413 24
                                    

Kali ini kelas 10 IPS 2 tertahan sedikit lebih lama dari bel istirahat berbunyi, akibat guru sosiologi yang masih ingin membahas soal. Seisi kelas melenguh lega akhirnya ketika guru tersebut keluar, begitu pula Lian yang langsung berdiri.

"Biasa ya. Tag-in tempat,"

Hansel mendecak, "Coba sekali-sekali stop ngebucin, gantian gue."

"Kayak ada bahan bucinan aja," cibir Lian.

"Enak aja, ada lah!"

"Cuma belom dianggep ya? Gua dong, abis ngedate di taman," sombongnya.

"Tai, pamer banget!"

Lian pun berlalu dan bergegas menuju kelas 12 MIPA 2, melakukan kegiatan rutinnya. Lorong-lorong sudah ramai, karena memang bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi.

Lian tersenyum ketika hampir mendekati kelas Narasi, namun tak butuh waktu lama, ia terlonjak kaget bahkan hampir jatuh ketika Narasi tiba-tiba keluar dari kelas di saat bersamaan.

"Eh?? Lian??"

"Eh— Iya, hehehe.."

Di belakang Narasi terdapat Himka yang kini tersenyum meledek, namun segera diperingati dengan sikutan oleh Narasi.

"Ada apa kesini, Li? Atau mau kemana?"

"Eng......"

Lian berpikir sejenak, ia tak mungkin mengatakan bahwa dirinya memang rutin kemari untuk sekedar melihat Narasi.

"Anu—"

"Ohhh, apa mau nagih yang kemarin ya?"

"Ha?"

"Iya, mau ditraktir sekarang?"

"O—oh, hehe, boleh deh."

"Yaudah. Him, lu nyusul Renja aja, gue ada janji sama Lian."

"Ecie, janji apa tuh..."

"Ssssh, diem gak?!" Peringatnya pelan sambil memelototi Himka.

"Hehehe, yaudah oke gue duluan kalo gitu. Have fun, kalian berdua!"

Narasi hendak kembali protes atas ucapan Himka, namun pemuda itu keburu berlalu meninggalkannya.

Sedangkan Lian di tempatnya setengah tak percaya, karena makan bersama Narasi di kantin belum ada dalam rencana terdekatnya. Tapi ya sudah, mungkin Tuhan lagi mendekatkan ia dan jodohnya, kan? Hehe.

"Yaudah yuk, Li. Ke kantin aja kan?"

Lian mengangguk lalu berjalan menyamai Narasi. Keduanya diselimuti sedikit canggung ketika berjalan berdua, namun Narasi berusaha bersikap biasa saja sembari membalas sapaan orang-orang yang ditemuinya.

Di kantin yang ramai, mereka berhenti sejenak untuk melihat-lihat dan menentukan apa yang ingin dibeli.

"Kamu mau apa, Li?"

"Emm... Ngikut Kak Narasi aja deh,"

"Aku lagi pengen geprek. Kamu mau?"

"Mau deh, sambelnya dikit ya tapi."

"Oke, kamu cariin tempat duduk aja, rame soalnya, takut ga kebagian."

"Gapapa, kak?" Tanya Lian merasa tak enak.

"Iyaa gapapa. Gih,"

Lian pun menurut, ia mengedar sebentar kemudian menangkap keberadaan Ariq dan Hansel yang juga sedang menatap ke arahnya penuh selidik. Ia datang ke kedua temannya itu dengan riang.

"Weeeeey, heheheh. Thanks bestie udah dikasih tempat, tapi sorry gua mau duduk bareng sama Kak Narasi euyyy."

"Halu?" Balas Hansel.

Lalala Love You | NOMIN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang