19

95 21 10
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Keadaan Seo Ra belum sepenuhnya sembuh, tubuhnya masih terasa lemas. Hanya saja ia memaksakan dirinya untuk memasak hidangan makanan malam untuk Jimin. Saat ia terbaring lemah di atas ranjang Jimin memberinya perhatian yang cukup untuknya. Menyiapkan makanan dan juga air minum untuk dirinya yang sedang sakit. Meskipun berulang kali Jimin mengatakan padanya jika saja Pria itu tidak akan kembali menorehkan rasa peduli lagi pada dirinya karena Seo Ra telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh Jimin padanya. Nyatanya Jimin masih saja peduli akan dirinya yang sedang terbaring lemah di atas ranjang. Pria itu menyiapkan dirinya makan dan rutin menaruh segelas air di samping nakas saat dirinya tertidur. Hal tersebut membuat Seo Ra sadar jika saja Jimin bukanlah Pria yang benar-benar jahat. Ada sisi lembut pada diri Pria itu yang terkadang membuat hati Seo Ra merasa hangat.

Meskipun Seo Ra sempat merasa takut dengan ucapan Jimin saat dirinya baru saja kembali menginjakkan kakinya di apartemen malam itu. Tapi setelah mengetahui sifat asli Pria itu kini dia akan sepenuhnya percaya pada keyakinannya jika saja ada sisi baik dalam diri Park Jimin yang mungkin saja tidak diketahui oleh banyak orang di luar sana. Meskipun Jimin selalu saja bersembunyi dibalik wajah datarnya, namun karena perlakuan yang dilakukan oleh Pria itu padanya membuat Seo Ra tahu jika seorang Park Jimin tidak sepenuhnya kejam.

Malam ini Seo Ra tidak menyiapkan menu makan makan malam yang terlalu neko-neko. Ia memasak menu makanan yang begitu sederhana seperti sayuran dan telur gulung. Berharap Jimin menyukai hasil masakannya yang begitu ala kadarnya ini. Pasalnya ia masih belum sepenuhnya sembuh dan masih merasakan sedikit pening di kepalanya. Namun masih memaksakan diri untuk memasak sebagai bentuk rasa terima kasihnya atas kepeduliaan yang di torehkan oleh Jimin terhadap dirinya. Jika dibandingkan dengan kakak kandungnya, tentu saja Pria yang saat ini tinggal bersama dirinya jauh lebih baik. Jimin memberikan kehidupan yang layak untuknya. Tidak membeda-bedakan makanan yang Pria itu makan dengan dirinya. Sedangkan jika berada di rumah dengan kakaknya, Taehyung harus makan terlebih dahulu, setelahnya baru Seo Ra. Bagaimana bisa seorang kakak memperlakukan Adik kandungnya dengan sekejam itu. Padahal keduanya berasal dari rahim yang sama. Bahkan keduanya dibesarkan bersama, tapi kenapa Taehyung begitu membenci dirinya.

Seo Ra terdiam sejenak sembari menatap masakannya yang sudah ia sajikan di atas piring. Ini terlalu sederhana, meskipun begitu ia berharap Jimin menyukai masakannya. Pasalnya ia belum sepenuhnya sembuh, kepalanya masih terasa sedikit pening namun masih tetap ia paksakan untuk membuat menu makan malam agar Jimin dapat makan di rumah.

Lantas setelah berpikir cukup lama akhirnya Seo Ra pun memberanikan diri untuk menyajikan hasil masakannya di atas meja makan. Meskipun hanya semangkuk sayuran dan sepiring telur gulung untuk Park Jimin.

Setelah menyajikan makanan tersebut di atas meja. Lantas Seo Ra segera melangkahkan kakinya untuk kembali ke kamarnya. Langkah kakinya sempat terhenti sejenak saat dirinya tengah berada di ruang tamu. Takut jika saja Jimin tidak tahu kalau saja malam ini ia memasak untuk Pria itu. Lantas Seo Ra mengambil buku catatan kecil di dalam saku celananya. Ia menuliskan sesuatu pada buku catatan tersebut. Setelahnya merobeknya dan menaruh kertas berisi tulisannya di atas meja. Semoga saat pulang nanti Jimin melihat tulisannya yang berada di atas meja. Karena Seo Ra begitu berharap Pria itu memakan masakannya, meskipun hasil masakannya malam ini begitu sederhana.























Stay Alive (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang