20

183 24 6
                                    

Senyuman di bibir Dahyun tiba-tiba saja hilang karena sebuah pesan singkat dari Sana yang mengatakan bahwa Dahyun tak perlu menjemputnya besok.

Mood nya mendadak kacau. Mungkin jika bisa ia katakan langsung pada Sana, ia akan mengatakan "it's quite painful". Ini cukup menyakitkan baginya. Tapi tak apa, toh dia juga bukan siapa-siapa anggapnya.

.
.
.
.
.

06.00

Sinar matahari mulai masuk menghampiri sudut jendela rumah sana. Terlihat ia sudah bersiap-siap dengan menggunakan seragam lengkap khas sekolahnya. Tapi pagi ini berbeda, suasana di rumah nya terasa sunyi baginya.

"ni rumah kok kayak nya sepi banget......"

"emang sepi sih... tapi biasanya ga gini deh" ucapnya sambil melihat ke segala penjuru rumah dan berakhir menatap lekat ke arah meja makan.

Tiba-tiba saja ia mengingat sesuatu....

"dahyun...." lirihnya.

Biasanya setiap pagi Dahyun selalu datang ke rumah Sana untuk membawakan nya sarapan. Canda tawa yang setiap pagi mereka lakukan selama ini masih hangat di dalam memorinya. Cukup lama Sana bergelayut dalam lamunan nya hingga....

Tiinnnn...

Suara klakson motor terdengar, Sana kembali tersadar. Dengan sedikit berlari ia membuka perlahan pintu rumah nya.

"pasti tzuyu udah dateng" gumam nya.

Ketika Sana membuka pintu rumah nya, terlihat sebuah motor ninja merah dengan postur laki-laki agak tinggi yang sedang mengenakan jaket kulit hitam serta helm full face miliknya.

"hai san..." sapanya saat melepaskan helm nya perlahan.

"loh dahyun?" kaget sana.

"bukan nya gw udah bilang kalo...."

"iya san gw tau, gw cuman mau ngasih lo ini kok" ucap dahyun sambil mengeluarkan kotak bekal yang biasa ia bawa kepada sana.

"tapi hyun gw..."

"udah gapapa, kasian mama udah cape-cape masakin. Klo gitu gw duluan ya, see u disekolah"

"iya hyun, makasi ya" ucap sana sambil menerima kotak bekal yang diberi dahyun.

-Flashback-

Dahyun terbangun ketika suara alarm handphone nya berbunyi. Seperti biasa ia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah siap, ia mulai turun ke bawah disambut oleh mama dan papa nya yang tengah sarapan di meja makan.

"pagi ma.. pa.." sapa Dahyun.

"pagi sayang, gimana hari ini kamu makan di rumah atau bawa kotak bekel kaya biasa?" tanya mama dahyun.

"emm.. dahyun makan di rumah aja deh, tapi nanti tetep bawa kotak bekel ya ma. Kan mama tau, pasti sana belum sarapan"

"oke yaudah, kamu makan dulu aja. Bekel nya sana nanti mama yang siapin"

"oke boss"

Dahyun pun mulai mengambil beberapa roti dan memakannya.

"sana kira-kira berangkat bareng siapa ya?" tanya nya dalam hati.

Sejak semalam, didalam otaknya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan seputar sana. Bahkan hingga kini, ia sangat penasaran....

"tuh cowo siape ye? terus mereka deket sejak kapan? kenapa sana mau diajak sama tuh cowo ye? Ck, awas aja tuh cowo macem-macem!" tegasnya.

NO ONE KNOWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang