2

217 34 0
                                    

"Dan yang terkahir Sana duduk sama Dahyun di belakang Nayeon dan Jeongyeon"
.
.
.
Sana terkejut. Mata nya melotot karena mengingat obrolan nya bersama Mina dan Nayeon pagi tadi.

"anjir gara gara omongan Nayeon sama Mina tadi pagi yang ga di filter, jadi beneran kejadian kan" ucap Sana menggerutu dalam hati.

Dilain sisi mina dan nayeon senang karena ucapan mereka pagi tadi terkabul. Mereka semua mulai mengambil posisi tempat duduk yang telah di atur wali kelas mereka.

"hai san, semoga kita bisa makin deket ya" ucap Dahyun basa basi sambil menunjukan senyum manis nya.

"ya" jawab sana cuek tanpa melihat ke arah dahyun sedikit pun.

"kalo misalnya ada yang ga lo tau tentang pelajaran lo bisa tanya gue, nanti gw juga sebaliknya ke lo" dengan senyum menatapa sana

"ya" ucap sana cuek.

Keadaan menjadi canggung. Dahyun grogi karena balasan Sana kepadanya yang bisa dibilang cuek. Karena Dahyun punya sifat yang friendly banget, dia bisa nilai kalo Sana ini 'unik?' di mata dia. Karena biasanya kalo Dahyun ngajak temen cewe nya yang lain ngobrol ga ada tuh yang jawab nya se-judes dan secuek Sana.

"anjir ni org napa cuek bgt dah, trs nasib gw setahun duduk sama dia gmn anjir. Masa gw ga ngomong ngomong an. Ah dahlah gw percaya kalo seiring berjalannya waktu dia ga bakal terus kaya gini" ucap Dahyun dalam hati.

Saat akan memulai pelajaran, ternyata Dahyun lupa untuk membawa pulpen. Alhasil dia harus pinjem ke temen nya.

"duh mana ga bawa pulpen lagi. Ni cewe kalo gue pinjem ke dia, dia ngasi ga ya? Duh tapi gw takut, tadi aja dia cuek bgt. Ah apa gw kode in dulu aja deh" ucap Dahyun dalam hati.

Dahyun mulai merombak rombak tas nya dan ngomong...

"Anjirr kotak pensil gw mana ya, masa ketinggaln sih. Trs ini gw nulis pake apa njir" dengan suara yang cuman bisa di dengar oleh Sana, sambil melirik Sana yang sedang menulis.

"duh gimana ya, gw pinjem ke siapa ya" ucap dahyun lagi yang kini agak lebih keras dibanding sebelumnya. Sambil melihat ke kanan dan kiri layaknya seorang maling dan berharap Sana akan peka terhadap situasi nya saat ini.

Tapi Sana tetap lah Sana yang cuek dan bodo amat an apalagi ke cowo. Salah satunya ya ke cowo kaya Dahyun. Sejujurnya Sana denger ucapan Dahyun yang mencoba nge-kode in dia. Tapi ya dia bodo amat. Alhasil Dahyun minjem ke Jeong yang duduk di depan dia.

"eh jeong gw boleh pinjem pulpen ga" sambil mencolek bahu Jeongyeon.

"oh boleh, nih ambil aja. Gw masih banyak kok" jawab jeong santai.

"hehe oke Jeong makasi ya" dengan penekanan di akhir kata nya. Sambil melirik Sana yang tetap fokus menulis.

"anjir dia ini manusia apa kulkas berjalan sih. Peka terhadap sekitar kek. Untung ada Jeong kalo engga, ga bakalan kelar nih tugas" sambil melirik lirik Sana dengan tampang yang sedikit kesal.

"apa lo liat liat gw" tanpa melihat ke arah Dahyun dan tetap fokus menulis.

"dih apaan siapa juga yang ngeliatin lu" ucap Dahyun mengelak.

"trs knp muka lo kaya kesel natep gw" ucap sana yang mulai menatap dahyun.

"gw lg ga mood" dengan ekspresi kesal.

Sana menghentakan pulpen yang dia pegang ke meja dan mulai menatap Dahyun tajam.

"kalo misalnya lo mau minjem pulpen ke gw lo tinggal bilang gausa kode kode. Gw manusia bukan anak pramuka!" ucap Sana penuh penekanan.

Dahyun meneguk air liur nya sendiri.

"lah napa jadi dia yang kesel" ucap Dahyun dalam hati.

"cck, iya iya gw minta maaf"

Entah kenapa Dahyun meminta maaf kepada Sana. Tapi ucapan Sana tadi ada benar nya juga fikir Dahyun.
Sana tak merespon ucapan Dahyun dan kembali menulis tugas nya.
15 menit kemudian tak ada obrolan dari mereka berdua. Hingga pada akhirnya Dahyun memulai obrolan kembali.

"emm san.." sambil menatap Sana grogi.

Sana tak menjawab

"emm san" ucap Dahyun lagi.

Sepertinya Sana mode kulkas 25 pintu telah di aktifkan.

"san.. lo marah ya?" dengan tatapan Dahyun yang tak lepas dari Sana.

Sana tetap tak menggubris Dahyun.

"san.. sanaa... gw minta maaf dehh. Jangan diemin gw gini dong. Gaenak tau rasanya" ucap Dahyun sambil memanyunkan bibirnya.

"ssstt berisik, lo bs diem ga si" ucap sana sedikit kesal.

"ih lo mah gt. dikit dikit marah. dikit dikit kesel."

"trs kenapa? Lo gasuka?" jawab Sana nge gas.

"engga, cewe lain ga ada tuh yang modelan kek lo" ucap dahyun

"GUE. BUKAN. CEWE. LAIN." ucap sana penuh penekanan.

Dahyun makin gugup. Sepertinya topik basa basi nya salah kali ini.

"bercanda doang san, galak amat si. Cantiknya ilang loh entar" ucap dahyun sambil nyengir.

Sana tak menggubris ucapan dahyun

"yah sann.. jan marah dong"

"san.. sanaa..."

Sana tetap tak menggubris nya.

"biar lo ga marah nanti pas istirahat gue traktir deh di kantin" ucap dahyun mencoba membujuk sana.

Sana melirik ke arah Dahyun. Dahyun nyengir ke arah Sana sambil menunjukkan dua jarinya.

"gimana? Mau ya? Tapi jangan marah marah lagi ke gw"

"oke deal, tapi gw bebas ngambil apapun kan" ucap sana meyakinkan sambil menunjukan smirk nya.

"iya deh biar lo biar ga marah lagi ke gw. Gw rela" ucap dahyun sambik nunjukin senyum terbaik dia.

Bel istirahat pun berbunyi...

"ayo san" ajak dahyun sambil mencoba menggandeng tangan Sana.

"gausa pegang pegang gw, gw bs sendiri" jawab sana dengan muka datar.

Tiba tiba...

"lah lah udah mo main gandeng gandeng aja nih" ucap jeongyeon menggoda dahyun dan sana.

"san kenapa gitu sih, sana gih gandengan ama Dahyun kan lo mau ke kantin bareng" ucap nayeon yang ikut menggoda mereka.

"berisik lo semua!" ucap sana langsung pergi begitu saja, Dahyun bingung dan langsung menyusul Sana.

TBC.....
like comment nya dong🙏
Ini habis gw revisi😊

NO ONE KNOWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang