21

108 26 5
                                    

Terik mentari menemani mereka. Tzuyu sedang fokus menyetir jalan sambil sesekali membuka topik obrolan, dan Sana yang menjawab sekedar nya. Ia lebih banyak diam dengan pikiran yang entah kemana.

Apa yang dipikirkan oleh Sana sebenarnya?

Hingga...

"San... San..." panggil Tzuyu beberapa kali sambil melihat Sana sekilas dari spion motornya.

"eh.. iya kenapa tzu?" ucap Sana yang baru ngeuh terhadap panggilan Tzuyu.

"gw panggil lo daritadi, kenapa san? ada yang lo pikirin?" tanya nya sambil fokus menyetir motor.

"ah engga ko tzu"

"kita makan dulu ya, lo mau makan apa?"

"gw ga makan deh tzu, gw udh makan tadi di kantin. gw nemenin lo makan aja gpp" bohong Sana.

Entah kenapa Sana ingin merasa segera pulang, pikiran nya kemana-mana. Iya, dia memikirkan Dahyun.

"beneran ga makan? mau langsung pulang aja nih?"

"lo belum makan kan? yauda gw temenin, tapi gw ga makan ya"

"yauda gw langsung anter lo pulang aja kalo gitu" ucapnya.

"ih udah tzu gpp kok kalo,..."

"sttt! udah gapapa, kita pulang aja okei" ucapnya santai.

.
.
.

*Rumah Sana

Akhirnya motor Tzuyu tiba di rumah Sana. Sana turun perlahan sambil melepaskan helm nya, dan mengembalikan nya kepada Tzuyu.

"nih tzu, makasih ya buat tumpangan anter jemputnya, sorry ngerepotin, dan sorry juga gabisa nemenin lo makan" ucapnya bersalah.

"it's okay san, santai aja sama gw. Masih ada hari lain juga kan, yaudah gw balik duluan ya. Lo hati-hati di rumah"

"kebalik, harusnya gw yang bilang hati-hati ke lo, gimana si" ucap sana cekikan.

"wkwk yaudah, gw jalan ya san byee"

Dilihatnya, motor Tzuyu semakin menjauhi area rumah Sana. Sana masuk ke rumah nya, dengan ekspresi yang tak bisa di artikan. Ia masuk ke kamar nya dan langsung merebahkan tubuhnya.

"Haaaahh......" hela nya panjang dan keras.

Ia tak peduli, toh di rumah nya tak ada orang selain dirinya.

"Duh idiot, idiot, Sana idiot, lo mau sampe kapan bohongin perasaan lo" ucap nya pada dirinya sendiri.

"tadi, perasaan dahyun gimana ya pas liat gw sama tzuyu? dia marah ga ya?" tanya nya lagi, sambil menatap langit kamar nya.

"ck, apaan si, dah ah mo tidur aj gw"

Sana, Sana, dan Sana selalu denial dan gengsi untuk mengatakan bahwa sesungguhnya, ia 'menyukai dahyun'

.
.
.
.
.

2 bulan pun berlalu.

Sana dan Tzuyu tampak semakin dekat. Tzuyu selalu mengantar jemput Sana. Tapi, ketika Tzuyu mengajak nya jalan, ada saja alasan yang akan dibuat oleh Sana.

Bagaimana dengan hubungan Sana dan Dahyun?

Dahyun hanya sesekali mengirim pesan kepada Sana. Itupun hanya sekedar bertanya tentang kerja kelompok atau bertanya Sana sudah makan atau belum, karena ia tau Sana malas untuk pergi bahkan untuk pesan online makanan.

Dan selama dua bulan ini, Dahyun dan Tzuyu selalu menampilkan wajah tidak suka mereka terhadap kehadiran satu sama lain.

.
.
.

NO ONE KNOWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang