24

85 21 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Hyura menatap tak suka pada interaksi yang terjadi antara Park Jimin dan juga Seo Ra. Bahkan sampai saat ketiganya sudah berada di apartemen pun Jimin masih saja mengabaikan Hyura dan lebih memilih untuk bersama dengan Seo Ra. Padahal setiap kali Jimin berbicara pada Seo Ra, gadis itu hanya menanggapinya dengan anggukan dan juga sebuah senyuman yang terpatri pada belah bibirnya. Bagi Hyura gadis yang tidak dapat berbicara seperti Seo Ra tidak ada istimewanya sama sekali. Justru kehadiran Seo Ra di dalam kehidupan Jimin hanya menambah beban saja bagi Pria bermarga Park tersebut.

"Aku jadi menginap disini, ya." ucap Hyura.

Jimin mengalihkan atensi sepenuhnya pada sang sahabat, "Kalau begitu kau akan tidur dengan Seo Ra di kamarnya."

Perasaan kesal Hyura semakin menjadi tatkala mendengar ucapan yang baru saja keluar dari belah bibir Jimin. Bagaimana bisa Jimin menyuruhnya untuk tidur bersama dengan gadis seperti Seo Ra. Seharusnya Pria yang berstatus sebagai sahabatnya tersebut menyuruh Seo Ra untuk tidur di ruang tamu dan membiarkan dirinya tidur di kamar tamu.

"Kamarnya kan tidak terlalu lebar. Bagaimana bisa aku tidur bersama dengan Seo Ra." protes Hyura dengan raut wajah kesal yang tidak dapat ia sembunyikan lagi.

Sedari tadi Jimin mengabaikannya, bahkan saat mereka masih berada di mall pun perhatian Jimin hanya berpusat pada gadis bermarga Kim tersebut. Untung saja Kim Namjoon ikut bersama dengannya, kalau tidak ia tidak akan ada teman untuk mengobrol karena Jimin lebih memilih untuk berjalan berdampingan dengan Seo Ra. Hal tersebut tentu saja membuat Hyura terbakar api cemburu. Ia tak menyangka jika saja Jimin bisa menaruh perhatian lebih hanya untuk gadis yang tidak dapat berbicara seperti Seo Ra. Padahal ia sempat merasa jika hubungan Seo Ra dan Jimin tak lebih dari seorang majikan dan juga asisten rumah tangga. Namun pada kenyataannya Jimin tidak menganggap Seo Ra begitu. Pria bermarga Park tersebut memberikan sebuah perhatian yang lebih. Bahkan Hyura sendiri tak pernah mendapatkan perhatian seperti yang Jimin lakukan pada Seo Ra. Pria itu terlampau dingin kepada siapapun yang berada di dekatnya.

"Saat kau tidur dengan Namjoon Hyung ranjangnya muat kok. Tubuh Seo Ra bahkan lebih kecil dari Namjoon Hyung."

Hyura terdiam, ucapan Jimin menamparnya telak. Ia tak punya alasan lagi untuk membuat Seo Ra pergi dari kamar tamu tersebut. Pasalnya Jimin selalu saja membela gadis bermarga Kim tersebut.

"Baiklah aku akan tidur bersama dengan Seo Ra." ucap Hyura.

Seo Ra merasa takut akan kemungkinan buruk yang akan terjadi pada dirinya selanjutnya. Pasalnya ia tahu jika saja Hyura begitu membenci dirinya.

Jimin tersenyum, "Kalian jadilah teman. Karena kau dan Seo Ra sudah aku anggap seperti Adikku sendiri." ucap Jimin sembari menepuk bahu Hyura.

Rasanya teramat sakit tatkala mendengarkan ucapan yang baru saja terlontar dari belah bibir Jimin. Ternyata benar jika selama ini Jimin memang selalu menganggapnya begitu. Pria itu sangat sulit untuk membuka hatinya, Hyura memang tidak terlalu banyak tahu tentang masa lalu Jimin. Tapi ia tahu jika hidup Jimin di masa lalu penuh dengan rasa sakit dan juga luka.

Stay Alive (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang