39

54 12 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Dengan air mata yang menetes, Seo Ra menaruh buket bunga di atas makam sang Ayah. Ia begitu merindukan orang tuanya yang telah pergi untuk selamanya. Hidup tanpa adanya orang tua terasa begitu berat baginya. Tak ada yang memberinya kasih sayang setulus Ibu dan Ayahnya. Bahkan kakak kandungnya saja tidak pernah menyayanginya. Taehyung begitu membencinya tanpa Seo Ra tahu alasannya. Kenapa bisa sampai kakak kandungnya itu begitu membenci dirinya.

Jimin menatap iba pada gadis yang kini tengah memeluk batu nisan Ayahnya tersebut dengan berlinang air mata. Seo Ra terlihat begitu menyedihkan. Sama halnya seperti dirinya yang kini hanya hidup sebatang kara. Bertahan hidup hanya karena sampai saat ini dirinya masih bernapas. Dulu Jimin begitu membenci hidupnya. Semenjak sang Adik pergi dari dunia ini, ia tidak pernah merasa sedikitpun bahagia di dalam hidupnya. Setiap hari ia merasakan kesakitan. Dadanya begitu nyeri seperti dihantam balok besi.

Sebelum Seo Ra hadir di dalam hidupnya, Jimin lebih suka menghabiskan waktunya di Club miliknya. Ia senang berjudi, bermain Jalang di sana, dan minum-minuman keras. Namun saat Seo Ra hadir di dalam kehidupannya, ia jadi memiliki alasan untuk pulang.

Jimin mengulurkan tangannya untuk mengelus lembut punggung Seo Ra. Gadis itu sedikit tersentak atas perlakuan Jimin padanya. Pasalnya tadi Jimin sempat marah dan diselimuti dengan emosi, hingga membuat Pria itu melayangkan pukulan pada teman baiknya yang tidak bersalah.

Seo Ra tidak mengerti apa salah Yoongi, padahal Pria itu hanya ingin melepaskan rindu padanya. Tapi kenapa Jimin seolah tak memberi izin dirinya untuk bertemu dengan Min Yoongi.

"Maafkan aku." ucap Jimin sembari mengelus lembut punggung Seo Ra.

Jimin bukan tipe Pria yang peduli dengan orang lain. Ia terkesan cuek dan tidak mau peduli akan urusan orang lain. Namun entah kenapa dengan Seo Ra rasanya sangat berbeda. Ia merasa tidak suka saat gadis manis tersebut dipeluk oleh Pria lain. Padahal sebelumnya ia tidak pernah merasakan hal seperti ini. Ia juga memiliki sahabat Perempuan. Namun ia merasa biasa saja ketika Yoon Hyura dipeluk orang Kim Namjoon, atau bahkan saat berpelukan dengan Pria lain. Terkadang Jimin tidak mengerti dengan perasaannya sendiri.

Dengan mata berair nya, Seo Ra menatap pada Jimin yang kini tengah berada di sampingnya. Pria itu mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata yang membasahi wajah gadis manis tersebut. Perlakuan Jimin yang berubah seratus delapan puluh derajat pun membuat Seo Ra tersentak. Pasalnya tadinya Jimin terlihat begitu menyeramkan dengan wajah datarnya dan raut wajah penuh emosi yang begitu kentara.

Jujur saja, Seo Ra merasa takut jika Jimin tengah dalam keadaan marah. Pria itu tidak bisa mengontrol amarahnya. Bahkan tidak segan memukul Pria yang sebenarnya tidak memiliki salah padanya. Ia merasa kasihan pada teman baiknya yang mendapatkan pukulan dari Jimin. Sedangkan saat Yoongi mendapatkan pukulan dari Jimin, dirinya tidak bisa berbuat apapun selain menangis. Seo Ra meruntuki dirinya sendiri yang teramat lemah. Ia selalu mengandalkan air matanya dalam berbagai hal.

Stay Alive (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang