7

144 29 0
                                    

"gw bakal sembuhin trauma lo san" ucap dahyun yakin dalam hati.

Dahyun tersenyum dan mulai menyusul Sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mereka berjalan bersebelahan menuju ke salon langganan sana.

Sesampainya di salon....

"lo tunggu sini aja, gw potong rambut bentar" ucap sana dengan wajah datar seperti biasa.

"iyaaudah sana gih" dahyun tetap menampilkan senyum terbaiknya nya.

Selagi menunggu Sana, Dahyun duduk sambil memainkan hp miliknya.

40 menit kemudian....

"yuk balik" ucap sana menghampiri dahyun yang sedang duduk sambil memainkan hp nya.

Dahyun menoleh ke arah sumber suara. Dia terpukau dengan kecantikan sana yang kini bertambah 3x lipat baginya. Kini rambut Sana agak pendek sebatas bahu. Dahyun menganga melihat sosok sana di depan nya sekarang.

"WOW" reflek dahyun ketika ia melihat sana, dengan mulut yang menganga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"WOW" reflek dahyun ketika ia melihat sana, dengan mulut yang menganga.

"apaan si lo alay banget, udah ayo cepetan balik"

"tapi sumpah, lo cantik banget san" dengan mata yang masih setia menatap sana dengan terpukau.

"halah basi tau ga cowo ngomong gt. Cepetan balik atau gw naik ojol?!" ancam sana

"iya iya" pasrah dahyun

Mereka pun keluar dari salon itu setelah sana selesai membayar tagihan nya.

Mereka langsung menuju tempat parkir dengan berjalan bersebelahan. Terlihat dahyun yang selalu mencuri curi pandang ke sana selama perjalanan menuju tempat parkir. Sana yang melihat itu hanya tak menghiraukan tatapan dahyun padanya. Seperti biasa dahyun membawa motor ninja merah kesayangan nya.

"nih helm nya" menyodorkan helm itu ke sana

Sana pun mengambil helm itu dan memakainya tanpa ia kaitkan tali helm nya. Dahyun yang melihat itupun mendekat ke arah Sana dan membantu sana untuk mengaitkan tali helm.

"kebiasaan deh, kalo pake helm itu yang bener sanaa" sambil mengaitkan ikatan helm sana.

Sana hanya diam menerima perlakuan dahyun padanya. Di dalam hati sana dia bingung haruskah sana tetap bersikap cuek ke dahyun atau tidak. Dia mulai sadar bahwa dahyun dalah cowo yang berbeda.

"ayo naik" ajak dahyun yang sudah siap dengan motornya.

Sana pun menaiki motor dahyun

"pegangan san" sedikit teriak

"ga perlu. Gw...."

Ucapan sana terpotong karena dahyun yang tiba tiba langsung melajukan motor nya tanpa aba aba sehingga sana reflek memeluk pinggang dahyun dari belakang.

Dahyun tersenyum melihat reflek sana. Dahyun pun mulai melajukan motor nya dengan kecepatan pelan.

Sana perlahan melepas pelukan nya dari pinggang dahyun tapi...

"jangan di lepas san" menahan tangan sana yang ingin melepaskan pelukan

"tapi hyun gw..... " ucapan sana terpotong lagi

"apa perlu gw ngebut supaya lo ga ngelepas pelukan nya?" ucap dahyun menantang

"yaa jangan lah, gw ga mau mati. Apalagi matinya bareng lo" nge-gas sana.

"yaudah berarti jangan di lepas"

Dengan sangat terpaksa Sana tetap memeluk pinggang dahyun dengan wajah yang kini sedikit kesal. Dahyun yang melihat ekspresi Sana dari kaca spion tersenyum kemenangan di dalam helm full face miliknya.

----------

Sesampainya di rumah sana, hari sudah mulai gelap. Sana turun dari motor dahyun dengan hati hati karena motor dahyun yang agak sedikit tinggi.

"makasih ya hyun" ucap sana datar sambil menatap dahyun.

"sama sama Sanaaa" tersenyum manis dan menatap penuh perhatian pada Sana.

Sana ingin membuka kaitan helm itu tapi ia kesusahan hingga...

Dahyun menarik tangan nya dan membantu sana membuka kaitan helm itu.

"eemm.. makasi" ucap sana kikuk.

"yaudah gw balik dulu ya udah malem juga, besok gw jemput lo ya san. Gw jalan duluan" menampilkan senyum terbaiknya dan mulai melajukan motornya.

Sana masuk ke dalam rumah. Sana tinggal bersama orangtua nya. Kedua orang tua Sana adalah pengusaha ternama sehingga orangtuanya jarang berada di rumah. Sekarang Sana sendirian di rumah nya. Ia tidak mau memiliki pembantu atau supir untuk membantu dirinya padahal papa nya sudah membujuk sana agar mau dicarikan pembantu dan supir. Tapi sana menolak. Ia ingin hidup mandiri tanpa orang suruhan papa nya.

Sana masuk kedalam kamar nya. Ia mandi kemudian mengganti bajunya dengan baju tidur dan mulai menaiki ranjang nya.

"hah...." sana menghela napasnya dalam.

"hyun gw ga tau harus bersikap gimana ke lo. Haruskah gw berhenti bersikap cuek ke lo?" ucap sana dalam hati.

"gw takut lo bakal jatuh hati ke gw sedangkan, gw masih punya trauma sama cowo. Gw takut hyun, gw takut bakal ngecewain perasaan lo nanti. Gw jg takut gw sakit hati lagi." ucap sana dalam hati sambil menangis pelan.

"kalo gw boleh jujur, lo adalah cowo pertama yang bisa buat gw nyaman dahyun" ucap sana pelan dalam tangisannya.

"Gw baru pertama kali ngerasa nyaman di deket cowo. Bahkan sama mantan gw dulu, gw ngerasa ga di perhatiin. Tapi lo. Lo beda banget sama dia hyun. Lo udah nunjukin ke gw kalo cowo itu ga semua sama. Makasi ya hyun" sana menangis dalam sepi. Sana pun tertidur karena kelelahan setelah menangis.

Di sisi lain, dahyun yang baru saja sampai di rumah nya. Ia mandi kemudian memakai baju tidur nya dan naik ke ranjang nya. Tiba tiba mama nya datang.

"Gimana hyun, sana tadi udah dianter sampe rumah kan?" ucap mama dahyun sambil berjalan pelan menuju ranjang anak nya.

"Udah kok ma, mama tenang aja" jawab dahyun dengan senyuman nya seperti biasa

"Sana cantik ya hyun kamu emg gasuka sama dia?" pertanyaan random dari mama nya membuat dahyun tak tau harus menjawab apa

"Mama apaan si udah ah sana... dahyun mau tidur" mencoba mengalihkan topik

"kalo kamu suka sama sana kamu kejer hyun, soalnya mama suka deh sama sana dia cantik, baik, perhatian. Mama pasti dukung kamu sama sana kedepannya. Yaudah mama balik ke kamar dulu" ucap mama dahyun jujur.

Mama dahyun pun keluar dari kamar dahyun.

Dahyun memikirkan kata kata mama nya, haruskah dia mengejar untuk mendapatkan hati sana?

TBC.....
gimana part ini menurut kalian ?
vote dan comment jangan lupa yaa buat nerusin cerita ini. Biar gw jg semangat bikin ceritanya.
Bakal double up klo vote nya nambah dari kemaren kemaren😜

NO ONE KNOWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang